Chapter 34

4.3K 456 208
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Dengan rasa marah dan kecewa, Scorpius berdiri diambang pintu kamar kedua kakek dan neneknya. Pemuda itu sudah merencanakan ini jauh hari sebelum nya. Sebelum insiden konyol dan menjijikkan dari keluarga nya terbongkar. Scorpius telah merencanakan bagaimana cara membalaskan dendamnya yang menurut nya sangat sempurna. Dia telah memikirkan ini dan akan melakukan nya beberapa bulan lagi jika dia siap dengan segala hal.

Namun tampaknya waktu berkata lain. Rencana yang dia susun harus mengalami beberapa perubahan dan dia akan menjalankan nya sekarang.

Hari ini.

Malam ini saat mereka semua tertidur lelap. Tak akan ada yang tau setelah ini apa yang terjadi pada mereka.

Scorpius berjalan pelan menuju ranjang kakeknya berada.

Ranjang yang berukuran besar itu telah dibagi menjadi dua. Tak ada lagi pemandangan saling peluk dan cium. Kamar itu kini berisi dua ranjang besar.

Sesuai apa yang dikatakan kakeknya bahwa dia tak mau tidur ditempat lain selain dikamarnya sendiri. Jika neneknya keberatan dengan itu, maka yang harus pergi dari kamar adalah dia, neneknya. Dan Scorpius sangat marah dengan hal itu.

Kini dia berdiri tepat disebelah ranjang kakeknya, dia mendecak sinis sebelum menarik tongkat nya dan merapalkan mantra untuk mengambil sebuah kantung hijau kecil yang berisi bubuk emas keperakan.

Scorpius menatap kakeknya yang tertidur pulas, lalu melirik neneknya yang juga melakukan hal yang sama.

Dia tersenyum sebentar sebelum menyebarkan bubuk bercahaya keemasan itu kesekitar tubuh kakeknya.

Ia menunggu, beberapa detik berlalu sebelum bubuk itu mulai melakukan aksinya dan menyebar semakin luas, dan mulai menghisap tubuh kakeknya kedalam pusaran lubang yang seakan memasuki kasur empuk itu.

Scorpius menyeringai seiring dengan hilang nya tubuh kakeknya diantara selimut dan seprei putih itu.

.

Kali ini dia berdiri di tempat lain. Kamar yang jauh lebih kecil dari sebelum nya tapi tetap besar untuk ukuran satu orang.

Itu kamar ibunya. Cih, bukan. Itu kamar Astoria Malfoy.

Ayahnya telah memutuskan satu hal bahwa Astoria tak lagi diijinkan untuk menginjakkan kamar yang biasa dia tempati bersama suaminya.

Scorpius diam-diam menyetujui itu. Mana sudi dia membiarkan ayahnya berada satu ruangan dengan perempuan murahan seperti Astoria.

Berbaik hatilah Maximinus karena masih mengijinkan perempuan sialan itu untuk tinggal di Manor sebelum persidangan mereka berlangsung. Perceraian memang sudah ditandatangani oleh Maximinus dan Draco, tapi persidangan akan dilakukan dua hari lagi yang berarti mereka masih memiliki waktu untuk berada satu atap dengan para bajingan perusak nama keluarga itu.

MOTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang