"Berusaha menahan tangis itu bagus. Tapi, menangis juga bagus, kak Devan bisa nangis ketika kelelahan. Kak Devan gak perlu mengambil tanggung jawab atas segalanya sendirian. Kita masih dalam usia dimana menangis itu di terima" Daffa merangkul pundak Devan, ia sudah menceritakan sebagian kisah hidup nya namun tidak dengan yang lain, seperti kebusukan ayahnya, kelakuan buruknya tentu saja ia tidak menceritakan nya.
"Kak, liat nih lemparin kerikil ini ke danau kalo yang paling jauh dia yang menang?" Ini yang dia suka dari Daffa, ia bisa membuat suasana senyaman mungkin
"Cuman menang aja imbalannya apa?" Kebiasaan Devan ketika balapan kalo yang menang pasti ada taruhannya
"Apa aja deh pokoknya" Daffa mundur beberapa langkah lalu siap-siap melempar kerikil dengan berlari kecil, banyak gaya emang orangnya.
GEDEBUGGG
"Awww" karena tak hati-hati Daffa terjatuh, untung gak kecebur danau kan gak lucu di liatin kak Devan.
"Prutttttttt... Lain kali hati-hati" Devan menahan tawanya sambil membantu Daffa berdiri juga menepuk-nepuk kaki dan tangan nya yang kotor, jika ada trio ubur-ubur pasti mereka sudah tertawa guling-guling
"Ketawa aja kak sebelum ketawa itu di larang"
"Nih liat gue yah" Devan melemparkan kerikil sejauh mungkin dan tentu saja pasti kalian sudah menebak siapa pemenangnya
"Gue mau lo setiap pulang sekolah selama seminggu temenin gue" tanpa pikir apapun Daffa meng'iyakan, lalu mereka melemparkan lagi berkali-kali. Tak terasa hari sudah semakin sore menjelang malam, Devan pun mengantarkan Daffa pulang ke rumah
"Kak mau mampir dulu"
"Engga mau langsung pulang aja"
"Nanti kapan-kapan main lagi ke rumah yah, Diva nanyain mulu soalnya"
"Adik lo"
"Heem"
"Adik lo cantik" Daffa langsung menoleh, tersenyum misterius sepertinya sebentar lagi ia akan menjadi Mak comblang
"Eh Bunda juga nanyain, katanya kak Devan ganteng kayak boyband BTS. Tapi kalo di pikir-pikir sih emang iya agak mirip lah" sambil mengagumi wajah rupawan Devan
"Siapa tuh BTS?"
"Idol K-Pop yang lagi booming Dynimite itu, nah kak Devan miripnya sama Kim Taehyung"
"Oh ya" Daffa hanya mengangguk dengan semangat "Yaudah gue pulang dulu yah. Jangan lupa lo harus penuhin janji Lo mulai besok"
"Ok, kak" Setelah motor kak Devan sudah tak terlihat barulah ia masuk ke dalam rumah. Namun ia sudah di kejutkan oleh setan penunggu rumah
"YAKKHH!!!!" Daffa sangat terkejut ternyata itu adiknya yang sedang maskeran pake baju putih masker putih, sangat menjiwai sekali menjadi kunti
"Sengaja yah ngagetin biar jantung kakaknya itu copot, iya!!"
"Males ngomong" setelah itu Diva melewati Daffa begitu saja
"Adik siapa sehhh nyebelin banget. Kalo kayak gitu gak jadi deh ngasih tau tadi kak Devan bilang Diva cantik" Daffa sengaja meninggikan suaranya di akhir karena ia tau Diva belum terlalu jauh melangkah
"Ekhemmmmm!!! Kek nya aku denger seseorang bilang aku itu cantik"
"Gak tau mendadak amnesia" Daffa menjulurkan lidahnya langsung berlari secepat kilat ke kamarnya"KAK DAFFA!!"
🐰🐰🐰
KAMU SEDANG MEMBACA
Daffaku
Teen FictionSemua orang memiliki cara sendiri untuk menyembunyikan lukanya masing-masing. Karna apa yang kamu lihat belum tentu sama seperti aslinya. Nyatanya dunia tak seindah cerita novel T.T #1 kisahpersahabatan #1 absurd