Kehilangan. Adalah satu satunya hal yang sebisa mungkin Yoshi hindari, melakukan berbagai cara agar kehilangan itu tidak masuk ke kehidupannya
Namun lambat laun dia memahami, dia tidak akan bisa mencegah apapun termasuk kehilangan. Rasanya sakit, seperti di jatuhi beban paling berat tepat di dadanya
Nafasnya memburu seirama, masih berusaha menarik perhatian Sang Istri yang seminggu ini hanya duduk di depan kaca jendela "Hyunsuk, sampai kapan begini terus?" Dia bertanya lirih, air mata bahkan menggenang di pelupuk mata
Kecupan, pelukan bahkan ucapan Yoshi Sama sekali tak membuat Hyunsuk bergeming, alih alih menangis tanpa suara tak ingin menatap Yoshi
Dua Minggu sejak kepulangan Hyunsuk dari rumah sakit, sejak Calon Bayi mereka di nyatakan meninggal di dalam kandungan. Sejak itu pula Istrinya benar benar terlihat kacau
Hanya duduk melamun mentap Keluar Jendela, sembari mengusap perut ratanya lantas berteriak menangis memanggil Yoshi. Begitu, sampai rasanya Yoshi ingin mengakhiri hidupnya sendiri jika begini
Yoshi tidak tahu kehilangan bisa sampai membuat Jiwa Hyunsuk terguncang.
Pria itu masih setia memeluk Istrinya. Berkali kali mencoba meyakinkan bahwa Hyunsuk tidak sendiri, ini bukan salah Hyunsuk. Yoshi sudah merelakan semuanya
"Aku tahu kamu mendengarku Sayang, pulang. Aku merindukan dirimu yang selalu marah marah kalau aku menanggapi pesan Sekretarisku, aku rindu Cebilan manja tiap kali aku tak menuruti permintaanmu, aku rindu senyum manis yang tak pernah luntur kau tunjukkan padaku bahkan aku rindu bagaimana kamu meminta jatah padaku hampir setiap hari." Yoshi terkekeh di akhir kalimat
Mengusap lembut air mata Hyunsuk, lantas mengecup pipi Istrinya sayang "Aku disini, aku menjadi semakin kuat setelah kehilangan. Kapanpun kau pulang, aku selalu siap memelukmu."
Yoshi juga jadi sering bekerja di rumah, sama sekali tak mau meninggalkan Hyunsuk sendiri. Pola makannya berantakan, tubuhnya semakin kurus saja. Jika boleh di katakan ini adalah Titik paling rendah dalam hidupnya
Tak mendapat Respon seperti sebelum sebelumnya dari Hyunsuk, dia tersenyum maklum memilih pergi ke ruang kerja. Membiarkan Hyunsuk sendiri rasanya pilihan terbaik
Tubuh bersandar lelah di Kursi tempat kerja, Hujan belum juga berhenti sejak kemarin. Gerimis kecil yang lama kelamaan semakin besar, menimbulkan banyak genangan air di jalan jalan Kota
Sejak Seminggu yang lalu juga Taeyong meng-handle semua urusan perusahaan, kecuali jika memang benar benar tak bisa di wakilkan. Terpaksa dia harus turun tangan
Kanemoto Choirie. Bayi Perempuan mungil nan manis, harus pergi bahkan sebelum merasakan Dekapan hangat ayah dan Ibunya.
Sempat bertahan dan membuka mata, Namun rupanya Tuhan belum mengijinkan Yoshi dan Hyunsuk menjadi orang tua
Terlahir dengan fisik tidak sempurna, Imbas dari kurangnya Gizi yang di butuhkan selama mengandung. Choirie tidak memiliki Ibu Jari, bahkan tidak memiliki Rambut sama sekali
Hyunsuk terpukul, kesehatan Yoshi menurun, hidup keduanya seolah benar benar sudah kacau. Hyunsuk tak mau menatap Yoshi Apalagi berbicara, hampir tak ada asupan makanan di tubuhnya yang semakin kurus
Dengan terpaksa Hyunsuk harus di Infus di rumah. Entah sampai kapan akan seperti ini, Yoshi hanya bisa meyakinkan pada Hyunsuk. Dia tidak akan kemana mana, bertahan walaupun sulit, semua ini hanya demi Hyunsuk—
Belahan Jiwanya.
___________________
Pagi ini Yoshi terbangun dengan badan sakit luar biasa, selain malah tertidur di Kursi dia juga hanya memakai kaus hitam pendek dan celana panjang
Meregangkan ototnya sejenak, Yoshi beranjak keluar. Mata mengedar melihat sekeliling, Sepi. Yang biasanya Hyunsuk sudah siap dengan banyak masakan di meja makan, yang biasanya Hyunsuk datang memeluk menciumi wangi tubuh sehabis mandi
Rumah terasa sepi, tapi Yoshi tak boleh mengeluh. Jika dia saja menyerah, bagaimana dengan Hyunsuk? Tidak! Dia harus tetap berdiri tegap
Membuat Bubur ala kadarnya untuk sarapan Istrinya, memasak Juga nasi goreng untuk dirinya sendiri. Meski ia ragu Hyunsuk mau memakan buburnya, hari hari yang lalu. Keterdiaman Hyunsuk adalah jawaban dari ocehan panjangnya
Baru saja berbalik ingin menghampiri Hyunsuk, netra kelamnya menatap Sang Istri yang sudah berdiri di pintu dapur, tatapannya kosong dan lurus
Buru buru Yoshi menghampiri, memegang pundak Hyunsuk agar tak limbung "Kenapa Sayang? Ada yang kau butuhkan?" Ia menangkup wajah Istrinya cemas, megusap jejak air mata di Pipi tirus Hyunsuk
"Kita kembali ke kamar Ya?" Yoshi menggendong Hyunsuk pelan, tubuh Istrinya benar benar Ringan. Bahkan tak sampai setengah berat badan dirinya
Nafas Yoshi terhembus pelan, menggendong Hyunsuk ala Koala. Pergerakan kecil Hyunsuk yang menyandarkan kepala di Pundaknya membuat Yoshi melengkungkan senyum
Melangkah pelan kembali ke kamar, ingin membaringkan Hyunsuk di kasur. Namun sang Istri malah semakin mengeratkan pelukan
Tubuh Hyunsuk sama sekali tak mau beranjak pergi sedikitpun, dapat Yoshi rasakan Pundaknya mulai basah oleh air mata
Susah payah duduk di pinggir Ranjang sembari memegang Infusan Hyunsuk dengan satu tangan, dalam diam mengusap lembut punggung Isterinya
"But I know some day I'll make it out of here
Even if it takes all night or a hundred years
Need a place to hide, but I can't find one near
Wanna feel alive, outside I can't fight my fearIsn't it lovely, all alone?
Heart made of glass, my mind of stone
Tear me to pieces, skin and bone
Hello, welcome home."Tidak tahu ingin menangis atau tertawa, Yoshi malah semakin mendekap Hyunsuk erat. Antara ingin menangis karena melihat keadaan Istrinya, atau tertawa karena suaranya yang pas pasan ketika bernyanyi
"Hah, sepertinya aku memang tidak mempunyai bakat untuk bernyanyi. Suaraku hancur ya? Memang yang aku bisa hanya mencintaimu saja. Tidak lebih." Dia menggoyangkan tubuhnya ke kanan dan kiri secara berirama
Dapat di rasakannya tangan tangan Hyunsuk mulai mendekapnya walau Pelan dan terasa sedikit bergetar
Dia Menangis, kemajuan kecil Hyunsuk benar benar membuat Yoshi serasa hidup kembali. Perlahan mulai menemukan Cahaya yang sempat redup, mulai menemukan lagi tujuan hidupnya
"Kau tahu Sayang? Junkyu semakin centil saja, bahkan tiap kali dia berkunjung bersama Taeyong dia sudah mulai berani mencium Bibir Tunangannya di depan diriku. Huh, ternyata kakak dan adik tak jauh beda."
Yoshi tertawa ketika Hyunsuk memukul pelan punggungnya, Istrinya itu semakin menyamankan diri dalam pelukan. Meski masih tak ada satu katapun yang keluar dari Bibir Pucat Hyunsuk
"Aku disini."
To Be Continue......
![](https://img.wattpad.com/cover/265435391-288-k662735.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fuck With Me (SELESAI)
FanfictionWarning! Boyslove Pair Yoshi × Choi Hyunsuk Yoshi as Sugar Babby but he always Top Hyunsuk as Sugar Mommy but he always Bot. Please enjoy this Story! Dan untuk pertama kalinya. Hyunsuk rela menyerahkan tubuhnya pada Remaja tanggung teman sang adik.