✾ chapter 20 ✾

2.3K 176 25
                                    

Melepaskan itu tak mudah,
tetapi mengikhlaskan itu lebih susah.

❃.✮:▹ Ⱨ₳₱₱Ɏ ⱤɆĐł₦₲ ◃:✮.❃

⋇⋆✦⋆⋇ 

"Reno, bangun, Ren. Jangan tinggalin aku."

"Ren."

"Reno, hiks ... Ren, bangun."

"RENO!"

Clara bangun dengan napas tersenggal. Keringat bercucuran di pelipisnya. Matanya terpejam mencoba mengatur napasnya menjadi lebih normal.

"Clara, kenapa kamu teriak-teriak, Nak?" tanya Bara sembari duduk di atas ranjang Clara membuat gadis itu mengusap bekas air mata di pipinya.

"Ayah," cicit Clara lalu memeluk erat tubuh Bara.

"Kamu kenapa, Nak?" tanya Bara mengusap lembut surai anaknya.

"Clara mimpi buruk, Yah. Clara mimpi pas pernikahannya Clara, Karina ditembak sama Doni, dan Reno ditusuk pakai belati," ucap Clara membuat pergerakan Bara terhenti.

Clara mendongak menatap wajah tampan ayahnya yang mulai dihiasi keriput. Dahi Clara mengernyit heran saat melihat mata Bara sedikit sembab. Apakah ayahnya habis menangis?

"Ayah abis nangis?" tanya Clara membuat Bara melepaskan pelukan Clara.

"Enggak, siapa yang nangis?"

"Itu mata Ayah sembab."

"Em, ini tadi kelilipan doang. Kamu mandi sana, Ayah mau ajak kamu ke suatu tempat."

"Ke mana, Yah?"

"Udah, mandi sama ganti baju dulu."

⋇⋆✦⋆⋇ 

Matahari pagi yang seharusnya terik mulai meredup, membuat Clara mengeratkan jaket hitam di tubuhnya karena angin bertiup kencang.

Dahinya mengernyit heran saat ayahnya mengajaknya ke pemakaman. Clara merasa sedikit aneh, dengan kejadian setelah ia bangun tidur pagi ini.  Pertama, gaun yang ia pajang di dalam kamarnya tidak ada. Lalu dekorasi akad nikah di rumahnya yang telah di persiapkan dengan matang telah di bereskan semua. Saat ia bertanya mengapa gaun pengantinnya tidak ada, Bara hanya menjawab kalau gaun itu sedang diperbaiki karena cacat. Mengenai dekorasi, Bara menjawab kalau akad nikah akan dilaksanakan di hotel tempat yang sama diadakannya resepsi.

Bingung? Tentu saja. Bagaimana tidak? Rencana pernikahan telah di persiapkan dengan matang, dan hanya menunggu beberapa jam saja rencana sudah berubah.

Apa kejadian malam itu di taman juga mimpi? tanya Clara dalam hati. Pasalnya, malam di mana ia diam-diam jalan dengan Reno adalah malam terakhir sebelum pernikahannya dengan Reno, sedangkan Bara mengatakan kepadanya bahwa pernikahannya dengan Reno masih besok. Dan itu artinya, kejadian di taman itu masih nanti malam.

"Ayah, kok Clara ngerasa ada yang aneh, ya?"

"Aneh gimana, Sayang?" tanya Bara sembari memasangkan kacamata hitam di atas daun telinganya. Tak ada sedikitpun senyum di wajah Bara. Biasanya laki-laki paruh baya itu akan bersemangat jika mengunjungi makam Clarissa.

My Handsome Bodyguard (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang