tilulima

968 112 10
                                    

Sepulang mereka dari rumah sakit. Malamnya Jin tidur ditemani oleh Soohan. Mereka berada diatas ranjang yang sama. Dengan Seokjin yang fokus memandangi Soohan yang sudah terlelap sedari tadi.

Sejujurnya Jin tidak bisa tidur. Banyak pikiran yang ada diotaknya.

Tangannya terulur untuk mengusap surai hitam milik Soohan. Tanpa disadari pergerakkan itu membuat Soohan terbangun.

"Adek kenapa belum tidur?."

Jin membalasnya dengan senyuman.

"Adek pengen liat mama terus kaya gini. Nantikan udah gabisa lagi."

Hatinya terenyuh mendengar penuturan sang anak yang terlampau polos.

"Adek masih bisa liat Mama setiap hari, setiap jam. Setiap adek butuh Mama, Mama bakal ada buat kamu."

Lagi-lagi jin hanya membalasnya dengan senyuman. Ia sendiri tidak yakin bisa seperti itu dalam waktu yang lama.

"Adek punya sesuatu buat Mama."

Jin duduk dan membuka laci yang berada dibawah kasurnya. Membuka kotak kayu berwarna coklat dan mengangkatnya keatas kasur.

Ia membukanya, dan mengambil sebuah benda yang ada didalam.

Soohan hanya memerhatikan benda itu lekat.

"Ini buat Mama."

Soohan menerimanya. Sebuah kalung dengan liontin berbentuk sebuah bulan ssbit berwarna putih denan sedikit gemerlap di sisinya.

Sungguh cantik dan indah.

"Adek simpen ini dari ulang tahun Mama 2 tahun lalu. Cuma malu mau kasih, karena ini ga sebagus kado dari kakak."

Dia menyimpannya selama itu karena saat ulang tahun Soohan, Yoongi memberikan sebuah tas dengan harga tinggi dan juga bermerk. Tentu membuat Jin merasa hadiahnya bukan apa-apa.

"Maaf ya Ma kalo gak suka."

Soohan masih memandangi bandul bulan itu. Ini begitu cantik dan indah. Bagaimana ia biss menolak benda sebagus ini?

Padahal Soohan tidak pernah memberi Jin hadiah apapun selain buku pelajaran untuk dibaca.

Mata Soohan semakin berkaca-kaca.

"Mama suka! Ini bagus. Bisa Adek pakein buat Mama?."

Jin mengangguk senang. Seolah-olah ada kupu-kupu terbang diperutnya. Ia tersenyum sambil mengangkat rambut panjang Soohan. Dan memasangkan kalungnya hati-hati.

Jin senang. Akhirnya hal yang ingin dia capai bisa terwujud walau sedikit terlambat. Bersyukur ia bisa menikmati masa ini bersama sang Mama.











...








Hari masuk sekolah ajaran baru segera dimulai.

Jin mulai rutin melakukan kemoterapi, walau ia harus kehilangan rambut lebatnya. Jujur ia sedikit malu untuk bertemu orang-orang dengan tampilan kepala plontos. Tapi Yoongi selalu mengatakan dan meyakinkannya bahwa Jin tetaplah tampan walau ia sudah tidak memilik sehelai rambut.

Sebenarnya Jin sengaha mencukur habis rambut itu. Karena efek kemo yang membuat rambutnya menipis, ia jadi risih dan meminta Yoongi untuk mencukur habis rambutnya.

Yoongi masuk ke dalam kamar dengan penampilan yang sudah rapi, memakai kemeja dan celana bahan.

"Dek ayo jalan-jalan."

Can U See Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang