27.

189 19 2
                                    

"Kau terlihat murung" suara itu mengejutkannya.

"Kau mengejutkanku, aish!" Jessica memukul Taeyeon dengan kesal.

"Ada apa? Kenapa kau murung?"

"Aku tidak murung" elaknya.

"Tidak biasanya kau bermenung, meskipun pertunjukan sudah selesai aku masih sering melihatmu di ruang latihan sendirian. Kau pasti ada masalah" Taeyeon juga penasaran dengan apa yang membuat gadis yang selalu sibuk dengan menari ini bermenung membuang waktu.

"Aku tidak ada masalah, sudahlah" ujarnya dengan kesal.

"Geure, meski kau katakan begitu, aku tau sesuatu pasti sedang mengganggu pikiranmu" sahut Taeyeon lalu membuka bungkus gummy bear yang dibawanya.

Mereka hanya diam sambil Taeyeon menghabiskan sebungkus gummy bear nya. Sesekali Taeyeon melirik pada gadis di sampingnya yang terkadang berusaha untuk tidak bermenung dengan memainkan ujung roknya.

"Aku tidak melihat Yuri akhir-akhir ini, apa dia tidak sekolah?" Tanya Taeyeon, Jessica hanya menggeleng pelan.

"Jadi karna ini kau murung?"

"Aku tidak murung!" Sahutnya ngegas.

"Geure geure, kau tidak murung. Tapi apa itu yang mengganggu pikiranmu? Kau tau kenapa dia tidak sekolah?"

"Yuri bilang appanya mengajaknya ke luar negeri, aku tidak tau kemana. Yuri juga bilang dia tidak tau akan diajak kemana"

"Omo! Apa dia akan dijual?"

"Kau sembarangan ya!" Taeyeon mendapat satu pukulan di kepalanya.

"Hehe tidak mungkin appanya menjual Yuri ya kan, lagian tidak akan ada yang mau membeli si hitam itu. Kira-kira kenapa Yuri diajak keluar negeri tanpa diberitahu akan kemana ya oleh appanya" Taeyeon menopang dagunya diatas tangan kanannya.

"Sudahlah, biarkan saja. Bagaimana audisimu?" Tanya Jessica.

"Hari ini akan diberitahu hasilnya, semoga aku dan Hyo sama-sama lolos ke tahap berikutnya"

"Jadi tidak langsung diterima?"

"Kurasa tidak, kecuali kau diaudisi dijalan seperti Yoona"

"Berarti agensi sangat menginginkan Yoona, huh.. segalanya mudah jika kau cantik"

"Kau juga cantik, siapa tau saat kau menemaniku ke kantor agensinya kau akan ditawari audisi"

"Haha tidak terimakasih" jawabnya malas.

~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Miss you Michelle" Tiffany memeluk
Michelle yang baru saja keluar dari pintu kedatangan.

"Miss you too, little one. Aku bawakan oleh-oleh dari Jepang, ayo kita ke mobil"

Tiffany meluangkan waktu lebih banyak hari ini karna kakak kesayangannya pulang dari perjalanan bisnisnya. Tiffany sengaja pulang cepat untuk menjemput sendiri Michelle ke bandara. Saat ini mereka sedang dalam perjalanan pulang menuju mansion.

"Bagaimana perjalananmu? Ada hal menarik?" Tanya Tiffany. Michelle tersenyum penuh arti.

"Sure, sangat menarik. Aku tak sabar menceritakannya padamu" jawab kakaknya itu.

"Apa? Katakan padaku" ia memaksa Michelle untuk bercerita sekarang juga.

"No, honey. Aku ingin mandi dan berganti pakaian terlebih dahulu. Cerita mu bisa menunggu hingga nanti malam"

"Whyyyy?" Rengek Tiffany.

"Ini sebuah rahasia, bukankah rahasia lebih seru diceritakan ketika kita santai di atas kasur?"

"You have the point, baiklah aku akan menunggu. Aku tak sabar mendengar ceritamu, sepertinya sangat menarik"

"Oh ya tentu, kau akan terkejut saat mendengarnya. Tapi aku juga khawatir kau akan sangat terkejut"

"Begitukah? Aaah kau membuatku semakin penasaran. Beritahu aku hint nya saja"

"Um.. aku tidak hanya jalan-jalan ke Jepang"

"Hanya itu? Kau kan memang bukan hanya jalan-jalan, tapi perjalanan bisnis"

"Kau benar, tapi ada hal lain yang ku temukan, dan kau akan sangat tidak menyangka"

"Michelle, I don't like this. You make me curious af" Tiffany menghempaskan badannya pada senderan. Ia bebas menjadi anak kecil didepan kakaknya yang sudah seperti pengganti ibunya baginya ini.

Michelle yang melihat itu hanya terkekeh, ia masih berdebat dengan dirinya sendiri tentang apakah ia akan memberitahu Tiffany bahwa ia bertemu Taeyeon yang hidup bahagia tanpa adiknya itu atau akan berbohong dan menceritakan hal lain.

################

😊

My Fine WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang