✾ chapter 4 ✾

3.4K 290 6
                                    

Uang itu bukan segalanya, tapi segalanya itu butuh uang.

❃.✮:▹ Ⱨ₳₱₱Ɏ ⱤɆ₳Đł₦₲ ◃:✮.❃

⋇⋆✦⋆⋇ 

Hujan kembali mengguyur ibu kota. Udara berembus dingin, membuat bulan dan bintang pun enggan menampakkan diri di keheningan malam.

Seorang gadis dengan selimut tebal di tubuhnya berguling-guling tak tentu arah karena tak bisa tidur. Bayang-bayang wajah Reno yang tersenyum membuat Clara tak bisa melupakannya.

"Gue kenapa, sih?!" decaknya sambil duduk dan mengacak-acak kasar rambutnya.

Gadis itu terududuk dan mengamati jendela balkon yang menampakkan tetesan hujan deras di luar sana.

Karena haus dan lapar, ia memutuskan untuk membuat coklat panas dan mi instan kuah. Clara juga membawa selimut tebal lalu melilitkan di tubuhnya yang kecil karena dingin.

"Ren, mau ke mana?" tanya Clara saat melihat Reno keluar dari kamarnya. Ya, semenjak menjadi bodyguard, Reno diminta untuk tinggal bersama Bara dan Clara. Kebetulan, selama dua hari, Bara harus pergi ke luar kota untuk mengurusi bisnis. Jadilah hanya mereka berdua dan beberapa asisten rumah tangga yang menempati rumah besar nan megah itu.

"Mau ke kamar mandi," jawabnya sedikit tersenyum.

"Kamu belum tidur?"

"Ah, gue nggak bisa tidur," jawab Clara dengan kikuk.

Setelah percakapan singkat itu, tak ada lagi yang membuka suara. Mereka sama-sama terdiam dengan pikiran masing-masing.

"Gue mau bikin mi instan sama coklat panas, lo mau juga nggak?" tanya Clara mengalihkan perhatian Reno yang sedari tadi menatapnya intens. Rasa takut sedikit ada di hatinya. Bagaimana tidak? Hanya ditinggal berdua di dalam rumah bersama seorang laki-laki normal dan ditatap begitu intens olehnya.

"Boleh," jawabnya sambil berlalu ke kamar mandi.

Badannya bagus banget. Eh, apaan ini?! Jangan bilang gue suka sama cowok nggak jelas itu. Ihh... Jangan sampe, batinnya sambil bergidik ngeri lalu berlalu ke dapur untuk membuat mi instan dan coklat panas.

⋇⋆✦⋆⋇ 

Seperti pagi-pagi sebelumnya, Clara selalu menjadi pusat perhatian murid-murid SMA Bagaskara, ditambah lagi sekarang seorang bodyguard tampan dengan setelan pakaiannya yang teramat formal selalu menguntit ke mana pun ia pergi.

Tak nyaman? Pasti ada rasa tak nyaman dalam diri Clara. Namun apa boleh buat, ia terlanjur berjanji membiarkan Reno menguntitnya setelah ide konyol dari Karina yang telah ia lakukan tadi malam.

"Ren, gue mau ke kantin. Lo duduk-duduk aja di taman," ucap Clara sambil menunjuk taman yang ada di samping kantin.

"Nggak usah, saya ikut kamu aja."

"Terserah," finalnya memutar bola matanya malas.

"MAK MAY, SIOMAY!" teriak Clara mendekati Mak May yang sedang membuatk sepiring siomay.

"Iya, Neng. Mak May tau. Ini Mak udah siapin buat Neng Clara," ucapnya sambil menuangkan sedikit kecap di atas bumbu kacang.

My Handsome Bodyguard (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang