19;

960 168 20
                                    

"anda ngapain disini?" Felix bertanya dengan nada sinisnya membuat ketiga kakaknya kini bingung dengan keadaan sekarang. Yang berubah menjadi panas seketika.

"Dira, mommy kesini mau manggil kamu sama papa kamu. Nenek kamu mau ketemu sama kalian" kata Jean lembut namun tatapannya sulit diartikan saat melihat...Krystal berada diantara Kai dan Dira.

Krystal sendiri masih mematung mendengar panggilan Jeannete pada putranya 'Dira' sejak kapan? Dan sejak kapan pula Jeannete menjadi mommy-nya Felix? Apa Kai selama ini sudah menikah dengan Jeannete?

"mommy?" celetuk Donna pelan yang langsung kena sikutan Minggu yang berada disampingnya. Berbeda dengan Jev yang kini semakin menatap tajam dan menampilkan senyum sinisnya kepada papanya.

"mommy? Sejak kapan anda jadi mommy saya? Setau saya papa Kai belum bercerai dari mama kandung saya. Mama Krystal" kali ini Jean terdiam mendengar ucapan Felix, bukan kali ini saja ia mendapat penolakan dari lelaki kecil itu namun berkali-kali. Namun kali ini entah mengapa rasanya sangat sakit sekali dan Krystal bisa melihat kesedihan terpancar dari mata Jean saat Felix mengatakan hal itu.

"hmm, nenek Hanum menunggu kalian. Kalau begitu saya permisi" ucap Jean yang akhirnya pergi meninggalkan ruangan IGD itu secepat mungkin.

"aku sama Felix harus temuin ibu dulu, kamu sama anak-anak tunggu disini. Aku akan pesenin satu kamar buat kamu istirahat. Kita gak akan lama, aku janji. Aku sama Felix akan secepatnya kembali" ucap Kai pada Krystal dan ketiga anaknya.

"apa hak anda melarang saya dan keluarga saya pergi dari sini. And-"

"saya papa kamu, Jevna. Dan saya akan selalu punya hak atas kalian" ucap Kai tegas membuat Jev dan ketiga adiknya terdiam seketika.

"udah udah, lebih baik datengin ibu kamu. Dia lebih butuh kamu daripada kita" ucap Krystal melerai perdebatan antara Jev dan Kai.

Felix ingin protes mendengar ucapan mamanya tapi Kai lagi-lagi menahannya.

"cuman sebentar, ada yang mau ibu bicarakan mungkin sama aku dan Felix. Setelahnya aku dan Felix akan kembali" ucap Kai sebelum mengajak putra bungsunya untuk pergi menuju ruangan sang nenek.

Sebelum pergi, Kai sempat mencium kening Krystal seperti kebiasaannya dulu.

Jev dan Minggu kini sedang berada dikantin rumah sakit meninggalkan Donna dan mamanya yang masih menunggu kembalinya Kai dan Felix kesana seperti janji Kai. Seperti ucapan Kai tadi, pria itu langsung meminta perawat untuk menyediakan kamar VVIP untuk Krystal.

"gimana rasanya setelah lo ketemu sama dia?" tanya Minggu memecah keheningan diantara keduanya. Sedari tadi memang tak ada obrolan diantara keduanya, seakan mereka berada pada dunia mereka sendiri.

Jev hanya menangkat bahunya acuh seakan tak ingin menjawab pertanyaan sang kembaran. Jev sendiri langsung mengambil kotak rokok milik Minggu yang sedari tadi berada didepan mereka.

"mukanya gak berubah ya Jev, masih sama kayak dulu" kata Minggu lagi. Kini atensi Jev beralih menatap kembarannya itu, sembari menghembuskan asap rokoknya.

"gue gak inget mukanya" kata Jev membuat Minggu kini menatapnya penuh arti.

"bang, lo mau tau satu hal gak?" tanya Minggu yang lagi-lagi diabaikan oleh Jev walaupun kali ini kembarannya itu memanggilnya 'abang'

"lo itu sebenernya gak benci sama papa. Selama ini lo cuman gak terima sama kepergian dia yang tiba-tiba. Diantara kita bertiga kan lo yang paling deket sama papa dulu" ucap Minggu sebelum ninggalin Jev sendiri untuk kembali keruangan sang mama.

H's Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang