26;

1K 165 10
                                    

Keesokannya Krystal sudah diperbolehkan pulang namun masih disarankan untuk bed rest beberapa hari, sedari tadi Kai sibuk kesana kemari membereskan urusan Krystal terlihat seperti suami siaga.

Krystal sendiri sedari tadi hanya diam mengamati dan enggan untuk berbicara sedikitpun, ia masih merasa canggung jika berdekatan hanya berdua dengan suaminya itu.

"barang-barang kamu udah siap, mending kamu mandi dulu. Habis itu baru kita pulang, soalnya anak-anak udah nunggu" kata Kai membuat Krystal tersentak dari lamunannya. Mendengar kata pulang, Krystal jadi berfikir dengan maksud pulang yang dikatakan Kai itu apa...

"kamu mau pulang kerumah apa kemana? Aku bisa anterin kamu kemana aja, tapi anak-anak sudah nyiapin sesuatu buat kamu dirumah" kata Kai lagi seakan menyadari apa yang sedang difikirkan oleh istrinya itu.

"Kai..."

Yang dipanggil hanya berdehem sembari sibuk merapikan baju-baju Krystal yang dibawakan oleh Minggu semalam yang membuat Kai sampai geleng-geleng melihat peralatan yang dibawa oleh putra keduanya itu.

Merasa Krystal diam saja, Kai menatap kearah istrinya. Terlihat istrinya itu tengah memikirkan sesuatu ia langsung menghampiri sang istri.

"kamu mau ngomong apa?" tanya Kai pelan sembari mengelus surai panjang milik istrinya. Krystal menatap Kai sebentar lalu mengalihkan pandangannya.

"ibu kamu...gimana kabarnya?" pertanyaan Krystal sontak langsung membuat Kai menghentikan usapannya, ia tahu Krystal masih sulit membicarakan tentang orang tua mereka.

"ibu udah agak sehat, mungkin kalo gak besok atau lusa udah dibolehin pulang, kenapa?" ucap Kai.

"kamu gak nemenin ibu? Aku liat dari kemaren kamu disini terus" kali ini Kai merasa geli dengan pertanyaan Krystal.

"kalo aku nemenin ibu, yang nemenin istri aku disini siapa? Lagian ibu ada mba Helen sama suaminya" Krystal langsung menatap lelaki disampingnya dengan tatapan aneh dan bingung.

"memang aku masih istri kamu? Hampir 16-"

"aku belum ngajuin talak atau gugatan apapun, kamu masih sah istri aku dimata agama maupun hukum" jelas Kai yang seketika membuat Krystal bungkam, benar. Ucapan Kai benar, menurut hukum Kai masih tetap suaminya karna lelaki itu belum mengajukan talak atau gugatan ke pengadilan.

Melihat keterdiaman istrinya itu, Kai merasa bersalah telah mengungkit status hubungan mereka saat ini, dimana kondisi dan emosi sang istri masih belum stabil.

"maaf, aku gak bermaksud ngungkit tentang itu, bisa kita lupain dulu masalah itu? Kondisi kamu masih shock, aku gak mau anemia kamu kumat lagi" kata Kai yang kembali melanjutkan kegiatannya.

Namun langkahnya terhenti saat mendengar ucapan yang keluar dari mulut Krystal...kata-kata yang mungkin bisa memperbaiki rumah tangga mereka.

"aku mau ketemu ibu kamu, boleh?"

Felix sedari tadi mengomel karna pusing melihat ketiga kamar kakaknya yang berantakan karna ketiga kakaknya. Selama ia tinggal bersama sang papa, tak pernah ia melihat ruangan seberantakan ini.

"mbaaa Donna, are you crazy?? Take a look at your room, why is it so messy??? How can a girl's room be like this???"

Donna pusing melihat adiknya pagi-pagi sudah merecoki dirinya perihal kamarnya, tapi bukan salahnya dong yang gak sempet beresin kamar kemarin.

"diem deh Felix! Ini masih pagi dan aku masih ngantuk! Keluar deh" kata Donna yang masih menggelung didalam selimut miliknya.

"mbaaaa, aku lapar. Bang Jev udah pergi trus mas Minggu itu kebo banget. Harapanku untuk sarapan cuman di kamuuu" rengek Felix yang langsung masuk kekamar Donna tak peduli usiran kakaknya itu.

H's Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang