Taeyeon bertemu Yuri di kantin, mereka izin ke toilet dan melesat pergi ke tempat yang Taeyeon maksud. Taeyeon berpesan agar Yuri tidak mengeluarkan suara sedikitpun, ini pertama kalinya ia membawa orang lain untuk menonton Jessica menari Swan Lake. Ia mengajak Yuri karna sebelumnya Yuri sempat mengatakan bahwa ia menyukai Jessica sejak lama, ia tau bagaimana rasanya menyimpan perasaan selama itu, maka dari itu ia berniat membantu Yuri.
Yuri benar-benar terdiam, bukan hanya karna Taeyeon memintanya, tapi juga karna ia begitu terpesona akan tarian Jessica. Mulutnya sedikit menganga saking terlenanya pada gadis yang disukainya itu. Setiap gerakan gadis itu penuh dengan keanggunan. Yuri tidak sengaja menginjak kaki Taeyeon membuat gadis itu menjerit. Tamatlah sudah, mereka katahuan mengintip karna Jessica menghentikan musiknya dan menoleh pada dua kepala yang menyembul dari balik jendela.
Jessica bergegas keluar ruangan untuk menemui kedua pengutit yang membuatnya merasa malu itu. Keduanya hanya tersenyum canggung menampakkan gigi mereka.
"Hi, Jessica" sapa Taeyeon canggung.
"Hi, Tae. Kalian mengintip?" Tanyanya dengan wajah datar.
"Um.. well.. kami menonton tarianmu, sangat indah. Makanya kami terpaku sangat lama menyaksikannya hehe" jawab Taeyeon lagi.
"Sepertinya kau membawa teman hari ini?"
"Ne? Ah ini Yuri, temanku dari kelas dance. Apa maksudnya 'hari ini'?" Tanya Taeyeon.
"Aku Kwon Yuri, dari kelas dance. Maaf sudah mengganggu latihanmu" ujar Yuri menawarkan tangannya untuk bersalaman.
"Jessica" ia membalas jabatan tangan Yuri membuat gadis itu ingin meloncat girang saat itu juga, namun ditahannya agar tidak merusak citranya didepan Jessica.
"Well, aku tau kau selalu menonton latihanku secara diam-diam hampir setiap hari. Kau menikmatinya?" Katanya menoleh oada Taeyeon.
"Ne? Ah.. ne hehe, tarianmu sangat indah. Kau selalu menarikan tarian yang sama, apa kau akan ada dalam semacam lomba atau pertunjukan?" Tanya Taeyeon.
"Dia dari kelas teater, ku dengar akan ada pertunjukan sebentar lagi. Apa kau akan memerankan Odette dalam Swan Lake?" Tanya Yuri, dia memang pengagum rahasia Jessica.
"Ne, sepertinya kau tau banyak Yul" Yuri merasa pipinya memanas, pertama kalinya ia dipanggil begitu oleh orang lain.
"Ne hehe, aku sering berkeliling sekolah dan melihat pamflet di dinding. Kau sangat cocok dengan perannya, sangat anggun"
"Gomawo" Taeyeon senang Jessica dan Yuri mulai banyak mengobrol, itu membuatnya jadi merindukan Tiffany. Namun ia tidak bisa, ini demi kebaikan Tiffany dan dirinya sendiri.
~~~~~~~~~~~~~~~
"But dad, it's just for 3 days" Tiffany kembali meminta pada daddynya untuk dibiarkan ke Korea, namun kali ini laki-laki itu menolak.
"Tidak, Tiff. Aku akan memperkenalkanmu sebagai pewarisku selanjutnya. Leo sudah mantap di tambang ekstraktif, dia membuat kita berada di puncak kejayaan penambangan emas dan minyak. Kini Michelle sudah mengambil alih kerajaan hospitalitiku, namun kakakmu itu sedang membutuhkanku sekarang. Sepanjang tahun terjadi penurunan saham sebanyak 1.1% untuk hotel dan rumah sakit karna skandal artis bodoh itu. Now, I need you untuk menghandle bidang manufaktur sementara aku akan mengembangkan perusahaan shipping kita, aku akan mendorong Michelle dari sana. Kau mau kan? Bantu daddymu ini, aku memohon. Setidaknya demi Michelle" pria itu tau Tiffany tidak akan tersentuh olehnya, setidaknya putri bungsunya sangat menyayangi kakaknya.
"Baiklah" jawabnya setelah berdebat dengan perasaannya.
"Baguslah, aku sangat berterimakasih padamu baby. Michelle too. Kalau begitu kau harus bersiap untuk minggu depan, kau akan ikut dalam meeting pemegang saham selanjutnya" diciumnya kening Tiffany sebelum meninggalkan ruangannya, ia tidak akan menerima penolakan Tiffany dan akan membuat putrinya itu sibuk untuk tidak berpikir tentang Korea lagi.
"Hah..." Tiffany menghembus napas panjang, daddynya adalah orang yang sulit.
###########
Mungkin update selanjutnya bakal sedikit lama, since I give you triple update for today.
Bagaimana?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fine Way
FanfictionManusia hidup dengan pilihan di sekeliling mereka, itu yang kulakukan. Memilih! -TH Pilihan tidak pernah datang padaku, maaf jika itu membuat dirimulah yang harus memilih. -KTY