✾ chapter 2 ✾

3.7K 311 9
                                    

Penyesalan itu akan datang seiring berjalannya waktu.

❃.✮:▹ Ⱨ₳₱₱Ɏ ⱤɆ₳Đł₦₲ ◃:✮.❃

⋇⋆✦⋆⋇ 

Sang surya telah turun takhta digantikan oleh sang rembulan. Suara klakson yang memekikkan telinga menjadi ciri khas ibu kota yang padat pada saat malam hari.

Saat ini, Clara tengah bersiap untuk menjalankan rencana Karina tadi siang. Dengan memakai pakaian serba hitam namun elegan, Clara keluar rumah menemui Reno yang masih setia berdiri bersandar di badan mobil.

Clara mengizinkan Reno menguntitnya ke mana pun ia pergi, asalkan Reno mau mengikuti persyaratan yang ia berikan. Tanpa berpikir dua kali, Reno mengiyakan apa pun syarat yang di berikan oleh Clara padanya.

"Yuk, jalan."

"Ke mana?" tanya Reno datar.

"Ikut aja," jawab Clara sambil membuka pintu depan dan duduk di kursi samping sopir. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Reno masuk ke kursi penumpang dan menjalankan mobil sesuai arah yang ditunjukkan oleh Clara.

Selama dalam perjalanan, keduanya bungkam. Clara lebih sibuk membalas chatting dari Reno sambil tersenyum-senyum sendiri.

"Gila," celetuk Reno membuat senyum Clara memudar dan atensinya menatap penuh laki-laki tampan yang sedang fokus menyetir di sampingnya.

"Lo ngatain gue?!"

"Enggak, saya cuma ngomong," jawab Reno santai.

"Lo ngomong ditujuin buat gue, kan?!"

"Enggak, saya ngatain anak majikan saya."

"Anak majikan lo itu gue! Sialan!" umpat Clara membuat Reno mengendikkan acuh bahunya.

Tak sampai memakan waktu hingga dua puluh menit, mereka telah sampai di sebuah warung makan kecil yang berada di depan sebuah kontrakan sederhana.

"MAK MAY, SIOMAY!" teriak Clara membuat penjual siomay legend bernama Mak May itu keluar dari kontrakannya.

"Neng Clara nggak usah teriak-teriak juga malam-malam. Ntar ganggu tetangga," ucap Mak May membuat Clara cengengesan.

"Siomay pesenan Clara udah jadi?" tanya Clara mendudukkan dirinya di kursi yang telah disediakan, diikuti oleh Reno di sebelahnya.

Mak May membawa dua piring siomay dan meletakkannya di depan Clara dan Reno.

"Selamat menikmati, Neng Clara dan Mas Tampan," ucap Mak May dibalas anggukan oleh Clara dan Reno.

"MAKASIH SIOMAYNYA MAK MAY!" pekik Clara membuat Reno refleks menutup telinganya.

"Kalau bicara pelan-pelan. Telinga penjual itu masih berfungsi normal!" ketus Reno dengan muka datarnya.

"Lo bisa ngomong panjang juga ternyata," kekeh Clara membuat Reno memutar malas bola matanya.

Clara berdehem pelan lalu tatapannya mulai serius.

"Oke, jadi gini. Gue nggak akan protes lo ngintilin ke mana pun gue pergi, asalkan lo bisa ngabisin sepiring siomay ini tanpa minum. Gimana?"

"Oke."

Tanpa basa-basi, Reno memakan sesendok siomay ke dalam mulutnya. Reno berhenti mengunyah lalu matanya terpejam menahan panas dan sebuah rasa aneh yang tiba-tiba menyerang lidahnya.

Satu detik...

Dua detik...

Tiga detik...

My Handsome Bodyguard (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang