Chapter 09

4.4K 541 359
                                    

kali ini ga bikin emosi kok, tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kali ini ga bikin emosi kok, tenang.

.

Ginny menatap pantulan dirinya dicermin, lalu tersenyum dan berjalan keluar kamarnya.

Hari ini adalah jadwal untuk mengunjungi makam Hermione. Dia selalu merindukannya setiap saat. Ginny merasa bahwa kehilangan sahabat tercinta seperti kau kehilangan separuh hidupmu.

Terasa menyakitkan hingga terkadang saat memikirkan nya, Ginny selalu berakhir dengan mata sembab akibat menangis terlalu banyak.

Padahal sudah bertahun-tahun lamanya Hermione telah tiada, tapi rasa sakit yang dia rasakan selalu hinggap. Tak hanya dirinya, tapi semua orang di dunia sihir.

Bahkan saat mayat Hermione ditemukan oleh Percy yang memang saat itu berkunjung dengan istrinya, membawa dampak yang luar biasa terhadap semua orang.

Beberapa bulan setelah pemakamannya pun, bunga bunga segar selalu memenuhi sekitar makamnya. Semua orang berduka atas kematian pahlawan perang tercinta mereka.

Tapi ada satu hal yang membuat Ginny selalu bertanya-tanya dalam hatinya. Yaitu penyebab kematian Hermione.

Bunuh diri bukanlah sesuatu yang akan mengalahkan semangat perempuan dengan rambut coklat keriting itu. Ginny mengenal jelas sahabat karibnya, dan depresi bukan suatu hal yang akan membuat jiwa nya terancam.

Hell, dia adalah Hermione Granger. Heroin perang di dunia sihir. Penyelamat. Tidak mungkin dia selamat dari berbagai macam kutukan dari para pelahap maut tapi putus asa dengan hidupnya dan bunuh diri. Itu bukan tipikal Hermione.

Dia selalu berpikir kemungkinan lain dari kematian sahabat nya, tapi dia tak mau membuat Hermione tak tenang diatas sana.

Jadi dia selalu membiarkan dirinya lebih rileks lagi dan tak memikirkan itu.

"Mom, apa kau akan pergi ke makam bibi Hermione lagi?", James berjalan menghampiri ibunya dengan membawa secangkir susu dan roti.

Ginny tersenyum mengelus surai hitam anaknya, "Ya, hari masih sangat pagi tapi aku harus melakukan itu. Jaga adikmu ya, ku yakin mereka belum bangun" ujarnya yang diangguki James saat itu juga.

"Teddy, tolong jaga adik adikmu, ya", ujar Ginny saat melihat Teddy seperti nya selesai dengan mandinya, membuat rambut biru nya jatuh dengan sangat indah, lalu merespon dengan anggukan.

Harry datang dari arah lain, memakai mantel seperti biasa dan menghampiri istri dan anaknya. Tersenyum pada kedua anaknya dan mengucapkan selamat pagi sebelum berpamitan berangkat menuju makam Hermione.

Saat keduanya sampai di sebuah bukit tempat para pahlawan dimakamkan, keduanya kompak memejamkan mata saat angin berhembus dengan lembut. Seakan semua yang beristirahat disana menyambut kedatangan Harry Potter dan istrinya.

Makam Hermione terletak lebih tinggi dari semua makam disana. Berada di satu bukit lain dengan pohon paling rindang dan besar. Entahlah, tapi semua orang sepakat untuk menempatkan malamnya ditempat paling istimewa. Semua tempat istimewa.

MOTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang