Besoknya Suengcheol membawa Soohan masuk kerumah. Wanita itu sama sekali tidak menolak kala Seungcheol memintanya.
Keadaan wanita itu ketika Seungcheol temui sangat tidak baik, ia penuh lebam dan dari cerita yang disampaikan olehnya. Kekasih baru Soohan tidak memperlakukannya dengan baik, bahkan sering kali ia diancam. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi dan tinggal sendiri, sampai akhirnya Seungcheol datang dan mengajaknya tinggal bersama.
Mereka masuk kedalam rumah dan disambut dengan kedua anaknya yang sudah berdiri didepan pintu.
Jin disana dengan senyum yang hangat karena ia senang akan kehadiran sang mama. Sementara Yoongi, ia hanya memasang muka datar. Ada perasaan takut karena Jin disini.
Namun saat Jin menatap wajah Mamanya, Soohan langsung berpaling. Ia tidak suka ditatap oleh Jin, apalagi dengan wajah polos itu.
"Mama gapapa?," suara Jin.
Soohan hanya melirik sekilas dan bertemu mata Jin yang selalu berbinar kala melihat Mamanya.
"Gapapa," singkat Soohan.
Lalu ia mendeketi Yoongi dan memeluknya, mengucapkan kata rindu berkali-kali. Sementara ia mengabaikan Seokjin yang masih berdiri disana.
"Jin udah makan nak?."
Tidak itu bukan suara Soohan, melainkan Seungcheol yang bertanya karena ia melihat Jin yang murung akibat perilaku Soohan.
"Udah dong paa," Jin menjawab dengan senyuman dan deretan gigi putih bersihnya.
Yoongi sebenarnya risih karena sang mama yang terlalu berlebihan dan malah mengabaikan Jin, iapun melepas pelukan itu.
"Papa berangkat sekarang?."
Seungcheol mengangguk, 2 jam lagi ia landing dan sekarang hanya perlu pemit pada anak-anak.
"Kakak jaga mama sama adek ya? Jangan begadang terus. Bentar lagi mau masuk kelas 12 jadi dipersiapkan untuk nanti mau kuliah dimana. Jangan lupa makan juga," ucap Seungcheol.
Ia lalu memeluk dan mengusap kepala anak sulungnya dengan lembut. Lalu beralih pada Seokjin.
Ia perlu membungkukkan sedikit badannya agar sejajar dengan Jin yang tidak terlalu tinggi.
"Adek pasti tau apa aja yang mau Papa bilang. Kalo ada apa-apa minta tolong Kakak, atau mama juga gapapa. Papa mohon adek jangan telat Check up ya? Hiks.. papa sayang sekali sama kamu nak."
Awalnya ia baik namun kala mengingat Jin harus berjuang untuk dirinya, Seungcheol menangis sambil memeluk erat sang putra. Yoongi tidak cemburu, ia justru merasakan hal yang sama.
Soohan hanya memutar bola matanya malas. Adegan ini tidak baik untuk dirinya.
"Iya Pa. Papa juga sehat-sehat ya disana.. Adek juga sayang papaa.."
Setelah adegan menyedihkan itu seungcheol keluar dan mengajak Soohan ikut bersamanya. Sampai mereka didepan pintu lalu menutupnya rapat supaya anak-anak tidak dengar.
"Aku minta tolong sama kamu. Tolong sayangi Jin. Kamu gak tau sesayang apa dia pada kamu. Aku gamau kamu tersiksa hanya karena rasa benci."
Soohan mendengarnya, hanya saja ia malas jika harus memaksakan diri untuk tidak membenci sesuatu yang sudah dari dulu ada.
"Cuma itu yang aku minta."
Karena tidak ada jawaban. Seungcheol langsung pergi dan membawa koper itu masuk kedalam taxi online.
Rasanya berat meninggalkan mereka, tapi mau bagaimana? Tuntutan pekerjaan tidak bisa dihindari.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Can U See Me?
Fanfiction⚠️almost full of angst Seokjin yang merindukan mama nya Sosok ayah yang selalu menjadi penopang untuknya Hubungan kakak adik juga tidak begitu baik Jin akan bertahan demi semua itu