{Uncertainty}

2.8K 161 12
                                    


"Apa dia pacarmu?"

"Anni"

"Apa kau menyukainya?"

"Pertanyaan konyol" Tiffany sedikit terkekeh.

"Tidak konyol"

"Dia cantik"

"Kau sudah katakan itu dalam caption"

"Setidaknya aku tidak berbohong"

"........."

"Kenapa kau bertanya?"

Hanya keheningan yang menjawab tanya Tiffany, Taeyeon tak berniat menjawab lebih tepatnya tidak tau menjawab apa.

"Kau mencintainya?"

"Ya.." jawab Tiffany dengan nada ragu lalu melanjutkan.

"Aku menyayanginya, menyukainya, mengaguminya" Tiffany diam sebentar lalu melanjutkan perkataannya.

"Aku juga ingin bahagia, sesekali egois tak apa kan untuk mencapai kebahagiaan yang ku inginkan. Bukankah menjadi bahagia membuatmu penuh dengan cinta, mencintai ciptaan tuhan adalah caraku mencintai penciptanya.

Aku mencoba tulus mencintai manusia yang adalah ciptaan tuhan, seberapapun seseorang pernah menyakitiku aku akan selalu berusaha memaafkannya.." Taeyeon agak merasa dengan kalimat Tiffany.

"Pun nanti aku akan mati dibunuh oleh seorang makhluk tuhan aku tidak bisa memilih untuk membenci karna dia adalah takdir tuhan. Aku bersyukur atas hidup yang tuhan berikan.."

"Aku bersyukur aku pernah terjatuh karna bahagia yang berlebihan, karenanya aku bisa melompat lebih tinggi dan berdiri tegak di atas puncak, menyorakkan kebahagiaanku pada dunia dan membuat orang lain ingin bahagia seperti ku juga"

'Jadi dia bersyukur putus dari ku?'

"Jadi intinya apa?"

"Aku sudah tebak kau tidak mengerti. Kau selalu seperti orang bodoh yang berlagak tidak mengerti, aku tau siapa kau. Kita selalu bersama di SMP, lalu kau masuk SMA favorit dan menjadi mahasiswi di universitas paling bagus di Korea Selatan, tidak mungkin tidak mengerti"

'Apa maksud anak ini?'

"Di SMP kita diajarkan menelaah, di SMA kita diajarkan meneliti dan di universitas kau pasti diajarkan membedah, apa kau dungu?" Tiffany jujur agak sedikit muak dengan Taeyeon.

"Serius aku tidak mengerti maksudmu" Taeyeon serius.

"Senang mengobrol denganmu" Tiffany keluar dari taman bacaan dengan pertanyaan di benaknya.

'Apa aku berani mencintai Yuri?'

Jujur, Tiffany tidak lagi merasakan getaran apapun pada Taeyeon. Berdekatan dengan Taeyeon bahkan membuatnya merasa sedikit keberatan. Kecewanya sudah berhasil membimbingnya pada titik terang bagi keterpurukannya.

############

End

My Fine WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang