Di rendahkan bukan berarti kamu menjadi sampah, di sanjung pun tidak mungkin menjadi rembulan. Jadi jangan risaukan omongan orang, karena setiap orang melihat sudut pandang yang berbeda
..
.
" Buka aja bajunya " kata Lisa, ini bukan modus, tapi berniat tulus untuk membantu Daffa, lagian Lisa sudah sering melihat ABS nya Jungkook jadi sudah biasa
" Tapi..... gue malu " seberusaha mungkin Daffa menutup bajunya rapat-rapat, seumur-umur Daffa tidak pernah membuka baju di sembarang tempat, apalagi di hadapan seorang gadis yang baru ia kenal. Saat mengganti pakaian olahraga pun, Daffa selalu menggantinya di toilet. Apalagi, sekarang ia tengah berada di ruang UKS berdua bersama Lisa, karena dokter UKS sedang sakit beberapa harinya yang lalu, dokter juga manusia bisa sakit, Oke
" Terus ini gimana dong ngompresnya ?" bingung Lisa yang sudah menyiapkan kompresan dari es batu
" Yaudah kompres muka gue aja " polos Daffa
Lisa tercengang dengan jawaban Daffa , bagaimana bisa dia mengatakan hal yang tidak mungkin, yang sakit kan perutnya bukan wajahnya, apa sakit di perutnya pindah ke wajah. Big no, itu tidak masuk akal, jangan-jangan wajahnya juga kena pukul? Lisa tetap berfikir positif
" Mana gue liat ? Ada yang memar gak ?" Lisa memegang bagian wajah Daffa tidak melihat memar sedikitpun, matanya sempat terpaku pada mata berwarna coklat terang. Mereka mulai menyadari jarak diantara mereka yang terlalu dekat hingga beberapa senti dan langsung menjauh setelah nya
" Maksud nya, biar gue aja deh yang ngompres, Lisa coba balik belakang " mengambil kompresan yang ada di dekat Lisa
Lisa langsung menurut, jantung nya berdebar dengan cepat. Keadaan mulai canggung diantara mereka, namun tak lama kemudian Daffa memulai percakapan
" Lisa, makasih yah pas awal gue ketemu lo gue nyusahin mulu "
" Gakpapa kok, santai aja gue ikhlas. Btw, tadi lo di pukulin sama siapa ?" Tanya Lisa masih membelakangi Daffa
" Gak tau, mukanya pada serem kayak preman "Daffa bergidik memikirkan nya
" Terus kenapa lo bisa di pukulin ?" Kepo Lisa
Ketika Daffa yang sudah selesai mengompres terdiam, teringat ucapan mereka yang menuduhnya homo
" Maaf ya, kalo gue udah nanya lancang, gakpapa kok gak di jawab juga. Mending gue kasih tau temen lo aja yah, udah ini gue mau masuk kelas"
" Jangan " cegahnya memegang tangan Lisa
" Sorry, gue refleks. Lo gak usah manggilin temen gue, soalnya bentar lagi gue juga mau ke kelas kok, lo duluan aja. Sekali lagi makasih Lisa udah bantuin gue" senyum Daffa
" It's Okay Daffa " saat ia akan melangkahkan kakinya keluar UKS
" Lisa " Cegah Daffa sekali lagi
" Iya Daffa ada apa ?" Tanya Lisa
" Lo kelas apa ?"
" Gue kelas 11IPS 6 "Lisa tersenyum ketika Daffa bertanya seperti itu, apa mungkin cintanya tidak bertepuk sebelah tangan??
Lisa bernafas dengan lega melangkah kakinya keluar dari UKS, lama-lama berada di ruangan yang sama hanya BERDUA??!! Ingat BERDUA OKE dengan sang pujaan hati membuat jantung nya bekerja lebih keras dari biasanya. Bukannya dia punya riwayat penyakit jantung bukan, hanya saja rasanya seperti kupu-kupu berterbangan di perut. Kamu akan merasakannya ketika kamu merasa jatuh cinta
KAMU SEDANG MEMBACA
Daffaku
Teen FictionSemua orang memiliki cara sendiri untuk menyembunyikan lukanya masing-masing. Karna apa yang kamu lihat belum tentu sama seperti aslinya. Nyatanya dunia tak seindah cerita novel T.T #1 kisahpersahabatan #1 absurd