Dua Cangkir Teh Hangat yang manis penenang pagi dengan rintik bekas hujan semalam, Gerutuan burung sayup menambah ramai halaman luas berlatar Rumput basah di pekarangan Rumah
Jika membawa kembali ingatan tempo lalu, sempat ada pembicaraan perihal 'Apa yang menjadi Fantasi Seksmu?'
Meski sedikit tersendat atas pertanyaan cukup mengejutkan dari sang BelahanJiwa, Namun pada akhirnya sebuh Suara menjawab dengan tegas. Seks di ruang terbuka
Itu berefek pada kemajuan pesat akan hasrat yang menggebu serta secangkir Teh Hangat yang terlupakan begitu saja
Tehnya bergetar cukup kencang, meja berdecit nyaring. Halaman belakang dengan Tembok tinggi besar menghalangi dari pelototan orang orang diluar yang melintas
Kendati tembok besar menghalangi, Namun Celah celah kecil dari pintu besi bermotif di ujung tembok besar dapat di gunakan sekedar setitik menangkap pemandangan di dalam pekarangan
Padahal masih begitu pagi, namun suara suara khas Orang Bersenggama terdengar amat jelas dari balik tembok besar
Wajah memerah cantik, dada melengkung Serta nafas tersendat sedari tadi. Apa Yoshi Sudah mengatakan seindah apa Istrinya jika sedang Bersenggama?
Ya! Dia memang begitu Indah. Seindah bunga sakura pertama mekar setelah musim salju, seindah Aurora Borealis yang hanya muncul di bulan tertentu. Bahkan lebih indah dari Lukisan termahal dengan jangka waktu Sepuluh tahun untuk membuatnya. Tidak! Hyunsuk jauh lebih indah
Meski berkali kali menggauli istrinya dengan begitu tak sabaran dan bernafsu, tetapi Rumahnya masih begitu sempit dan basah
Suasana pagi halaman belakang, desah merdu seirama gerakan tubuh yang kian menghentak begitu dalam
Fantasi seksnya terwujud, bagaimana dingin dari udara Pagi berpadu panas dari Hasrat yang kian membumbung tinggi. Ini terlalu nikmat, Yoshi hanya bisa tersenyum puas apalagi ketika Sang Istri Orgasme untuk yang ke dua kalinya
Sementara ia sendiri sama sekali belum berorgasme, alih alih menahan supaya lebih lama terbenam di tubuh sang Istri
Tubuh basah nan mengkilap Pria itu condong ke depan, mengulurkan tangan meraih sesuatu di dada sang Istri
Terhitung sudah tiga jam semenjak sang Surya masih asyik Tertidur di gantikan bulan sampai saat ini Mentari perlahan mulai mengintip malu malu dari balik Awan putih berarak manis berwarna Kuning yang menyilaukan mereka masih begitu memupuk Hasrat semakin tinggi saja
Meski posisi cukup membuat sang Istri kesusahan namun ini benar benar menyenangkan. Satu hentakan dalam bersamaan air senggama yang muncrat memenuhi Lubang belakanb sampai terasa begitu hangat
Istrinya terjatuh lemas, kaki sudah tak lagi mampu menopang tubuh juga tangan yang berpegangan pada Meja di halaman. Rengkuhan manis menghantarkan rasa hangat yang nyaman bagi dirinya
Dengan begitu santai Yoshi mengambil segelas Teh untuk di minum, tertawa kecil lalu mengecup kening berkeringat istrinya "Terimakasih Sayang, tadi itu luar biasa."
Istri Mungil dalam dekapan semakin menyamankan tubuh, menyambut dengan senang hati selimut dari Pria yang memangku dirinya "Apapun untuk suamiku."
Pergi berlibur hanya berdua ke Thailand, pada akhirnya terwujud juga. Mendarat dengan selamat menggunakan Pesawat Pribadi kemarin Sore, di hari pertama ini Hyunsuk sudah di gempur habis habisan oleh suaminya. Tapi tidak apa-apa bukankah itu tujuan yang sebenarnya dari liburan ini?
"Kita jalan jalannya besok saja oke? Mau kemana dulu?" Teras Rumah sewa yang tercecer Air senggama terlupakan begitu saja. Bahkan Aroma khas bercinta sama sekali tak menggangu sepasang suami istri itu
"Pantai Pattaya? Biar tidak jauh." Usulan Sang Istri dalam dekapan mengundang anggukan pelan Seorang Yoshi
"Kita ke kamar ya? Kamu jangan kemana mana aku mau cari Sarapan dulu!" Hyunsuk mengangguk pelan, lengkungan manis terbit di bibir. Sedikit meringis ketika Yoshi meletakkan begitu pelan tubuh ke atas ranjang
"Aku pergi dulu."
Oh dan Perihal beberapa negara lain yang ini mereka Kunjungi, Yoshi benar benar sudah menyiapkan semua itu. Hyunsuk makin cinta.
__________________
Pantai luas itu membentang amat indah dengan Air kebiruan yang memukau, masih begitu sepi. Entah datang terlalu pagi atau memang sedang sepi karena ini hari kerja
Sejauh mata memandang Hyunsuk hanya bisa menatap punggung Yoshi yang menggendongnya sejak sampai di tempat yang pertama mereka kunjungi, sebetulnya dia tak mau kemana mana di gendong seperti ini namun bukan Yoshi namanya jika tak bisa memaksa Hyunsuk
"Oyy เธอเป็นภรรยาของคุณเหรอ? อ่าใช่ เราได้เตรียมสิ่งที่คุณสั่งไว้แล้ว." Seorang lelaki dengan pakaian Cukup terbuka menghampiri mereka, di belakang punggung Hyunsuk semakin mengeratkan pegangan. Radarnya memangkap bahaya
(Oyy apa dia istrimu? Ahh ya kami sudah mempersiapkan apa yang anda pesan)Yoshi Tertawa kecil, membenarkan posisi Hyunsuk di gendongan "เอ่อ แค่นั้นแหละ หวานใช่มั้ย.” Tersenyum kecil ketika Hyunsuk menggoyangkan kakinya kesal
(Uh ya, Begitulah manis bukan?)"แน่นอน! คุณโชคดีมาก ให้ฉันไปส่ง." Pipi merona tipis lelaki di depannya membuat Hyunsuk makin kesal, dia menggigit telinga Yoshi. Mentang mentang Hyunsuk tidak mengerti bahasa Thai jadi seenaknya saja Yoshi menggoda lelaki lain?!
(Tentu Saja, kau sangat beruntung. Mari aku antar.)"Aww Shh sayang mengapa menggigit? Itu menyakitkan." Yoshi meringis, mengusap telinga yang semula di gigit sang Istri
Keduanya sampai di suatu tempat dengan meja dan makanan Khas Thailand terhidang amat apik, Hyunsuk jadi lapar apalagi saat melihat Tom Yam juga Phad Thai yang masih mengepul panas
“ขอบคุณครับ.” Yoshi tersenyum ramah, lelaki yang mengantar mereka mengangguk sopan. Ijin pamit kembali ke pekerjaan yang lain
Menyadari Belahan Jiwanya sedang kesal membuat Yoshi terkekeh pelan, mencubit gemas kedua pipi Chubby sang Istri "Kenapa? Ada yang salah?"
"Tadi kamu dan lelaki itu membicarakan apa? Kamu tidak meminta dia jadi istri keduamu kan?" Sang Istri nampak menggemaskan dengan Bibir di tekuk lucu juga tangan terlipat di dada. Meniup poni melampiaskan rasa kesal
Yoshi memggeleng pelan, menyuap sesendok Phad Thai lalu di arahkan ke depan mulut Hyunsuk "Dia bilang kamu gendut, sepertinya memang benar. Aku saja sampai encok menggendong kamu tadi."
Istrinya mendengus, melempar sebelah sandal tepat mengenai pundaknya. Wajah memerah kesal juga mata mulai berkaca kaca "Jahat! Kenapa bilang begitu?! Aku tidak memintamu untuk di gendong tadi."
Yoshi panik, berjongkok di hadapan Hyunsuk yang mulai menangis. Meraih tangan mungil itu namun secepat itu pula Hyunsuk menolak sedang isakan kecil lolos di bibir "Astaga sayang aku bercanda, dia bertanya apa kau Istriku atau bukan. Dia bahkan mengatakan aku sangat beruntung memilikimu Hmm? Jangan marah ya."
Sang Istri memalingkan wajah, mengusap kasar air matanya lalu mulai makan dengan Khidmat "Aku masih marah! Sana pergi."
Yoshi menarik nafas, mengecup kening Hyunsuk sayang "Oke aku akan pergi, habiskan makananmu oke? Aku akan segera kembali sekalian ada yang harus ku urus."
Duhh Hyunsuk jadi menyesal mengusir Yoshi, masa iya dia menghabiskan dua Porsi makanan sendirian? Ahh tapi masa bodo yang penting ia makan
Tapi........ O Shit! Harusnya tadi Hyunsuk tidak Usah mengusir Yoshi, sepi sekali rasanya
"Aish sudahlah lupakan."
Hahh tak habis pikir lagi dengan pasangan ini.
To be continue.......
KAMU SEDANG MEMBACA
Fuck With Me (SELESAI)
FanfictionWarning! Boyslove Pair Yoshi × Choi Hyunsuk Yoshi as Sugar Babby but he always Top Hyunsuk as Sugar Mommy but he always Bot. Please enjoy this Story! Dan untuk pertama kalinya. Hyunsuk rela menyerahkan tubuhnya pada Remaja tanggung teman sang adik.