17;

923 162 24
                                    

Ocha sama Jev udah lari-larian aja disepanjang koridor rumah sakit untuk mencari dimana ruangan mami Egi berada. Untungnya tadi Jendra juga memberi nomor kamar mami mereka.

"teh Ocha" langkah Ocha terhenti saat mendapati seseorang yang ia ketahui sepupunya itu memanggil dirinya.

"loh Dira? Ngapain disini?" tanya Ocha yang bingung dengan kehadiran sepupu jauhnya itu dirumah sakit ini, diikuti dengan tatapan Jev pada anak itu.

"nenek kan masuk rumah sakit udah hampir 7bulan, teteh sendiri ngapain?" kata sepupu Ocha yang bernama Dira itu.

"oh, ini teteh mau jenguk mami yang habis lahiran. Kamu mau ikut? Eh papamu mana?" kata Ocha mengajak sepupunya itu untuk menjenguk maminya yang tentunya disetujui langsung oleh Dira. Meninggalkan Jev yang masih berdiam diri karna merasa tidak asing dengan sepupunya Dira itu.

"Jevna! Ayo, ngapain bengong disitu" panggilan Ocha seketika membuat Dira kini menatap kearah Jev. Tatapan keduanya bertemu dan membuat perasaan Jev seketika menghangat.

Dengan perlahan Jev mengikut dibelakang Ocha dan sepupunya itu, namun pikirannya entah melayang kemana...

Sesampainya diruangan mami Egi, Ocha bisa melihat ruangan itu dipenuhi banyak orang. Jev yang sungkan masuk akhirnya memilih untuk menunggu diluar, namun Ocha melarangnya. Ia merasa membutuhkan Jev karna didalam ruangan itu juga ada bunda Winnie...ibu kandung Ocha.

"masuk aja, temenin gue. Ada bunda soalnya didalem" bisik Ocha pelan saat ia menggenggam tangan Jev membawa lelaki itu masuk kedalam ruangan.

Egi yang tadinya tersenyum seketika terdiam ketika melihat Ocha yang membawa masuk...Dira dan Jev, diikuti oleh suaminya. Teman-teman mereka yang tadinya riuh juga ikut terdiam seakan mengerti situasi. Apalagi Winnie yang merasa canggung dan bersalah bertemu dengan Ocha.

"mami Egi selamat ya buat lahirnya adik kecil" ucap Dira memecah keheningan diantara mereka.

"loh tante Nana kok disini? Mama mana?" tanya Jev saat melihat keberadaan Nana dan teman-teman mamanya namun ia tak melihat keberadaan sang mama.

"tadi sih bilangnya mau keluar sebentar beli kopi, ntar juga balik" kata Nana yang seketika langsung menatap Dira...yang baru Nana ketahui adalah keponakan jauh Egi.

"kamu yang nabrak temen saya tadi kan? Yang kamu panggil mama?" tanya Nana pelan...namun Sally dan Egi masih bisa mendengarnya.

"hah? Dia manggil Krystal mama?" tanya Sally ikutan kepo...soalnya dari awal anak ini masuk mukanya gak asing...

Nana hanya mengangguk seakan mengiyakan ucapan Sally sedangkan Egi hanya diam. Karna Egi tau siapa sebenarnya Krystal untuk Dira...

"bentar deh...muka kamu gak asing, kok percis Donna ya anaknya Krystal tapi versi cowok" ceplos Sally membuat Nana menatap anak itu lekat-lekat lalu menatap Egi dengan pandangan bertanya...yang langsung diangguki oleh Egi.

Krystal yang tadinya ingin berontak seketika terdiam mendengar bisikan dari seseorang yang memeluknya itu. Apalagi ditambah dengan parfum yang menguar dari seseorang itu membuat perasaan Krystal semakin gak karuan.

Ia ingin berbalik untuk memastikan siapa seseorang yang memeluknya itu tapi ia juga takut...bagaimana kalau benar kalau seseorang itu adalah dia?

"aku kangen kamu, Nandita" lirihannya sekali lagi membuat Krystal menggigit bibirnya menaham tangisannya untuk keluar. Suara itu...suara seseorang yang selalu Krystal rindukan...

Suara sang suami, Arkai Jonathan Hariatama. Pria yang selama ini menghilang tiba-tiba kini muncul lagi dan memeluknya.

"maafin aku" suara isak Kai membuat Krystal tak mampu menahan air matanya. Ternyata bukan hanya dirinya menangis, pria itu juga. Bahkan isakannya bisa Krystal dengar sangat lirih.

H's Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang