Pulang dari Yogjakarta Daffa langsung terkena demam, flu dan batuk tapi bukan Covid19 yups. Ketika sakit ia akan lebih manja dua kali lipat dari biasanya, apapun yang ia rasa akan ia di ceritakan, sensitif nya terhadap bau juga lebih meningkat. Semua orang yang berada di rumah di buat kelimpuhan dengan si cikal rasa bungsu.
Seperti hari ini, kepala pemuda itu masih bersandar penuh pada bahu lebar sang ayah yang bela-belain izin gak masuk kantor, karena permintaan anaknya dan bunda berada di sampingnya.
Anak cowok biasanya memang lebih di manja di banding anak perempuan, entah itu anak pertama ataupun bungsu, kalo tidak percaya tanyakan saja pada ibumu 😂
" Bunda, kepala Daffa pusing " bunda dengan setia memijat kepala si bayi besar
" Suara Daffa juga jadi jelek seperti kodok "
" Bunda Daffa pengen tidur, tapi ingusnya keluar mulu, hac.. hacchimmmah" ia terus saja menceritakan apa ia rasakan
" Minum dulu air hangatnya yah " ucap bunda sambil menyodorkan segelas air hangat, lalu ia meneguknya dengan perlahan
" Kalo panasnya belum turun-turun. Kita ke rumah sakit yah sayang " tutur Aisyah sambil mengompres dahi anaknya
" Gak mau ah disana bau obat "
" Namanya juga rumah sakit pasti bau obat, masa bau makanan "
" Jadi rumah makan dong " ucap ayah masuk dalam pembicaraan antara anak dan ibu
" Tapi tetep gak suk.... uhuk, uhuk . Bunda, Daffa batuk-batuk mulu kayak kakek tua, uhuk uhuk " mereka khawatir melihat putranya, susah tidur, susah makan. Gimana coba mau minum obat orang perutnya belum ke isi apa-apa
" Kakak makan yahh sayang "
" Gak mau bunda mual "
" Mau sembuh gak ?" Daffa mengangguk
" Makanya makan dulu baru minum obat, mau yah sayang " heran anaknya ini susah sekali makan padahal kan tinggal makan, gak di suruh masak, apalagi coba ?
" Emm, yaudah deh mau "
Mendapat respon langka seperti itu ia langsung gerak cepat sebelum anaknya berubah pikiran " Bentar yah, bunda ngambil makan dulu di bawah " namun, tangannya di cekal oleh tangan hangat buah hatinya
" Bunda, jangan pergi . Biar ayah aja "
" Yaudah ayah ambilin dulu " memindahkan kepala anaknya perlahan-lahan ke bantal yang sudah di tumbuk agak tinggi agar lebih nyaman
" Ayah, Daffa pengen bubur yang ada di depan kantor ayah "
" Kenapa gak di depan gang kita aja kak, kan lebih deket " kata Rendi protes, soalnya jarak antara rumah dengan kantor nya lumayan agak jauh
" Bunda " Diva melihat kearah bunda meminta bantuan dengan raut wajah seperti menahan tangis.
" Beliin aja daripada gak makan sama sekali " kata bunda
" Oke ayah beliin, asal dimakan yah bubur nya "
" Siap ayah "
Oke, demi anak bubur di ujung dunia pun ia kejar. Tapi, sayangnya dunia gak ada ujungnya, jadi ngapain cape cape ngejar mending duduk santai sambil minum es kelapa muda. Ngomongin es kepala muda jadi ngiler, sekalian beli aja ya nanti di jalan buat siang.
" Alhamdulillah, nah gitu dong nak biar cepet sembuh " setelah memakan bubur beberapa huap Daffa langsung meminum obat
Bunda mengusap rambutnya yang lepek, lalu mencium dahinya yang masih hangat, setelah itu kembali menggompres
KAMU SEDANG MEMBACA
Daffaku
Teen FictionSemua orang memiliki cara sendiri untuk menyembunyikan lukanya masing-masing. Karna apa yang kamu lihat belum tentu sama seperti aslinya. Nyatanya dunia tak seindah cerita novel T.T #1 kisahpersahabatan #1 absurd