"Dok kok rasanya beda ya?."
Dokyeom hanya diam. Ia fokus memerhatikan cairan yang masuk ke tubuh Jin. Memamg Jin tidak mengetahui bahwa dia sebenarnya menjalani kemoterapi, yang ia tau hanya terapi yang biasa. Kemo memiliki efek yang lebih signifikan dibanding sebelumnya. Tidak hanya tubuhnya yang melemah tapi juga penampilan fisiknya yang turut menurun.
"Rasanya gaenak."
Jin mengeluh. Dia memandangi Yoongi yang menepati janjinya untuk menemani jin terapi. Sekarang Yoongi disamping Jin. Duduk sambil menepuk tangan Jin yang erbebas dari infus.
"Baru juga mulai. Sabar ya nanti setengah jam lagi."
Jin hanya mengangguk. Ia pun mencoba menutup mata untuk tertidur dan berharap rasa tidak nyaman itu akan segera hilang.
Sayangnya Jin salah. Saat ia membuka matanya kembali, seluruh ruangan itu terasa berputar. Jin menutup mulutnya menahan muntah.
Reflek Dokter Dokyeom langsung mengambil wadah untuk Jin.
Muntahan itu hanya terdapat cairan kuning kental.
Bibir Jin terasa asam. Ia haus.
"Minum.."
Ucap Jin lemah. Yoong langsung menyodorkan air mineral.
"Kak ini terapi apa?."
Harusnya Yoongi memberitahu Jin sejak awal karena adiknya adalah anak yang pintar. Dia akan sadar bahwa ini bukan terapi yang biasa.
"Kemo. Kata Dokter biar cepet sembuh. Soalnya terapi kemarin udah kadaluarsa."
Bohong Yoongi. Mana ada terapi kadaluarsa. Jin yang masih lemah itu hanya mengangguk. Padahal ia masih ingin banyak bertanya. Apalagi soal kemo. Pasti Jin akan mendapat efek samping yang mengerikan.
Jin tertidur.
Yoongi mengusap keringat Jin dengan tissue. Memang saat menjalani Kemo, Jin akan kehilangan cairan tubuhnya. Karena banyak keringat yang keluar.
"Kalau infusnya habis panggil perawat untuk diganti ya," kata Dokyeom. Seraya melangkah keluar meninggalkan mereka berdua disana.
Jin melarang Soohan untuk ikut. Ia ingin Soohan pulang dan membuatkan makanan untuknya selagi ia terapi. Karena Jin sangat ridu masakan rumah.
Tiba-tiba Jin terbangun dan muntah. Muntahan Jin langsung mengenai selimutnya karena tidak sempat mengambil baskom.
Yoongi langsung mengambil tissue dan membersihkan dagu Jin yang kini basah.
"Jijik kak."
Yoongi menggeleng. Tentu ia tidak merasa jijik. Hanya cairan muntah yang keluar dari mulut Jin bukan apa-apa baginya.
Sesungguhnya Jin ingin membersihkan sendiri namun tangannya terlalu lemas untuk digerakkan.
"Kakak ambil baju dulu."
Jin mengangguk. Yoongi pun keluar dan pergi. Sementara Jin kembali berbaring. Air matanya keluar, tubuhnya bergetar. Ia merasakan sensasi panas dari dalam tubuhnya namun ini bukan gerah. Sendi-sendinya terasa ngilu.
"Sakit banget.."
...
Setelah sejam lamanya Jin melakukan terapi. Akhirnya ia kembali keruangan tempatnya dirawat. Sesekali ia muntah disana karena mual yang tidak hilang. Soohan selalu menyuruh Jin untuk makan sedikit supaya ia tidak lemas namun Jin hanya makan beberapa suapan kecil karena tubuhnya menolak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can U See Me?
Fiksi Penggemar⚠️almost full of angst Seokjin yang merindukan mama nya Sosok ayah yang selalu menjadi penopang untuknya Hubungan kakak adik juga tidak begitu baik Jin akan bertahan demi semua itu