salapan belas

1.2K 139 25
                                        

Sepulang sekolah rencana Yoongi untuk mengajak Jin dan Mamanya makan bersama harus gagal karena Soohan yang tidak mau merayakannya.

Itu bukan kemenangan. Kata Soohan.

Jadilah mereka bertiga diam selama perjalanan pulang.

Sampai akhirnya Jin menutup diri dikamar. Pintunya tidak dikunci, ia sengaja barangkali Yoongi ingin masuk.

Sejak sepulang dari sana Jin sudah merasa lelah dan lemas, ditambah lagi perasaannya yang sedang tidak bagus. Sehingga membuatnya malas beraniak dari tempat tidur. Hanya memejamkan mata dan sesekali menangis walau itu membuatnya semakin sesak.

Pintu kamar Jin terbuka, Yoongi membawa cookies dan susu supaya Jin merasa nyaman. Saat ia masuk, Jin sedang memunggunginya. Segera ia mendekat dan duduk ditepi ranjang.

"Bangun dulu nih gue bawain kueh."

Iya terus menggoyangkan tubuh Jin pelan namun anak itu tidak bergeming sedikit pun.

Langsung ia membuka selimut yang menutupi setengah tubuh Jin, lalu membalik tubuh Jin agar menghadap kearahnya.

Begitu terkejut ia mendapati sang adik yang kini berlumuran darah dari hidung sampai ke baju polosnya. Mencetak warna merah yang kentara disana. Panik ia langsung membantu Jin untuk duduk dan menepuk pelan pipinya agar tersadar.

"Dek? Dek bangun plis."

Kini suara Yoongi semakin bergetar. Dengan cepat ia mengambil tissue dan membersihkan darah yang merembes dengan telaten walau tangannya tremor. Ini kali pertama ia melihat keadaan Jin yamg begitu mengenaskan, sungguh tidak tega melihatnya lemas dan mengeluarkan banyak darah.

Ia mendengar Jin melenguh, matanya pun terbuka sedikit.

"Kaak.." ucap Jin dengan suara yang lirih.

Jin nampak bingung, ia mencoba menegakkan tubuhnya dan memegang area bawah hidung, basah. Dilihatnya begitu banyak darah ditangan kecilnya.

Ia juga panik, langsung ia mengambil tissue dan membersihkan darahnya sendiri.

"Dek ganti bajunya ya?."

Jin mengangguk "iya kak. Sebentar Jin ambil dulu."

Lalu ia mencoba berdiri namun belum sempat bangun, tangannya sudah dicegah oleh Yoongi.

"Diem disini gue ambilin."

Bukannya diam ditempat Jin malah memegang balik tangan Yoongi yang akan beranjak.

"Kakak gatau dimana baju adek. Biar adek sendiri," ucapnya sambil sesekali mengelap darah yang masih saja keluar.

Ia berjalan gontai dan hampir terjatuh ke lantai yang dingin kalau saja tangan Yoongi tidak menangkapnya terlebih dahulu.

"Lo duduk. Jangan sok kuat."

Pada akhirnya Jin kembali ke kenyataan, bahwa memang ia anak yang lemah, selalu menyusahkan dan tidak bisa apa-apa.

Yoongi kembali dan Jin sudah melepas bajunya, ia ingin memakaikannya untuk Jin namun adiknya itu langsung mengambil alih. Ia memakainya dengan usaha yang keras padahal biasanya itu hal mudah, tapi tidak untuk sekarang.

Yoongi ingin bertanya mengenai benjolan diperut Jin yang kian membesar walau masih bisa ditutupi.

"Lo minum obat tapi ga makan ya sama aja bohong," ucap Yoongi.

Namun Jin hanya diam dan membaringkan tubuhnya.

"Nih makan dulu gapapa sedikit aja."

Bukannya ia menurut malah Jin memalingkan wajahnya kesamping kala Cookies itu mendarat didepan bibirnya.

Can U See Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang