tilupuluh

1.1K 142 17
                                    

Yoongi memandangi Jin yang kini duduk bersender di kepala ranjang. Dia menolak untik berbaring katanya ia akan merasa lebih sesak.

Sekarang Jin sedang menggunakan masker oksigen dari nebulizer yang diberikan oleh dokter Dokyeom saat di rumah sakit kemarin.

Nafas Jin masih memburu, dadanya naik turun dengan cepat, seluruh bajunya sudah basah dengan keringat. Terkadang ia batuk dengan susah payah karena menimbulkan rasa sakit saat ia terbatuk.

"Jin ganti baju ya?," tawar Soohan yang sekarang duduk disamping ranjang Jin. Ia mencelupkan handuk kecil dan mengusapkannya diwajah Jin dengan telaten.

Jin demam.

Bahkan suhunya mencapai 39°.

Jin menjawab dengan anggukkan. Segera Soohan melepas kaos panjang yang sedari tadi ia kenakan. Dengan penuh hati-hati karena khawatir akan membuat Jin merasa tidak nyaman.

Saat Jin sudah telanjang dada, Soohan dan Yoongi kembali panik karena dada kanan Jin yang kini membiru dan terlihat lebih besar.

Tangan Soohan terulur untuk menyentuhnya sedikit namun Jin langsung meringis saat bersentuhan dengan tangan Mamanya.

"Sakit Ma.." keluh Jin lemas.

Tiba-tiba tubuh Jin bergetar. Ia menggigil kedinginan, langsung Soohan berinisiatif memasangkan kemeja pada tubuh Jin dan memeluk sang anak erat.

"Dingin...."

Soohan mengerti, ia mengusap seluruh tubuh Jin dan mencium sang anak berharap bisa mengurangi rasa dingin yang ia rasakan. Berbanding terbalik dengan Soohan yang merasakan hawa panas dari tubuh Jin.

"Kompres lagi ya."

Yoongi mencelupkan lagi handuk kedalam air hangat dan memberikannya pada Soohan agar Jin bisa merasa hangat.

Seluruh tubuh Jin kembali basah, seharusnya mereka memanggil Dokter agar memeriksa keadaan Jin karena luka di dadanya akibat kejadian tadi membuat Jin kesakitan. Belum lagi keringat Jin yang terus muncul, sudah pasti anak itu sekarang kekurangan cairan. Namun melihat Soohan yang kini penuh air mata membuatnya semakin sakit.

"Adek ke rumah sakit ya?."

Jin tetap menggeleng lemah.

Soohan ingin menangis namun ia tahan karena dia bukan wanita yang mudah menangis apalagi karena Seokjin. Anak yang terbiasa diberikan perliaku tidak baik olehnya.

"Adek gini gara-gara Mama. Maafin Mama sayang."

Cukup. Soohan tidak bisa menahan air matanya. Ia tidak sanggup melihat keadaan sang anak yang begitu menyedihkan. Semua ini terjadi karena Jin ingin melindunginya. Padahal dulu, jin adalah anak yang tidak ingin ia urusi, atau bahkan sekedar memberi ASI.

Air matanya menetes.

Jin menyadari hal itu, ia langsung duduk tegap. Tangannya bergetar menyentuh pipi dan menyeka air yang keluar dari mata Soohan.

"Maafin Mama... Jin anak yang baik. Mama yang terlalu jahat sama kamu."

Jin menggeleng. Semua rasa sakit yang ia rasakan dari kepala yang terasa berat dan pandangannya yang memburam, dadanya yang terasa sakit bahkam ketika ia hanya bergerak sedikit, juga tubuhnya yang terasa linu akibat demam.

"Mama mohon.. kita ke rumah sakit. Biar adek sembuh ya?."

Kali ini Jin dilanda dilema. Ia tidak ingin kesana, ia ingin bersama Soohan disini menghabiskan sepanjang hari dengannya. Bukan terbaring lemah dan diberi obat penghilang rasa sakit lalu tertidur seharian. Belum lagi jika ia harus menjalani imunoterapi.

Can U See Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang