tiludua

1K 130 29
                                    

Saat disekolah Yoongi mendapat kabar bahwa Jin sudah siuman. Setibanya dia di rumah sakit, Yoongi langsung masuk kesana. Namun tanpa disangka Dokter Dokyeom memanggilmya dan menyuruhnya masuk ke ruangan.

"Ada yang perlu kita bicarakan."

Nada itu terdengar serius. Yoongi hanya mengangguk dan mengikuti langkah Dokter Dokyeom yang berada didepannya.

Yoongi duduk dikursi hadapan Dokyeom. Suasananya cukup canggung karena Ia yang kini duduk dengan sempurna menghadap Yoongi. Tatapannya pun juga lebih serius dari biasanya.

"Apa ini tentang adik saya Dok?."

Dokyeom mengangguk.

"Ya. Saat ini Jin mungkin terlihat baik-baik saja, tapi tidak dengan pemeriksaan yang sudah dilakukan."

Sejenak Doker tersebut memghela napasnya.

Yoongi masih menunggu kelanjutan dari pembicaraan Dokter Dokyeom.

"Jin selalu berkata bahwa dia sehat, tapi keadaannya menurun setiap hari. Jin hebat, dia bisa menahan sakitnya dan bertahan. Padahal ia sadar tubuhnya sudah diambang batas."

Apakah benar yang diucaplan Dokyeom barusan? Tapi Jin memang baik-baik saja. Dia selalu tersenyum bahkan dia juga yang menguatkan Yoongi saat berada dititik terendahnya paska kehilangan Seungcheol.

"Kanker itu sudah menyebar, walau masih dibeberapa tempat, tapi Jin cukup tersiksa. Obat-obat yang dikonsumsi sudah tidak efektif, bahkan hanya meredakan nyerinya saja itupun tidak banyak bekerja, sisanya ia menanggung semua sendiri. Aku khawatir dia tidak bisa lebih lama lagi."

Yoongi diam. Ia ingin menangis saat itu juga. Apalahi kala ia mengingat senyuman Jin, tawa nya, sagala bentuk perhatian dan juga ketulusan Jin pada dirinya.

Ia tidak mungkin kan kehilangan lagi?.

"A-apa tidak ada cara untuk membuatnya bertahan Dok?."

Dokter itu menghela napas dan terdiam. Ia meletakkan kacamatanya dan memajukan kursi agar percakapan mereka lebih intensif.

"Kita bisa melakukan treatmen lain, kemoterapi. tapi aku tidak yakin jika adik mu mau melakukannya. Meski hanya memperlambat tapi aku yakin Jin masih ingin sembuh."

Tidak ada perasaan lega dalam hatinya. Walau donter itu berusaha membuqt keadaan Jin membaik namun tetap saja adiknya dalam bahaya.

"Biar aku paksa dia."













...












Jin kini sedang memandangi Mamanya yang tertidur disampingnya. Ia memaksa Soohan agar beristirahat karena melihat wajah lelahnya Jin tidak tega.

Tidak lama pintu terbuka.

Yoongi masuk dengan membawa sekantung buah apel unuk Jin. Tanpa sadar, Jin menyunggingkan senyum lebar.

Siapa sangka Yoongi hanya diam, tidak membalas senyumnya dan malah langsung duduk di sofa rumah sakit.

Jin bingung. Ia merasa senang sudah bisa bertemu dengan sosok yang ia rindukam. Tapu kakaknya justru nampak kesal.

"Kak?," tanya Jin.

Yoongi hanya berdehem pelan sebagai jawaban. Lalu duduk dan memainkan ponselnya.

"Kakak gapapa?."

Jin bodoh. Kenapa selalu bertanya mengenai keadaan orang lain? Bukannya ia yang tampak memgkhawatirkan sekarang?

Can U See Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang