Chapter 20

1.9K 137 32
                                    

Pernah dengar kalau Menuju pernikahan itu pasti selalu adaa saja batu kerikil yang mengalangi? Yep, itu pun yang terjadi pada Yoshi dan Hyunsuk

Padahal pernikahan mereka sudah cukup dekat, tinggal satu Minggu saja. Persiapan pun sudah hampir 89%

Tapi sekarang ini mereka sedang perang Dingin, tak mau saling bertegur sapa bahkan ketika sarapan

Masalahnya mungkin (?) Cukup sepele, atau  cukup Besar (?) Awal semua ini hanya karena bekas Lipstick di kerah kemeja Yoshi

Padahal Yoshi sudah susah payah menjelaskan kalau ia hanya membantu Teman Semasa sekolah yang mabuk, lagipula ia bersama kekasih gadis itu

Tapi Hyunsuk tidak percaya, alih alih mengurung diri sembari menyetel musik kencang kencang agar suara Yoshi tidak terdengar olehnya

Meski Yoshi sudah berteriak sekuat tenaga sampai hampir serak dan bagaimana ia dengan Rajin mengetuk pintu kamar Hyunsuk tak juga keluar

Pada akhirnya Yoshi memilih tidur di Sofa, berbekal selimut pendek yang ia temukan di Laci juga setumpuk pekerjaan diatas meja. Dingin, Yoshi butuh kehangatan. Ada yang mau memberikan?

Pagi ini mereka sarapan dalam hening, memasak sarapan Sendiri bahkan bertukar tatapan tajam kala bersitatap

Hyunsuk yang tidak terima Yoshi dekat dekat dengan orang lain juga Yoshi yang sudah mulai pasrah atas Hyunsuk yang tak bisa di Bujuk sama sekali

Helaan nafas Yoshi terhembus pelan, mencekal lengan Hyunsuk yang nampaknya ingin kembali ke kamar "Kita harus bicara."

Tetapi Hyunsuk menjadi lebih dingin "Tidak mau!" Jawabnya keras, menghentak tangan Yoshi lalu kembali mengurung diri di kamar

Yoshi terhenyak, kepalanya mendadak berdenyut begitu menyakitkan. Ia duduk di Kursi, menatap dalam diam Pintu kamar mereka "Aku harus bawa Vivi kemari agar Hyunsuk tidak semakin salah Paham."

Dia mengambil Jaket dan bersiap secepat kilat, meneroboa Hujan di luar. Mobil yang terparkir di Bagasi menjadi teman perjalanan kali ini

Huh, sumpah demi apapun masa Pernikahan mereka harus batal gara gara Masalah seperti ini?! Tidak lucu sekali

Yoshi sudah begitu cepat mengendarai mobil meski jalanan Cukup licin sebab Hujan, pandangan bahkan sedikit terhalang akibat Rintik air menghalangi kaca depan Mobil

Dia menghembuskan nafas penat, kepalanya semakin berdenyut saja. Pandangan kini bahkan berkunang kunang

Memang, lelahnya terasa berkali kali lipat lebih terasa sebab mengurusi ini itu untuk kebutuhan pernikahan. Belum lagi masalah Kantor yang tidak mungkin di tinggalkan begitu saja, entah kenapa juga seminggu ini Hyunsuk jadi sering Menangis, tidak selalu menangis tapi Suasana hatinya sangat gampang berubah ubah

"Ugh." Mobilnya terhenti, kepala menunduk diatas Setir mobil. Kini bahkan perutnya ikut berulah, sakit serasa di tekan kuat kuat

"Arrgh sial, kenapa sakit sekali." Dia menggeram, susah payah meraih kotak P3K di belakang Jok Mobil

Namun sebab Tangannya bergetar hebat, obat itu jatuh bebas tanpa sempat ia ambil. Pandangan semakin memburam saja, hujan masih tak mau berhenti

Pada akhirnya Yoshi hanya mampu menahan Sakit di perut dan kepalanya, berharap seseorang datang membantu-

Walau pada akhirnya mata itu tertutup juga.

____________________

Di lain sisi Choi Hyunsuk. Si Pria yang hampir menginjak kepala tiga -tiga tahun makaudnya- ini begitu betah bersembunyi dibalik selimut

Dia tahu kalau Yoshi tadi pergi entah kemana dengan mobil, meski enggan Hyunsuk sebenarnya penasaran Yoshi mau kemana. Hanya saja Gengsi menahan untuk bertanya

Tapi sekarang dia malah takut terjadi sesuatu pada Yoshi, apalagi di luar sedang Hujan sangat deras. Aduhh Hyunsuk merasa Labil jika begini

Argh tidak tahu! Lebih baik Hyunsuk tidur daripada memikirkan yang aneh aneh

Baruu saja ingin menutup mata, Dering panggilan Telpon menggugurkan niatnya. Malas malasan bangun untuk bersandar di kepala ranjang "Siapa?"

"Maaf? Saya menemukan Nomor ini ada di Nomor darurat, pemilik Ponselnya sudah dibawa kerumah Sakit. Ini saya bersama Warga sekitar sedang membawa Seorang Pria beserta mobilnya. Apa ini dengan keluarganya? Pria itu sedang di periksa oleh Dokter."


Hah?! Bagaimana Hyunsuk tidak mengerti, Yoshi? Benar Yoshi? Calon Suaminya itu?

"Ohh ASTAGA BAGAIMANA KEADAANNYA!" Pria itu terperanjat hampir terjungkal dari kasur, tanpa pikir panjang bersiap siap pergi ke Rumah sakit

Lelaki yang menelpon di Sebrang menjaunkan ponsel kala Hyunsuk berteriak, menarik nafas sejenak lalu kembali mendekatkan ponsel ke telinga "Masih di periksa Tim Medis, saya tunggu kedatangannya."

Hyunsuk menutup telponnya sepihak, meminta bantuan Junkyu untuk mengantarkannya ke rumah sakit. Tidak tahu mengapa tapi Hyunsuk merasa ada yang aneh dengan Perutnya

"Bagaimana keadaan Yoshi?" Begitu tiba di rumah sakit, Hyunsuk bertanya panik. Laki laki yang menolong Yoshi tersenyum kikuk

Tangan Lelaki itu menyodorkan Ponsel Yoshi "Ini ponsel dan Kunci mobilnya, Dokter bilang sudah bisa masuk ke dalam. Saya permisi dulu kalau Begitu."

Hyunsuk mengangguk pelan, menepuk pundaknya beberapa kali "Terimakasih." Dia lantas masuk ke dalam, sedang Junkyu menunggu di luar. Percuma ikut masuk toh ia hanya jadi Bola Lampu saja

Choi Hyunsuk duduk di kursi samping Ranjang, rasanya ingin menangis saja. Jika tahu begini ia memilih menghabiskan malam penuh Bulan Gosong di atas kasur Daripada bertengkar tidak jelas begini

"Astaga, kenapa aku jadi begitu Cengeng." Dia berujar, mengusap lelehan air mata yang pelan menetes di kedua mata

Pintu Ruangan Terbuka, dokter berdiri seraya tersenyum padanya "Keluarga pasien?"

Hyunsuk mengangguk pelan, mengintip Nametag Dokter Itu Kim Doyoung "Ya saya, dia kenapa ya Dok?"

"Tuan ini sepertinya punya Maag, kelelahan juga, pencernaannya cukup buruk apalagi kandungan Mineral dan Gizi masih kurang untuk menstabilkan Energinya. Yah intinya gaya hidupnya harus di perbaiki, jangan sampai terlalu lelah apalagi mengkonsumsi terlalu banyak Kafein, tidak baik. Ini resep obat, tembus di Apotek saja."

Hyunsuk lagi lagi mengangguk, Pikirnya Yoshi lelah begini pasti mengurusi Pekerjaan, pernikahan serta sikap manjanya akhir akhir ini sering kumat "Terimakasih Dok, saya akan memperbaiki segera."

Kim Doyoung mengangguk "Kalau begitu saya permisi."

"Ah tunggu dok ada yang ingin saya tanyakan."

Kim Doyoung Tersenyum, mempersilahkan "Akhir akhir Mood saya nggak menentu, kadang bisa manja sekali kalau sudah dekat dekat dengan dia, pernah hampir mual hanya karena memcium bau Parfum orang lain. Itu, kenapa ya Dok?"


"Dari gejala sepertinya Anda sedang....... Hamil?"

"Hah?"



























To be continue.......

Fuck With Me (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang