21;

1K 164 8
                                    

Meski Jev belum sepenuhnya memaafkan sang papa namun ia menuruti permintaan pria itu untuk membawa adik-adiknya keluar dari ruangan. Namun jauh dalam lubuk hatinya ia hanya berharap kalau keluarganya bisa bersatu kembali.

Walau rasa marah ke papanya itu jelas masih ada, Jev belum bisa memaafkan apalagi melupakan.

"gilaa, drama banget ternyata kisahnya papa sama mama. Gue kira yang begituan cuman ada di TV doang" celetuk Minggu yang tentu saja diangguki oleh adik-adiknya.

"sebenernya ada yang lebih parah lagi mas Minggu, permusuhan antara kakek nenek kita kan belum selesai" ucapan Felix membuat kakak-kakaknya kini menatap Felix dengan pandangan bertanya.

"kakek Jusuf dan opa Yohan masih berselisih. Apalagi setelah papa menghamili mama diluar nikah waktu itu" cerita Felix tentu saja membuat ketiga kakaknya itu terkejut.

"HAH???!!!"

"BENERAN SINETRON INI HIDUP KELUARGA GUE!!! GAK LAMA GUE BIKIN CERITA AJALAH"

"lo tau darimana?" tanya Jev yang paling bisa menahan rasa terkejutnya dibanding kedua adiknya tadi. Fakta ini tentu saja membuat mereka semua kaget, yang mereka tau selama ini orang tuanya menikah karna saling cinta.

"tante Jess, aku sempat beberapa kali bertemu dengannya saat dia berkunjung ke Australia" ucap Felix.

"lo pernah tinggal di Australia? WAH" kata Minggu takjub.

"waktu aku umur 9 tahun papa membawaku pindah kesana. Katanya ia ingin mencoba untuk hidup dan bahagia, walau kita hanya berdua. Tapi selama disana papa juga tidak berubah, ia selalu bekerja dan bekerja sampai aku hanya diurus bibi Helena lalu tante Jess datang dan menceritakan tentang mama dan kalian semua" cerita Felix mengingat masa kecilnya saat itu.

"seharusnya kalian bersyukur masih bisa bersama mama dan mendapat kasih sayangnya. Sedangkan aku? Papa saja hampir gak punya waktu untuk aku"

"Krys" panggil Kai membuat wanita berusia 40an itu menatap kearah (calon mantan) suaminya. Pandangan mereka bertemu, Krystal menelisik Kai dari atas sampai bawah. Gak ada yang berubah yang berubah dari pria ini, mungkin hanya penampilannya yang sedikit berwibawa.

"kamu mau maafin kesalahan aku dan kita bersatu lagi?" tanya Kai pelan membuat Krystal menghembuskan nafasnya lelah. Jujur, ia tidak tau harus bersikap seperti apa setelah mendengar penjelasan dari suaminya itu.

"aku mungkin bisa maafin kamu, tapi untuk bersatu? Aku gak tau Kai, kepergian kamu dulu membuat aku merasa takut untuk menjalin hubungan sama siapapun" ucapan Krystal menohok hati Kai, ia tidak berfikir kalau kepergiannya itu bisa berakibat fatal bagi hubungannya sejauh ini.

"aku ngerti Krys, tapi mohon. Kasih aku kesempatan satu kali lagi untuk memperbaiki semuanya" pinta Kai membuat Krystal merasakan kegamangan. Ia sendiri tak tahu apa yang harus ia lakukan saat ini, bertemu dengan Kai adalah keinginan terbesarnya selama ini. Namun mengingat sikap Jev yang terlihat sangat membenci papanya membuat Krystal kembali berfikir...bagaimana jika Minggu dan Donna juga membenci papanya seperti sang kakak?

"Krys" Kai kini beralih kesamping brankar Krystal lalu memegang tangan Krystal, dengan penuh kasih sayang pria itu mencium tangan yang selama ini ingin ia genggam sampai dirinya tiada.

"aku gatau Kai, lebih baik kamu tanya ke anak-anak. Biar bagaimanapun kebahagiaan mereka lebih penting. Kamu tau kan kesalahan kamu sama mereka itu besar banget, apalagi Jev sepertinya masih benci sama kamu" kata Krystal membuat Kai tersenyum getir. Wanita itu tidak menolak tapi juga tidak menerimanya, mungkin dirinya harus lebih berusaha dan bersabar untuk saat ini.

H's Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang