Chapter 16

2.2K 152 19
                                    


Ngaku deh kalian Rindu Saia kan?!

Susah payah Hyunsuk turun dari ranjang, nafas terhembus lelah belum lagi Aroma bercinta begitu pekat mengisi Kamarnya

Mata melirik mencari Yoshi, Rona merahnya tiba tiba saja muncul kala mengingat malam panas yang ia lakukan dengan sang Kekasih

Agaknya perkataan Yoshi tentang membuatnya tidak bisa berjalan seminggu benar benar pemuda itu lakukan. Pinggulnya serasa nyeri kala ia bergerak, belum lagi tubuh yang hampir remuk Disana sini, bercak keunguan melingkari sekitaran leher serta tulang selangka belum lagi Puting susu yang kian membengkak sebab Kekasihnya itu suka sekali menyusu padanya

"Sayang sarapan dulu," Kekasihnya muncul dari balik pintu, terlihat santai dengan kaus hitam panjang seadanya dengan celana kain panjang

Hyunsuk merengut, mengulurkan tangan "Mau mandi dulu, lengket." Merengek manja meminta di gendong sang kekasih

Di ambang pintu. Yoshi terkekeh, dengan senang hati mengangkat tubuh Telanjang Hyunsuk menempel padanya, membawaya ke kamar mandi "Mandilah yang bersih."

Tangannya bergerak menyabuni Hyunsuk, agak berlama-lama di Sekitaran dada juga selangkangan "Ahh Yoshi sudah!"

Hyunsuk menggeliat kecil kala Jari jari nakal Yoshi mulai bergerak seirama di Dadanya, memukul tangan Yoshi yang terulur lantas cemberut kesal "Aku lapar, nanti lagi lakukannya."

Kekasihnya tertawa, berhenti mengusili Hyunsuk lantas mulai membasuh tubuh itu lagi. Mengcup kening, lalu mengangkat Hyunsuk untuk di pakaikan Handuk "Sudah ayo, pakai baju."

Dalam diam Hyunsuk tersenyum manis, Pipi bersemu menerima perlakuan manis Yoshi. Jika jujur, ini pertama kalinya Hyunsuk menerima perlakuan seperti ini. Bersama Yoshi membuatnya merasa istimewa, bersama Yoshi pula Hyunsuk jadi mengerti apa sebenarnya Bahagia itu

Oh dan soal Junkyu, Hyunsuk sudah mengungsikan adiknya ke Rumah Miliknya yang lain. Yeah, Biar bagaimana pun Junkyu tidak boleh terkontaminasi Suara suara laknat darinya dan Yoshi

Matanya mengerjap lalu menyeringai ketika Yoshi tepat di depan wajahnya, Kekasihnya terlihat kesusahan memakaikan Celana Dalam Transparan padanya "Ups." Menutup mulut ketika tangan Yoshi tak sengaja menyentuh Penisnya

Sang Kekasih Tertawa kecil, mengelus lembut ujung kepala Penis Hyunsuk "Kau menggodaku hmm? Tidak Sayang, kita lanjutkan nanti tidak sekarang."

"Hehehe, ayo makan! Aku lapar." Tangan kembali terulur, dengan senang Hati Yoshi menyambutnya. Memeluk tubuh Hyunsuk erat supaya tidak terjatuh

Kaki Hyunsuk melingkar sempurna di pinggang, ia hanya memakai Celana Dalam tipis berenda. Sengaja sekali ingin menggoda Sang Kekasih

"Enak tidak? Aku yang memasak tahu," Pertanyaan Yoshi membuat Hyunsuk melengkung senyum, sebagai balasan kecupan singkat ia berikan di Bibir Yoshi "Enak."

"Omong omong, jika kita sudah menikah tak apa kan aku memintamu berhenti kerja?" Yoshi bertanya ragu, genggaman sumpit di tangan mengerat menunggu jawaban kekasih

Hyunsuk mengangkat wajah, menjilat sekitaran bibir. Namun justru itu malah terlihat menggoda untuk Yoshi "Tentu saja, aku harus mengikuti ucapan Suamiku bukan?" Kala berucap Rona merah di pipi semakin tercetak begitu jelas

Sontak mengundang senyum lebar Yoshi, tangan terulur mengusak kepala Hyunsuk "Terima Kasih aku mencintaimu."

"Aku juga sangaaaaat Mencintaimu." Setelahnya tawa bahagia menghiasi Dapur yang sunyi itu.

_________

"Hei, tunggu!” Langkah Junkyu terhenti, lantas berbalik menatap aneh laki laki yang sama yang dulu pernah ia tabrak di rumah sakit

Alisnya terangkat naik, memandang penuh tanya lelaki itu. Omong Omong dia sedang lari Pagi mengitari komplek perumahan tempatnya mengungsi

Meski tak tahu pasti mengapa Kakaknya mengirim kesini, Junkyu cukup yakin sang kakak sedang Repot menerima tusukan pedang Sahabatnya

"Aku Taeyong, kau siapa?" Netranya melirik Sinis tangan Lelaki itu yang terulur

Memilih mengabaikan, Junkyu kembali melanjutkan acara lari paginya. Lelaki bernama Taeyong itu berdecak, mengejar Junkyu lantas mencegat tangannya "Tunggu, Tunggu! Kau harusnya bersikap Sopan. Aku mengajakmu berkenalan Lho."

"Maaf. Tapi aku tidak tertarik." Junkyu tersenyum pongah, lantas kembali berlari cukup kencang

Taeyong tidak menyerah, kakinya kembali memacu lebih kencang dari Junkyu, membuatnya tepat di hadapan Pemuda itu "Hei! Ayolah, aku ingin tahu namamu."

Namun Junkyu tetap acuh, Earphone terpasang di telinga. Tidak sadar di depannya jalanan Berlubang cukup dalam

Hampir terjatuh jika Taeyong tidak menarik tangannya hingga mereka berdua terjatuh bebas Diatas aspal

"Ekhem, minggir dihh berat!" Junkyu memekik, mendorong Taeyang dari atas tubuhnya. Warna merah tak bisa tertahan menjalar di Pipi

Sedangkan lelaki itu hanya terkekeh menikmati Rona kemerahan manis Di Pipi Junkyu, berdiri menjulang di hadapannya "Baiklah aku harus segera pergi, akan ku pastikan kita bertemu lagi lain kali."

Punggungnya menjauh selaras dengan Junkyu yang menutup wajah malu, langkahnya cepat kembali ke rumah "Aku harus menemui kakak!"

Junkyu menatap datar sekertaris baru kakaknya, hampir saja memuntahkan isi perut jika tak ingat ini di kantor pusat Kakaknya

Sekertaris Baru itu memiliki Dada yang membusung besar, dua kancing atas kemeja terbuka, belum lagi bokong yang sangat menonjol keterlaluan. Junkyu tidak mengerti mengapa Kakaknya memilih sekertaris macam ini?

Oke mungkin penampilan seksi sudah biasa untuk para pekerja Kantoran, tapi yang ini? Eww, awas saja Junkyu akan melapor pada Yoshi

"Oh jadi kakak tidak masuk kantor ya? Yasudah saya Permisi." Dia membungkuk sopan, bergidik ngeri ketika mata sekertaris kakaknya berkedip kedip Pikirnya mungkin wanita itu sedang Cacingan?

Langkah kakinya menghentak memasuki pekarangan Rumah, samar samar jeritan seseorang terdengar dari dalam. Membuatnya berlari kecil dengan wajah khawatir masuk ke dalam rumah

Mengintip sejenak dari jendela depan, matanya membulat tak percaya, wajah hingga telinga merona begitu merah "S—sial! Tidak bisakah mereka lakukan di kamar?" Ia merutuk

Pemandangan Erotis diatas meja ruang tamu wajah memerah penuh nafsu Hyunsuk, suara decitan meja yang diakibatkan pergerakan brutal Yoshi di balik punggung sang kakak. Belum lagi desahan serta erangan yang menggema begitu kencang di telinga

Wajah Junkyu memerah, menelan salivanya kasar. Sesuatu di tengahnya selangkangannya terbangun begitu saja d suguhi pemandangan Laknat macam ini

Bukannya bergerak mundur dan berlari menjauh dia malah semakin menikmati pemandangan di depan "A—aku harus pergi."

Terburu buru berlari menjauh karena gugup juga malu pada diri sendiri "Aduh!" Dia memekik rendah, di belokan gang tidak sengaja menabrak seseorang. Keras sekali

"Sudah ku bilang kita akan bertemu lagi bukan?" Kepala mendongak, Taeyong tersenyum manis padanya dengan tangan terulur

"Well, dia terbangun!"

"Diamlah!" Menunduk malu menutupi selangkangannya sendiri

Ini semua 100% Salah kakaknya, lihat saja nanti!






To be continue.....

Fuck With Me (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang