Chapter 44

1.7K 184 23
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

"Jadi bagaimana hasilnya?"

Saat ini Harry duduk di kursi kerjanya sambil menatap Ron yang sejak tadi mengernyitkan dahi membaca dokumen yang berada digenggamannya.

"Ada apa?" Tanyanya sekali lagi.

"Disini dijelaskan bahwa beberapa tahun lalu ada sebuah transaksi jual beli telur naga.." Ron mendongkak menatap pria berkacamata.

"Lalu?" Harry mengernyit masih belum paham.

"Dan dijelaskan bahwa semua itu berkaitan dengan Draco Malfoy dan Charlie Weasley?" Entahlah, itu sebuah pertanyaan atau pernyataan, Ron agak kurang percaya saat membaca dokumen itu.

"Apa? Bagaimana bisa? Untuk apa? Apa disana dijelaskan maksud dan tujuan transaksi itu?" Harry kini berdiri, tampak tak sabaran.

Harry dengan cepat meraih dokumen yang disodorkan Ron padanya. Membaca setiap isi tulisan disana dan mencoba memahami apa saja yang tertulis dan mencerna.

"Tidak dijelaskan dengan pasti. Tapi setiap transaksi telur naga harus dengan ijin Kementerian. Karena hal itu adalah tindakan yang berbahaya jika sampai disalahgunakan," Ron menjelaskan. Dia berjalan menuju sofa dan mendudukkan dirinya. Tampak berpikir sejenak sebelum menatap Harry yang masih mencerna isi dokumen.

"Bukankah lebih baik untuk menanyakan hal ini pada Charlie?" Harry memasang wajah seriusnya.

"Kau tau dia sekarang sedang berada dimana?"

"Mesir. Ya, dia sedang menghadiri acara disana."

"Dan apakah kita harus pergi jauh kesana jika disini kita bisa menemui Malfoy."

"Ahh... Tentu saja. Bodohnya aku," Harry meringis.

Kedua laki-laki itu saling pandang sebelum menganggukkan kepala tanda mengerti akan pikiran masing-masing.

"Kita akan menemuinya sekarang."

.

Hermione mendengus karena memikirkan kejadian pagi tadi. Dimana dirinya sempat belajar berjalan di taman belakang Manor bersama dengan Draco. Laki-laki itu membantunya untuk berjalan, hanya saja tubuhnya masih belum terbiasa dengan aktivitas yang dia lakukan. Alhasil tubuhnya lagi dan lagi hampir terjatuh jika saja Draco tidak segera membantu menahannya.

Dan lagi dia tidak ingin hal ini menyebabkan dirinya dipandang lemah oleh siapapun. Hermione sejak dulu selalu menyesali apa yang terjadi pada dirinya. Masa lalu nya begitu buruk, entah itu pada masa rezim Voldemort atau saat dimana ia berhubungan dengan Draco atas kemauan dari Malfoy senior. Semua itu menghasilkan trauma paling buruk untuk nya. Tapi jika diingat lagi, Hermione memiliki kenangan indah diatas keterpurukan itu. Rasa cinta dan juga kehamilannya.

Scorpius.

Merlin, Hermione hanya memikirkan dampak buruknya saja. Dia sering melupakan keberadaan putra tercintanya saat pikirannya mengingat memori kelam.

MOTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang