Kondisi Daffa saat ini bisa di katakan memburuk, semalam sempat mengalami mual sama muntah-muntah, ia terus mengeluh punggung sama sakit perut, setelah itu ia langsung di bawa ke rumah sakit. Luka yang ia dapat kemarin memnyebabkan penyakitnya kambuh secara bersamaan, orangtuanya langsung melapor ke pihak sekolah atas kasus pembullyan yang di alami putranya. Saat pulang sekolah kemarin tentu saja Daffa tidak bisa lagi menyembunyikan lukanya, ia kekeuh tidak mau di bawa ke rumah sakit karena sudah di beri perawatan di sekolah juga meminum obatnya seperti biasa, karena ia merasa sakitnya masih bisa di tahan.
Saat di tanyai siapa yang melakukannya Daffa malah menangis, ia tidak mau di tanyai seperti itu. Kedua orangtuanya bingung, akhirnya Niko yang memberitahunya. Kecuali, hal-hal yang tidak perlu mereka ketahui.
Saat di sekolah Niko dkk langsung menemui Revan di kelasnya, kedatangannya membuat suasana ricuh kelas IPS. Mungkin mereka sudah tahu apa yang akan Niko lakukan setelah tahu perundungan yang dilakukan Revan, zaman sekarang memang informasi sangat mudah menyebar.
"Wih, Ada tamu nih dari anak IPA"
"Haha, pacar nya si Daffa tuh kayaknya. Duhhh takut"
"Dasar bocah si tukang ngadu" Begitulah kira-kira obrolan Revan and the Genk
"Bacot"
Brughh
Brughh
Mereka langsung terlibat perkelahian di dalam kelas, cukup membuat yang lain terkejut karena Niko bukan anak yang bermasalah seperti Revan. Hari ini dia membawa amarah yang menggebu, tangannya dari kemarin sudah gatal ingin memukul wajah ini "Nyakitin Daffa berarti lo sama aja berurusan sama gue" Niko menatap tajam seolah-olah tatapannya akan membunuh.
Revan tentu saja terkejut, selama ini tak ada yang berani berurusan dengannya di sekolah. Ia benar-benar merasa semua orang takut padanya, karena cap anak nakal tersemat di namanya. Tak di sangka Niko si anak basket menyerangnya di kelas, Revan cukup terpojok. Apalagi banyak orang yang menontom perkelahian mereka diluar jendela. Penyebabnya yaitu rapat guru secara mendadak mengakibatkan mereka jamkos.
"Heh denger lo semua. Temennya si Niko ini deket sama musuh sekolah kita, dan gue gak bisa biarin gitu aja. Kalian juga sebenarnya pada tahu kan?" Mereka hanya diam tidak ada yang menyahuti, menyedihkan sekali jika di lihat.
"Ya itu musuh lo bego kita mah gak ada urusan. Selama ini yang nyebabbin masalah sama sekolah lain itu genk elu!" Gama menunjuk-nunjuk Revan
"Cihh, dasar sampah sekolah"
"Udah deh gak mempan lo mempengaruhi kita, Daffa itu anak baik-baik tega banget lo ngeroyok anak sebaik dia"
"Kali ini kalian gak bakal aman" Niko agak terkejut, karena banyak teman kelasnya ikut membela Daffa. Serius ia tadi datang hanya bersama Gama dan Dino, ngapa jadi kayak bawa rombongan.
'Daffa gue yakin kalo liat ini, pasti nangis bombay lu'
"Huuuuuuu,,, huuuuuu" Anak XImipa4 kompak menyoraki Revan. Kemana anak IPS yang ada berada di kelas? Kebanyakan mereka sudah di luar karena tak ingin mendapatkan masalah.
Dimana-mana anak ips yang suka bar-bar inimah anak ipa anjir🤣, btw suka-suka author ya
"Sialan lo mau nyudutin gue hah!!" Revan meremat kerah kemeja Niko yang langsung di tepis kasar oleh si pemilik
"Gue kira lo pemberani ternyata lo pencundang"
"Ngaca!! lo kemarin nyeroyok Daffa sendirian, lo lebih pecundang bangsat!" Gama si paling emosian, sedangkan Niko tanpa banyak bacot langsung menyerang Revan lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Daffaku
Teen FictionSemua orang memiliki cara sendiri untuk menyembunyikan lukanya masing-masing. Karna apa yang kamu lihat belum tentu sama seperti aslinya. Nyatanya dunia tak seindah cerita novel T.T #1 kisahpersahabatan #1 absurd