3. Hukuman

280 26 12
                                    

Tiga hal yang tak terlupakan di zaman sekolah
1.Guruk galak
2.Sahabat, dan
3.Cinta
   

                                 ****

Setelah pertunjukan Band Niko, di lanjut dengan Rika dkk yang akan menampilkan bakat terpendamnya setelah mereka kubur dalam-dalam. Suara dari Lisa Blacpink, mulai terdengar mereka mulai menari di atas panggung menggerakkan tubuhnya dengan lincah

BOOMBAYAH
YAH YAH YAH BOOMBAYAH
YAH YAH YAH BOOMBAYAH
YAH YAH YAH YAH
BOOM BOOM BA BOOM
BOOM BA oppa!
YAH YAH YAH YAH YAH YAH
YAH YAH YAH YAH
YAH YAH YAH YAH YAH YAH
YAH YAH YAH YAH oppa!
YAH YAH YAH YAH YAH YAH
YAH YAH YAH YAH
YAH YAH YAH YAH YAH YAH
YAH BOOM BOOM BA
BOOMBAYAH

BLACKPINK_BOOMBAYAH

Mereka semangat dengan menggerakan tubuhnya seolah menari tanpa beban, apalagi penonton cowok yang paling berisik melihat penampilan Rika dkk



BRAKKK


Suara papan tulis yang di pukul oleh penggaris menggema di penjuru ruangan IPA4 , menghentikan seluruh aktivitas yang berada di dalamnya, mata mereka melotot dengan bibir terbuka lebar, tak percaya apa yang di lihat di depannya.

Ketika yakin dengan apa yang di lihatnya, sontak mereka langsung membereskan kekacauan yang ada. Meja-meja , alat kebersihan, alat tulis juga di rapihkan, karpet yang belum sempat di bereskan pas nonton horor, di gulung lalu di simpan ke tempat asalnya.

Suasana menjadi tegang, kemana kah suara mereka yang sempat menghebohkan kelas lain?? Mereka tiba-tiba diam membisu bagai batu . Namun, suara hati mereka kompak mengumpati seseorang

" Goblok KM sialan, ini semua gara-gara lo " menggebu-gebu

" Gimana sih katanya jamkos "

" Padahal tadi belum beres narinya, awas lu ya KM gue bejek-bejek jadiin perkedel "

" Dika , pokoknya ini salah lo "

" Najong Dika, lu gak bener ngasih informasi. Awas aja lu nanti "

Mereka tidak tau kini seseorang tengah berfikir keras
" Kok, bisa ada Pak Asep yah? Padahal tadi katanya mau ke kondangan"


"Apa kalian tidak tau, bapak akan mengajar ?" Semuanya diam tak ada yang berani menjawab, kecuali

"Ta.. tadi katanya jamkos, Pak" suara Daffa memberanikan, karena kalo tidak ada yang menjawab akan membuat Pak Asep lebih marah

" Kata siapa Daffa ?"Tanya dingin Pak Asep yang sudah mengenal Daffa. Semua mata tertuju pada satu orang yang tengah menundukkan kepalanya sambil mengumpat di dalam hati " Plis, bunuh gue sekarang juga. Gue ikhlas, gue ridho. Eh gak jadi, gue belum kawin, belum punya anak. Masa depan gue di pertaruhkan, ya Tuhan" alaynya Dika

"Kamu, coba ulang perkataan bapak tadi nyuruh kamu gimana?"

" Ka..ta.. bapak, ta..tadi " terpotong

" Kamu kalo jadi KM yang tegas ngomongnya" tekan Pak Asep

" Sampaikan pada teman kelasmu, bapak sebentar lagi akan menghadiri undangan teman bapak " lancarnya. Pak Asep mengernyitkan dahinya

" Yakin hanya itu"

" Yakin Pak " dengan PDnya



Flashback

Pak Asep sedang menilai beberapa catatan muridnya, sedangkan sebentar lagi ia akan ke undangan pernikahan sahabatnya, setelah itu akan mengajar di kelas 11 IPA4. Matanya tak sengaja melihat siswa yang sedang membawa setumpuk buku di meja Bu Rini.

DaffakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang