"Kamu mau kemana rapi begitu?" Hyunsuk terperanjat kaget, Tersenyum kikuk ketika mendapati Yoshi menatap penuh Selidik pada dirinya
Bahkan pinggul kini di sentak pelan hingga punggung bertemu lemari di belakang, ia terpojok antara Yoshi dan lemari "Bukankah sudah ku bilang kalau kau tidak boleh terlalu Kelelahan?" Mata suaminya menajam, rahangnya terlihat mengeras
Hyunsuk tergagap sendiri, tangan terangkat mengelus lembut Rahang dan Pipi Yoshi "Jangan marah, aku hanya ingin menemani Junkyu mencari baju pengantin. Boleh kan?"
Yoshi menggeleng tegas, mengusap lembut perut Hyunsuk "Tidak! Kamu di rumah! Tidak boleh kemana mana."
Istrinya cemberut kesal, memeluk Yoshi dengan wajah mendongak lucu "Sekali ini saja, boleh yaaa."
Yoshi menggeleng lagi "Tidak, aku bilang tidak maka kau tidak boleh pergi!" Berucap tegas kemudian masuk ke kamar mandi berniat membersihkan diri
Hyunsuk berkaca kaca, dengan kaki terhentak bersembunyi di dalam selimut "Yoshi jahat!" Pekiknya kesal
Sang Suami yang baru saja keluar dari kamar mandi menghela nafas pelan, berderap mendekati Istrinya "Aku khawatir terjadi sesuatu padamu, jangan pergi ya?"
"Tapi aku bahkan pergi bersama Junkyu!" Sahutan dari dalam selimut membuat Yoshi memejamkan mata sejenak, dua jarinya berjalan diatas tubuh Hyunsuk "Baik, aku ijinkan pergi."
Selimut itu terbuka cepat, Hyunsuk menatapnya berbinar "Benarkah?" Berkedip Beberapa kali yang menurut Yoshi menambah kadar Kegemasan Istrinya ini
Yoshi Tersenyum, mengusak rambut Hyunsuk sayang "Iya, asal kau tidak boleh terlalu lelah."
Sang Istri bergerak memeluk, senyum terkembang indah belum lagi rona kemerahan di pipi. Semakin hari Hyunsuk semakin indah saja, Yoshi semakin mencintainya
"Memang kapan kau berangkat?" Hyunsuk mendongak, Yoshi membenahi rambutnya yang berantakan. Lantas sedikit menunduk memberi kecupan di pipi
"Di jemput Junkyu dan Calonnya sebentar lagi, aku sudah menyiapkan Sarapan untukmu. Jangan lupa makan." Dia mengecup punggung tangan Yoshi, beranjak turun dari ranjang ketika suara Klakson Mobil terdengar nyaring dari halaman depan
Yoshi mengangkat tubuh Istrinya, menggendong Sampai depan mobil Taeyong "Titip Istriku, jangan sampai dia terlalu lelah apalagi kalau terjadi apa apa padanya. Aku mengawasi kalian!" Matanya memicing tajam, Junkyu bergidik pindah ke Seat belakang Mobil bersama Hyunsuk
"Aku tahu, jangan khawatir kakak aman bersamaku." Yoshi mengangguk mendengar ucapan Junkyu, menunduk mengecup kening Istrinya "I love You."
Pipi Hyunsuk merona, matanya terpejam menikmati kecupan Yoshi "Aku juga," Balasnya malu malu. Melambai pelan pada suamin ketika Mobil Taeyong mulai berjalan dengan kecepatan sedang
Senyum Yoshi luntur, matanya menatap Khawatir mobil yang membawa Hyunsuk "Perasaanku benar benar tidak bisa tenang." Ujarnya lirih.
______________
Sebetulnya sejak tadi pagi ketika memasak sarapan untuk Yoshi, Hyunsuk merasa begitu lemas. Kepalanya terasa berputar putar, belum lagi kaki bengkak sebab kehamilannya ini
Tapi Hyunsuk tak mau berbicara pada Yoshi, dia takut Yoshi semakin khawatir dan berdampak pada kesehatannya. Sebab Yoshi jadi jarang sekali tidur teratur dan terkadang melewatkan sarapan dan makan malam
Terlebih suaminya itu menolak untuk memperkerjakan pembantu di Rumah, otomatis Yoshi mengurus semua keperluan. Hahh, andai kandungan Hyunsuk lebih kuat dia pasti bisa membantu Yoshi walau sedikit
"Kak, sepertinya Yoshi jadi lebih Posesif ya setelah kau mengandung." Junkyu membuka suara, tidak tahan juga akan keheningan di dalam mobil
Hyunsuk mengangguk, memegangi perutnya yang terasa sedikit keram "Begitulah, dia jadi melarangku melakukan ini itu."
"Bukankah wajar? Jika Junkyu sama seperti Kakak mungkin aku juga akan mengunci Junkyu— Aww Kyu! Kenapa memukuliku, sakit bodoh!" Taeyong berteriak kaget, mengusap kepala belakang yang terkena pukulan mau Junkyu
Di belakang kekasihnya tertawa "Kalau kau mengunciku, aku akan kabur lalu membakar Rumahmu!" Ujarnya sewot
"Aduh ampun. Aku sedang menyetir!"
Hyunsuk tertawa kecil, masih berusaha menenangkan perutnya yang mulai terasa keram melilit. Kepala mulai bergerak gelisah, ia memilih melihat keluar jendela
Kepalanya pening, belum lagi Aroma Jeruk dari pewangi Mobil serasa membuatnya ingin muntah "A—aduh."
Ringisan Hyunsuk membuat Junkyu menoleh cepat "Kak! Kakak kenapa? Apa sudah waktunya?! Kakak baik baik saja kan?! Taeyong cepat ke rumah sakit!"
Kekasih Junkyu itu ikut panik juga "Pegangan!" Pekiknya kencang, selaras mobil mulai meliuk di jalan raya
"K—kyu, perih." Ringisan Hyunsuk semakin membuat Junkyu tak karuan, Matanya menangkap Noda darah keluar dari sela sela Celana Hyunsuk "Kak tahan sebentar, kita segera sampai."
Rasanya Junkyu ingin menangis saat Taeyong menggendong kakaknya masuk ke ruangan pemeriksaan juga bagaimana tubuh lemah Hyunsuk terbaring sembari meringis kesakitan
Dia langsung menghambur memeluk tunangannya, terisak di sana "Jika aku tidak memintanya datang, m—mungkin ini tidak terjadi."
Dengan sabar Taeyong mengelus Junkyu lembut, melepas pelukan sejenak "Aku akan menghubungi kakak Iparmu Hmm?" Junkyum mengangguk, terduduk lemas di kursi
Junkyu tahu selepas Yoshi ada di hadapannya, ini tidak akan baik baik saja "Kau adiknya Hyunsuk? Dimana Yoshi?" Seorang dokter keluar dari ruang pemeriksaan, wajahnya terlihat Khawatir. Kepala bergerak acak mencari Yoshi
"Dalam perjalanan, bagaimana kondisinya?" Taeyong menyahuti, tahu bahwa Junkyu tidak akan mampu menjawab
"Ada kerusakan cukup parah di Uteru, janin hampir meninggal sebab cukup banyak Zat berbahaya dalam tubuh menumpuk disana. Ini bahaya, jika di biarkan. Aku harus segera mengoperasi Hyunsuk." Sang Dokter berderap mendekati Junkyu dan Taeyong, menggigit jarinya untuk meluapkan rasa khawatir
"Lakukan saja! Apapun yang terbaik untuk kakakku! Cepat!" Junkyu menangis, mendorong tubuh Dokter untuk kembali masuk menangani Hyunsuk
"Hei sayang sayang, sabar jangan begini. Kakakmu akan baik baik saja." Tubuh Junkyu di peluk dari belakang oleh tunangannya "Dok lakukan segera Operasinya."
Sang Dokter mengangguk, kakinya berderap buru buru menyiapkan segala kebutuhan Operasi
Sementara Yoshi sudah berlari begitu kencang menghampiri Junkyu dan Taeyong, perasaannya campur aduk "Aku bilang juga apa? Kau harusnya jangan meminta dia menemanimu!" Bahkan tanpa sadar membentak Junkyu sesampainya dia di sana
Junkyu merengut takut, bersembunyi di balik tubuh Taeyong dengan air mata masih mengalir "M—maaf." Ia sama sekali tak menginginkan hal ini terjadi
"Yoshi, jangan membentak Junkyu lebih baik kita doakan Hyunsuk di dalam." Taeyong menengahi, Yoshi menatapnya tajam. Tanpa kata Pria itu memukul tembok di belakang kepalanya
Darah segar mengalir di antara jari jarinya, dia kacau. Bahkan ketika pintu ruang Operasi terbuka dengan kain putih menutupi Brankar, Yoshi merasa dunianya terhenti disini.
To Be Continue........
😛
KAMU SEDANG MEMBACA
Fuck With Me (SELESAI)
FanfictionWarning! Boyslove Pair Yoshi × Choi Hyunsuk Yoshi as Sugar Babby but he always Top Hyunsuk as Sugar Mommy but he always Bot. Please enjoy this Story! Dan untuk pertama kalinya. Hyunsuk rela menyerahkan tubuhnya pada Remaja tanggung teman sang adik.