dualas

1.5K 157 25
                                    

Setelah kepergian sang Papa Jin rasanya ingin berteriak mengerang kesakitan namun ia juga tidak ingin papanya sedih karena keadaan dirinya yang buruk.

"S-sakit tuhan."

Bahkan Jin sampai menyebit nama tuhan nya. Ia mencengkram erat perut kurus itu dan menutup mulutnya yang tidak berhenti muntah.

Jin lelah.

Jika boleh ia ingin menyerah sekarang.

Pintu dibuka dengan kasar menghadirka sosok Dokter Dokyeom yang masuk setelah menerima panggilan dari Seungcheol.

Ia mendekat kearah Jin. Menginstruksikannya agar tetap tenang supaya tidak memperburuk keadaan.

Namun yang ada Jin malah mengejang, badan itu bergerak tidak karuan. Bahkan hidung Jin ikut mengeluarkan darah. Mereka panik namun tetap mencoba tenang, mengusap semua darah yang ada disana dengan kapan kering.

"Dok... c-capek."

Seokjin yang sudah tidak tahan kini menangis. Ia bukan orang yang mudah mengeluh tapi keadaannya yang sekarang membuatnya tidak tahan.

"Tahan dulu ya.. Jin hebat, pasti bisa."

Setelah mengatakan itu Dokyeom menyuntikkan cairan agar Jin tidak merasa sakit. Hingga beberapa saat Jin menutup mata dan melemas disana.

"Sus segera siapkan ruang ICU."

Sementara Dokyeom kembali menangani Seokjin, membuka baju rumah sakitnya, menempelkan selang dan juga masker oksigen. Namun napas Jin belum kunjung membaik, dadanya naik turun secara cepat dan tidak beraturan, tubuhnya panas, demam tinggi. Itulah sebabnya ia harus dibawa ke ICU karena takut Jin akan mengalami kejang-kejang.

Ini semua karena penyakit Jin yang meningkat, juga transfusi tanpa diperiksa terlebih dahulu padahal keadaannya sedang dibatas. Seharusnya ia yang menerima transfusi karena fungsi hatinya yang tidak bisa mengontrol darah dalam tubuh hingga membuat hemoglobin yang keluar terlalu banyak.




...




Setelah Seungcheol menyuapi Yoongi, ia langsung keluar kamar rawat sang anak. Lagi-lagi ia terduduk disana, dan meratapi semua yang terjadi akibat ulahnya dan sang istri.

Sesungguhnya hak asuh ada ditangannya penuh, hanya saja ia tidak enak karena istrinya juga ingin merawat anak walaupun hanya Yoongi saja. Sementara Jin bisa ikut dengannya, tapi tetap saja ia bukan Papa yang baik. Jin akan terabaikan setiap hari karena pekerjaan Seungcheol yang terlalu sibuk dengan bisnisnya.

Saat ia sedang fokus dengan segala pikiran buruknya, ia melihat Dokter Dokyeom yang berjalan menuju kearahnya. Ia langsung berdiri dari sana.

"Seokjin bagaimana Dok?," khawatir Seungcheol.

Sebelum menjawab, ia melepas kacamatanya dan menyuruh Seungcheol agar duduk bersama dikursi tunggu.

"Keadaan Jin tidak baik, terpaksa aku memindahkannya ke ruang ICU."

Seungcheol nampak panik ia semakin terlihat gelisah namun dengan lembut Dokyeom segera menenangkannya.

"Dia demam tinggi, juga kekurangan darah. Tapi syukur kami sudah memilik stock darah. Namun aku memindahkan Jin ke ICU agar ia lebih baik."

Sementara Seungcheol masih panik, tentu saja panik. Anaknya sedang berada diruangan yang menyeramkan itu sendiri.

"Walaupun dia dalam kondisi yang tidak baik, aku yakin dia anak yang kuat, namun sekarang ia belum bisa ditemui. Imunitasnya justru menurun karena kankernya yang semakin ganas. Untuk beberapa saat ia harus di isolasi agar tidak terpapar virus dan bakteri apapun."

Can U See Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang