Chapter 19

4.2K 584 661
                                    

maaf jika ada typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

maaf jika ada typo.

.

"Kau tau, aku sangat takut, Lucius. Draco selama ini sudah banyak mencari tau tentang ingatan nya. Dia bahkan membawa seorang healer sekarang",

Astoria berjalan mondar-mandir kesana-kemari dengan kedua tangan terlipat didepan dadanya. Dia terus menerus mengigit kuku jarinya yang lentik dan menatap Lucius dengan was-was.

"Tenang saja. Dia tak akan berbuat banyak hal", ucap Lucius dari balik meja kerja nya.

Astoria menggebrak meja kayu kecoklatan itu dan menatap nyalang laki-laki yang jauh lebih tua darinya, "Jika kita ketahuan, aku akan menyalahkan mu akan hal ini".

Lucius tertawa kencang mendengarnya, lalu menatap Astoria dengan datar, "Ketahui tempat mu, little slut. Kau tidak akan berani melakukan itu".

Astoria menatap lelaki itu penuh dendam. Merasakan bahwa segala mimpi buruknya datang karena dia. Apalagi karena ucapan konyol yang sialnya selalu dipercayai nya.

Dia tak tau bahwa akan berdampak seperti ini pada hidupnya.

Astoria tak mau hidupnya menderita, tapi tampaknya kata itu adalah hiasan tersendiri didalam dirinya.

Dia menyayangi Draco, tapi tampaknya ia tau bahwa suatu saat nanti rasanya tak akan sama lagi. Dia juga mencintai Scorpius sebagai anaknya, tapi rasa bersalahnya selalu membuat nya merasa sakit.

Apalagi terkadang dia tak sadar akan kata-kata menyakitkan yang selalu keluar dari mulutnya.

Scorpius mungkin masih merasa marah padanya walau pertengkaran mereka sudah lama berlalu bertahun-tahun lamanya, tapi dia yakin Scorpius akan selalu mengingat kata-kata jahat yang dilontarkan padanya.

Apalagi selama ini dia akan selalu bertindak tak terkontrol akan emosinya. Dia selalu ketakutan setiap saat jika hal hal muncul tak sesuai perkiraan nya.

Astoria takut jika suatu saat nanti Scorpius mengetahui kebenarannya.

Apalagi dengan mayat Hermione yang tidak pernah ditemukan.

Dia takut jika saja Hermione masih hidup dan menunggu waktu yang tepat untuk membalas dendam.

Bagaimana jika perempuan itu merebut Draco dan Scorpius darinya? dia tak bisa merasakan itu.

Jika saja dulu dia tidak terbawa amarah akan giringan opini Lucius padanya, mungkin sekarang Hermione masih ada dan dia masih berteman baik dengannya.

Jika saja Lucius tak mengatakan banyak hal bodoh pada saat itu, mungkin sekarang Astoria akan selalu berterimakasih dan tak akan melupakan jasa Hermione atas keluarga nya.

Atau, jika saja dia tidak termakan omongan busuk Lucius, mungkin sekarang Scorpius tidak akan pernah ada disisinya.

Astoria terlonjak saat merasakan tangan seseorang meremas pinggang nya, dia menoleh dan mendapati Lucius berdiri di belakang nya dengan merapatkan tubuhnya padanya.

MOTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang