duatilu

1.1K 144 26
                                    

Dengan mata yang terkantuk-kantuk Jin mengerjakan semua soal yang ada disana sambil sesekali mengetuk meja dengan pensil ditangan kanannya.

Waktu sudah 1 jam berlalu dan ia hanya perlu membaca ulang semua soal dan memastikan bahwa jawabannya sesuai dengan semya yang ia baca.

Satu minggu ini ia gunakan untuk menghapal semua materi Ujian Nasionalnya. Tidak salah jika sekarang hari terakhir ia jadi kurang tidur.

Jin berdiri dan menyerahkan kertas ujian dan langsung pergi sambil sesekali menyentuh perutnya yang terasa sakit.

Namjoon yang memerhatikan itu ingin menyusul, tapi apa daya soal-soal itu belum beres ia kerjakan. Tapi keadaan Jin membuatnya khawatir, dan dalam waktu 15 menit ia mengerahkan semua kemampuannya.

Namjoon langsung menyerahlan kertas ulangan itu lalu keluar dengan terburu-buru. Saat diluar ia sudah melihat Jin yang sedang menunduk sambil memeluk perutnya. Namjoon mendekat dan duduk disamping Jin.

"Lo sakit?."

Jin terkejut, ia tidak menyadari kehadiran Namjoon disana. Langsung ia menggeleng dan menjawab "Kan emang sakit."

"Maksud gue, lo lagi kesakitan?."

Lagi.. Jin mengangguk.

Namjoon prihatin melihat keadaan temannya yang pucat dan terlihat kelelahan.

"Kenapa ga pulang? Ayok gua anterin."

"Eh jangan. Aku mau dijemput sama Mama."

"Yaudah lo kirim pesen aja mau pulang bareng gue," saran Namjoon.

"Aku udah janji mau liat-liat sekolah SMA sama Mama. Lain kali aja ya Joon?."

Wajah Namjoon berubah heran "Lo sakit gitu mending balik aja. Liat-liat SMA mah kapan-kapan juga bisa kali."

Namun Jin tak mendengarkan. Justru ia berdiri dan pamit.

"Engga Joon. Itu Mama udah didepan. Aku duluan ya?."

Namjoon hanya mengangguk dan melibat kepergian Jin, ia menggeleng heran. Akhir-akhir ini ia rasa Jin selalu balajr dengan giat. Nilainya terus meningkat padahal memang dia sudah pintar. Rasanya kalo ia jadi Jin, ia tidak akan berjuang sebegitu kerasnya. Toh pasti akan dapat juara umum seperti biasa.

Sayangnya, Jin bukan orang seperti itu. Ia tidak akan merasa puas dengan dirinya apalagi jika menyangkut Soohan. Dia akan melakukan apapun demi kebahagiaan Soohan, karena Soohan adalah hidupnya.


...


"Iya aku tau. Tenang aja lagipula dia baik-baik aja tuh. Jangan lebay deh."

Soohan memutar bola matanya malas sambil fokus menyetir untuk menjemput Jin.

"Yaudah aku udah sampe nih, udah ya.."

Langsung ia mematikan ponselnya dan parkir didepan gerbang sekolah jin yang sepi karena kelas 9 yang sedang menjalankan Ujian Nasional.

Sebelumnya Seungcheol menelfon Soohan agar segera membawa Jin pulang karena semalam ia melihat Jin yang belajar sampai tengah malam. Membuat Seungcheol khawatir akan kesehatan sang putra.

Sementara Soohan mewajarkan hal itu karena Jin nampak sehat saat bersamanya. Bahkan dia mengikuti banyak les. Meski ia terkadang mengeluh sakit, toh Soohan menganggapnya hanya alasan agar ia bisa berhenti belajar dan kembali gagal seperti kemarin.

Can U See Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang