7. Good Mood

197 26 1
                                    

Tidak seperti hari-hari kemarin mood nya yang ancur, sekarang mood nya kembali seperti semula. Di kamar Daffa, telah terjadi keributan, dimana pemuda yang paling mungil, berteriak kegirangan dengan mata terfokus pada layar tv, tak lupa bungkus snack, susu pisang berserakan dimana-mana

" AAAAAA... LARIIII.. WOYY.. LARII ITU BOLANYA ANJAY... GUE TENDANG NIHHH... POKOKNYA.. DEMI.. SEMPAK POKEMONMYA NIKO... BUSETT GUE GEREGET.. PENGEN.. NENDANG .. AAAAA AWAS..ITU DI BELAKANG... WOYY..
YEAYYYYY GOLLLL " Teriak axcite Daffa

"AAKHHHHH.. DAFFA RAMBUT GUE"teriak Gama rambut menjadi korban kegemasan Daffa

" AANJIR.. LITTLE GUE.. AWAS.. KE TENDANG.. INI.. BUKAN BOLA.. ANJING... SAKITTTTT "teriak Dino matanya melotot masa depannya ke tendang karena di sangka bola oleh Daffa

" BAMBANG.. SEMPAK KESAYANGAN.. GUE DI BAWA BAWA.. BERISIK" teriak Niko mencoba fokus pada layar tv namun, teriakan dari ketiga temannya sangat mengganggu, apalagi teriak Daffa mana bawa-bawa sampak kesayangannya lagi

Teriakan mereka bersatu padu dalam satu ruangan. Tadinya mereka sempat menikmati nobar bola di awal acara, namun ke bar-bar Daffa membuat mereka tidak fokus, tangan Daffa tidak bisa diam, kakinya menendang-nendang, apalagi mulutnya dari pertengahan acara kalo tidak berkomentar pasti berteriak heboh

Setelah selesai menonton bola. Daffa memperhatikan wajah mereka yang berbeda-beda. Wajah Gama yang di tekuk rambutnya juga acak-acakan, Dino seperti menahan sakit sambil memegang masa depannya, sedangkan Niko wajahnya seperti menahan amarah kalo di anime pasti ada asap yang keluar dari kepalanya

" Kalian kenapa? " Tanya polos Daffa

" DAFFAAAA!!!!!!" teriak mereka kompak

Sepertinya mereka tidak sesabar itu terjadilah aksi kejar-kejaran di rumah Daffa, ruang tamu , halaman rumah mereka lewati dengan canda tawa. Namun, hanya Daffa yang terlihat begitu bahagia ia melupakan sejenak kepenatan beberapa hari ini, yang hanya di isi oleh belajar dan belajar, bundanya juga sudah mengetahui kalo ia ikutan Olimpiade matematika, saat ekor matanya melihat keberadaan bunda, ia pun langsung menghampiri sambil meminta pertolongan

" Bunda, bantuin mereka kejar-kejar Daffa, karena Daffa terlalu ganteng, Hahahha " Daffa masih tertawa sambil berlindung di ketek bunda yang sedang masak

" Bohong bunda, kami di siksa oleh perbuatan Daffa" adu Gama

Bunda pusing tujuh keliling ia hanya mempunyai dua anak, tapi seperti punya lima anak. Teman-teman Daffa sudah dekat dengan keluarga nya, sehingga mereka juga ikut memanggilnya bunda. Apalagi, Niko yang notabenenya anak dari sahabat suaminya, jadi sudah sungkan lagi

" Kalian kalau main jangan kesini, Bunda lagi masak. Ini liat minyak panas mau bunda siram" ancam bunda yang sudah pusing, hanya menakut-nakuti anaknya

Daffa pun berlari lagi ke lantai atas, karena takut di siram minyak panas di ikuti ketiga sahabatnya yang masih mengejar dari kejauhan, ia melihat Diva yang berlawanan arah, Daffa mempunyai firasat buruk tentang ini

" DIVAAA.. TANGKAP DAFFA.. NANTI SAMA GAMA.. DI KASIH..ICE CREAM " teriak Niko

Nah kan

" Asyiappppp " jawab Diva semangat sambil mengacung jempotnya

Gama yang tersadar namanya di sebut-sebut Niko dalam merayu Diva

" Heh kau ferguso, kenapa bawa-bawa nama gue " alis Gama menukik

" Gak papa Gam, yang penting Daffa ke tangkap " Dino menepuk bahu Gama sambil tertawa

Daffa pun tertangkap oleh adiknya sendiri yang mengahalangi jalannya, alhasil mereka membawanya kembali ke kamar. Tangan dan kakinya di ikat dengan tali, mulutnya di sumpal dengan kain, namun sepertinya mereka belum puas langsung menggeliti Daffa dengan berutal

DaffakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang