Chapter 14

2.1K 163 34
                                    

Resah. Satu hal yang menggambarkan Hyunsuk saat ini, bagaimana Tidak? Yoshi, dibawa dalam keadaan Kehabisan nafas belum lagi darah terus saja mengalir dari Keningnya. Hyunsuk tak tahu lagi harus bagaimana

"Astaga kenapa mereka sangat lama?" Merengek samar dengan kaki di hentak kesal, menggigit Ibu jari masih terus berjalan kesana kemari

"Tuan, saya berhasil menemukan pelakunya." Netranya menatap Anak buah yang baru sampai seraya membungkuk Hormat

Rasa kesal dan marah menguasai Hatinya, menarik nafas dalam lantas menunjuk menggunakan Dagu "Katakan!" Titahnya keras

Anak buahnya menunduk "Orang yang menyerang Kekasih anda mengaku sebagai suruhan Park Jihoon Tuan, ketika saya hendak membawanya kemari seseorang menembak kepalanya sampai mati dari jauh."

Dahi Hyunsuk berkedut, rahang mengeras seraya mata berkilat marah "Park Sialan! Seret orang itu ke penjara, aku tidak mau dia berkeliaran dengan bebas."

Lelaki berpakaian hitam mengangguk lagi "Kalau begitu saya permisi." Hyunsuk mengangguk acuh, lantas hembusan nafas berat begitu saya terdengar darinya

Duduk pasrah di Kursi tunggu, sesekali melirik Ruangan Yoshi yang hingga kini bahkan masih belum ada tanda tanda Dokter keluar dari sana "Jihoon, aku tidak menyangka dia melakukan itu."

Nafas terhembus penat, seraya mata terpejam "Salahku juga sepertinya, sudahlah aku tak mau bermain main dengan Seks lagi. Kecuali dengan Yoshi." Selanjutnya dia malah tertawa sendiri, dengan Pipi merona

"Permisi Tuan," Tawanya terhenti begitu saja, berdehem menyembunyikan Rona merah di pipi lantas berdiri melihat Dokter terlihat menahan tawa

"Itu, Pemuda di dalam sudah sadar, nafasnya memang sempat berhenti namun sekarang perlahan mulai membaik kami juga beruntung Batu yang di lemparkan padanya tidak sampai mengenai Syaraf otak, secara keseluruhan Dia baik baik saja. Memang hanya tinggal di perbanyak lagi Istirahatnya."

Hyunsuk menghela nafas lega, ketakutan tak berdasarnya tidak terjadi "Terima Kasih Dok, saya masuk dulu."

Kaki mungilnya tergesa gesa masuk ke dalam, ragu ragu mengusap lengan Yoshi yang menutup mata. Raut wajahnya terlihat kelelahan

"Kau Disini?" Senyum manis Yoshi tersemat begitu apik, ia beranjak Duduk bersandar di kepala ranjang

Dilihatnya Hyunsuk menunduk, setelan Kantor sangat Kontras dengan wajah Lucu ditekuk serta tangan yang saling terjalin "Maaf, aku sempat Emosi."

Yoshi meringis sedikit, bergerak pelan duduk di pinggir Ranjang. Meraih wajah Hyunsuk dalam rangkumannya "Hey, Aku juga minta maaf sempat bicara begitu kemarin Hmm?"

Tubuhnya hampir oleng ke belakang ketika Hyunsuk langsung menerjang memeluknya "Jangan sakit lagi, aku takut." Merengek manja dengan hidung memerah bekas tangisan

Yoshi terkekeh geli, lantas mengecup begitu Sayang kekasih di depannya "Apa kau tidak masalah menjadi kekasihku? Maksudku aku bahkan masih remaja Sekolah."

Kekasih menggeleng, pipinya Merona lagi. Seperti Buah Persik "Tidak, justru aku takut kamu yang Ragu."

Yoshi meremas Pinggul Hyunsuk lembut, menghasilkan sedikit desahan dari sang Kekasih "Keraguan itu ada tapi kemudian Rasa cintaku mengalahkannya."

Kepala Yoshi di elus lembut, mata memicing ketika Puting kecil dibalik Kemeja Tipis begitu menonjol, tepat di depan wajah "Kau sengaja memakai kemeja seperti ini?" Ibu jarinya mengusap sesekali menekan pelan Puting Hyunsuk, lantas tanpa meminta persetujuan Mulut ikut menyesap meski terhalang Pakaian yang di kenakan kekasih

Fuck With Me (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang