27;

931 141 5
                                    

Felix bersumpah ini adalah pertama dan terakhir kalinya dia digonceng oleh Donna, meskipun cuman jalan kedepan komplek tapi kakaknya itu bawa motor udah kayak orang mau balapan. Felix sempat berpikir kalau nanti pulangnya lebih baik ia jalan kaki daripada harus kembali digonceng oleh Donna.

"mba, aku pulang jalan kaki aja. Aku gamau goncengan sama mba lagi" kata Felix sembari menerima bubur pesanannya. Donna yang baru saja menyuap bubur miliknya langsung heran begitu mendengar ucapan adiknya itu.

"kenapa?" tanya Donna heran, rasanya tadi mereka baik-baik aja deh dimotor kok tiba-tiba Felix mau pulang jalan kaki.

"aku mau pulang dengan selamat sentosa mba belum mau buat jalan baru" kata Felix yang langsung dapet pelototan dari Donna.

"loh Donna? Makan disini juga?" suapan Donna tiba-tiba terhenti saat melihat siapa yang menegurnya, ada Lucas yang baru aja dateng dan memesan bubur disana juga.

"ngapain lo disini? Ini kan bukan komplek rumah lo" sungut Donna begitu melihat sosok Lucas yang dateng dan langsung duduk disamping adiknya.

"tuh adek lo tadi nge-dm gue ngajak makan bubur yaudah gue iyain aja kan baik sama calon adek ipar gak salah hehe" kata Lucas myengir.

"gue tabok ya lo kalo ngomong sembarangan depan Felix!"

"K-Krystal" ibu Hanum terkejut sekaligus terharu saat melihat menantunya itu menjenguk dirinya. Ia bahkan sampai meneteskan air mata saat melihat kedatangan Kai dan istrinya itu.

"ibu gimana keadaannya? Udah lumayan?" tanya Krystal sopan, sebenarnya Krystal masih takut untuk bertemu dengan mertuanya namun setelah Kai meyakinkan dirinya Krystal akhirnya memberanikan dirinya.

"m-maafin ibu, Krys" lirih ibu Hanum sembari menggenggam tangan Krystal yang ada disampingnya, Krystal sendiri langsung menatap kearah sang suami.

"maafin kesalahan ibu selama ini" Krystal hanya bisa menampilkan senyum tipisnya, ia sendiri masih tidak tau apa yang harus dia ucapkan pada mertuanya itu.

"lebih baik ibu istirahat dulu, gausah mikir yang berat-berat" sela Kai saat melihat gelagat dari istrinya itu.

"Kai, ibu sudah ndak papa. Ibu sudah merasa baikan" ucap ibu Hanum yang kini tersenyum meyakinkan pada putra bungsunya itu.

"iya bener kata mas Kai, ibu sebaiknya istirahat dulu. Biar cepet pulih dan segera pulang kerumah" akhirnya Krystal berani mengeluarkan suaranya. Walaupun masih agak hati-hati namun itu berhasil membuat Kai maupun ibu-nya bernafas lega.

"Krys, ibu sudah ndak papa. Ohiya, anak-anakmu kemana? Mereka masih gak mau jenguk ibu ya?" tanya Hanum dengan nada sedih, ia tahu betul kalau ketiga cucunya masih sulit untuk bertemu dengan dirinya.

"nanti Krystal ajak anak-anak biar jengukin neneknya, mereka pasti bakal seneng ketemu sama ibu" ucap Krystal yang mendapat senyum tipis dari Hanum, wanita paruh baya itu tau Krystal hanya berusaha untuk menghibur dirinya.

"yasudah ibu istirahat aja dulu, aku sama Krystal pamit. Dia juga butuh istirahat saat ini" kata Kai seraya membawa Krystal pergi dari ruangan ibunya.

"kamu harusnya gak perlu bohong ke ibu buat bawa anak-anak ketemu sama beliau" ucap Kai saat mereka sudah keluar dari ruangan ibu Kai, tentu saja Kai tau kalau ucapan Krystal tadi hanya untuk menenangkan hati ibunya agar ia tidak merasa bersalah.

"gapapa ntar aku usahain anak-anak mau ketemu sama neneknya" kata Krystal pelan, ia tahu benar kalau ketiga anaknya itu masih sulit untuk menerima kondisi keluarganya saat ini.

"kamu tau sendiri sifat abang itu sebelas dua belas kayak kamu, aku aja yang ayahnya belum bisa naklukin hati dia apalagi ibu" kata Kai sendu, dia tahu betul bagaimana sifat si anak sulungnya.

"ntar biar aku yang ngomong sama abang, dia pasti bakal ngerti" ucap Krystal yang membuat Kai langsung menggenggam tangannya.

"terus kalau hubungan kita gimana?"

Sepulangnya dari jalan pagi Jevna udah bingung kenapa rumah dalam keadaan kosong gini, ya gak kosong ada Minggu yang lagi tidur di sofa ruang tamu. Tapi kemana kedua adiknya? Rasanya tadi sebelum dia pergi, Felix masih ada lagi keliling cari kamar yang pas buat dia.

"heh bangun!" Jev menendang kaki Minggu yang berada di tangan sofa tapi nihil kembarannya itu gak ada niatan buat buka matanya.

"gue siram kalo sampe itungan tiga gak bangun...1...2..."

"sialan! Gue baru tidur anjirrr" Minggu ngamuk karna kembarannya ini menganggu tidur paginya.

"pada kemanaan? Kok sepi?" tanya Jev yang penasaran.

"gak tau! Gue ditinggalin sendirian tanpa makanan emang adek-adek kurang ajar" sungut Minggu yang ceritanya lagi ngambek karna ditinggal sendirian.

Gak berapa lama kedua adiknya pulang dengan keadaan kenyang dan terlihat membawa sebungkus kresek.

"kalian darimana??" tanya Jev penuh selidik saat melihat kedua adiknya itu, diikuti Minggu yang kini udah berdiri disamping kembarannya.

"tuh sarapan bubur ayam didepan, sepagian Felix ngerecokin laper mulu. Nih buat lo mas, buat abang gak ada kan tadi abang pergi" kata Donna sembari menyerahkan bungkusan kresek yang sedari tadi dipegangnya pada Minggu.

Minggu sendiri niatnya tadi mau ngomel langsung gak jadi, soalnya doi bangun-bangun laper juga ehe.

"naik apa? gak mungkin kan kalian jalan kaki" Jev keliatan sanksi sama kedua adiknya ini. Dirumah tadi cuman ada motor Minggu doang itupun ninja gak mungkin kan kedua adiknya itu make motor itu apalagi untuk jalan kaki...Jev tau sekali seberapa magernya Donna untuk jalan ke area komplek perumahan mereka.

"hmm...itu anu" Donna keliatan salah tingkah denger pertanyaan dari kakak sulungnya itu.

"dianter sama pacarnya mba Donna hehe"

Mendengar ucapan Felix barusan, kedua kakak kembarnya langsung menyidang Donna, sejak kapan adik perempuannya ini sudah punya pacar? Setau mereka Donna begitu sebal jika melihat Lucas. Nama yang disebut Felix sebagai 'pacar Donna'.

"bener Don? Bukannya lo kesel mulu ya kalo liat dia? Kok malah pacaran?" tanya Minggu sambil mengunyah bubur yang dibelikan oleh adiknya.

"enggak mas! Sumpah, Felix ngaco! Mana ada gue pacaran sama Lucas" sanggah Donna.

"tapi masa lo gak luluh juga sama Lucas? Heran gue, batu banget hati lo" Jev menanggapi membuat Donna langsung menatap tajam kearah kakak pertamanya.

"batu-an juga lo" saut Donna yang langsung membuat Minggu ketawa nyaring banget.

"HAHAHAHA sukurin lo mampus"

"ini kenapa pada rame banget" ucap seorang yang baru saja masuk kedalam rumah yang tak lain adalah Krystal diikuti Kai dibelakangnya.

"loh mama? Kok gabilang kalo boleh pulang??" tanya Jev yang terkejut melihat sang mama sudah berada dirumah.

"ya kan emang mama udah boleh pulang, kenapa? Kalian gak seneng mama udah pulang?" rajuk Krystal pada keempat anaknya.

"lalu ngapain anda masih dibelakang mama saya?"

***

hiii, long time no see

lama banget ya updatenya? Tapi masih pada nungguin kan? Maaf lama ya, aku lagi dalam masa yang tidak baik dan tidak ada waktu untuk menulis kecuali di KK 😂😂😂 tapi tenang cerita di KK khusus yg oneshoot kalo chapter insya allah bakal diselesein.

udah itu aja cuap-cuapnya aku sempetin nulis dan update buat ngobatin rindu kalian sama keluarga ini...maaf kalo semakin ngaco:(

H's Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang