tilugenep

962 106 15
                                    

Apakah ini disebut keberuntungan atau bukan, Jin tidak tahu. Ia sekelas dengan sikembar Taehyung dan Taeyong yang sejak masuk sudah menarik perhatiannya.

Perempuan itu benar-benar tidak bisa diam. Sampai ia sendiri ikut menggeleng-geleng karena perilakunya.

Tidak apa, setidaknya ia masih bersama  Namjoon. Seseorang yang setidaknya terlihat normal disini.

Tiba-tiba Taeyong mendekat dan bersembunyi dibelakang Jin sambil memegang erat pundaknya. Ia menunduk namun sesekali menjulurkan lidah pada Taehyung.

"Jin tolongin gue!."

Reflek tangannya menahan Taehyung yang mendekat.

"Sorry tapi adek gue udah banyak bikin onar hari ini. Sini lo Yong!!."

"Jangan kasar-kasar. Adik kamu perempuan, kasihan dia kalau dibentak."

Sontak beberapa orang yang mendengarnya langsung terdiam. Kalinat lembut itu mampu menbuat Taehyung menurunkan lengannya.

"Okay gue ga kasar. Sekarang Taeyong lo diem dan ikut semua aturan sekolah dan pakai dasi jangan lupa."

Setelah itu Taehyung pergi meninggalkan Taeyong yang masih berada dibalik pundak lebar Jin.

"Gila lo baek banget. Padahal tadi gue abis nyolong sarapan Taehyung."

Jin menganga, sementara Namjoon menahan tawa. Ia melindungi orang yang salah ternyata.

Wajah Jin langsung berubah dan ia berbalik tidak ingin bertatap muka dengan Taeyong.

"Jin lo punya pacar?."

Namjoon mendengar hal itu ia tersedak dengan ludahnya sendiri. Sementara Jin malah terdiam.

"Jin kaga pernah pacaran. Dia otaknya belajar mulu."

Jawaban itu erhasil diwakilkan oleh Namjoon. Baru kali ini ada seseorang yang menanyai hal seperti itu padanya.

"Syukur deh."

Apa maksudnya? Tiba-tiba saja Taeyong langsung pergi dan kembali ketempat duduknya. Menyisakan tanda tanya pada dua lelaki ini.

"Kayanya dia suka deh ama lo."

Jin mengangguk "iya. Dia lucu."















...














Pulangnya, Jin dan Yoongi menaiki mobil berdua. Si adik senantiasa memandangi area jalanan yang tidak begitu padat. Sedangkan sang Kakak masih fokus menyetir.

Sebenarnya Jin merasa lemas. Padahal ini baru hari pertama ia belajar. Tidak banyak materi yang dipelajari hanya pengenalan dengan guru-guru pengajar, tapi membuat dirinya kelelahan.

Tes

Satu tetes cairan merah mengenai tangannya. Ia reflek memegang hidung yang berlumuran darah hingga menembus sela-sela jari kurusnya. Langsung ia mengambil tissue dan membersihka genangan darah.

Yoongi menoleh. Ia terkejut kala baju sang adik sudah ternodai oleh darah. Ia langsung memberhentikan mobilnya dipinggir jalan.

"Yaampun Dek!!."

Jujur ia panik karena darah itu terus menerus keluar. Jin yang mulai lemas itu hanya bersender di kursi mobil dengan tatapan yang sayu.

Can U See Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang