Sudah hampir dua bulan, ia benar-benar merindukan Taeyeon. Tiffany memberanikan diri menemui daddynya untuk diizinkan ke Korea barang sebentar.
"Daddy" panggilnya setelah mengetuk pintu ruang kerja sang daddy.
"Masuklah sweetie" pria yang dipanggil daddy itu masih asik dengan berkas yang tertumpuk di meja kerja nya.
"Umm apa aku boleh keluar?" Tanya nya dengan takut.
"Sure honey, why not. Kau bukan tahanan rumah" jawab sang daddy dengan lancar.
"Um.. maksudnya boleh aku ke Korea? Aku janji aku hanya menemui Taeyeon sebentar, setelah itu aku akan kembali kesini"
"Baiklah baiklah, besok akan daddy siapkan pesawat dan pengawal" hati nya sedikit kecewa mendengar kata pengawal, tapi tak apa selama ia akan bertemu kembali dengan Taeyeon.
Besoknya pesawat pribadi dan beberapa pengawal sudah siap di lapangan belakang rumah megah sang daddy. Gadis remaja itu berjalan dengan riang. Karna tidak ingin sendiri di pesawat maka ia mengajak serta kakak perempuan nya.
"Michelle, nanti akan ku kenalkan dengan Taeyeon secara langsung. Kau pasti akan suka" kata nya setelah mereka duduk di bangku pesawat.
~~~~~~~~~~~~~~~~~
Jessica baru saja menyelesaikan latihannya hari ini. Jessica latihan sendiri di ruang kaca, ia memang selalu latihan seorang diri.
Hari ini ia akan makan siang di cafe dekat sekolah, bersama Krystal adiknya. Jessica bergegas mandi dan bersiap menemui Krystal yang katanya sudah menunggu di cafe tersebut.
"Kenapa lama unnie?" Tanya krystal saat Jessica baru saja sampai. Jessica tetap saja berdiri mematung. Lalu tersenyum kearah seseorang.
"Wae?" Tanya krystal bingung.
"Jessica?" Orang itu bergumam sangat kecil.
[Flashback]
"Haihh aku pikir aku tidak akan menemukan siapapun yang ku kenal disini" ujar Tiffany lega saat menemukan liuchen dan Shuzi di bangku belakang gereja.
"Syukurlah kita bertemu" sahut Liuchen.
"Kau dari mana Fany-ah? Kenapa baru datang" Tanya Suzhi.
"Aku habis pergi dengan Taeyeon hehe" jawabnya gembira. Lalu mereka bertiga duduk berjejeran di bangku gereja.
"Itu Jessica kan? Kenapa dia sampai di gereja ini, bukannya rumahnya jauh ya" tanya Suzhi.
"Iya, kenapa sampai kesini dia" tatapan Liuchen dan Suzhi terlihat tidak suka dengan gadis bernama Jessica yang duduk beberapa syaf di depan mereka.
"Nugu?" Tanya Tiffany bingung.
"Kau lihat yang memakai baju parasut hijau itu?" Liuchen menunjuk ke arah Jessica.
"Kalian mengenalnya?" Tanya Tiffany. Itu anak yang ditabraknya dua hari lalu saat berangkat ke sekolah.
"Dia teman kami di sekolah"
"Tidak, bukan. Dia satu sekolah dengan kami" kata Liuchen membenarkan kata Suzhi.
"Kenapa kalian terlihat tidak menyukainya?"
"Kami memang tidak suka dia, anak sok akrab itu. Pokoknya tidak suka dengan sifatnya, sok kenal sok akrab apalagi sama senior, suka cari muka" dengan mendengar perkataan Liuchen sepertinya Tiffany juga tidak akan suka dengan Jessica. Tiffany mengangguk mengerti, lalu kembali melihat kedepan dimana paduan suara gereja sedang bernyanyi.
[Flashback end]
"Unnie?" Panggil Krystal sekali lagi.
"Oh hai Tiffany, lama tak jumpa. Kau apa kabar?" Sapa Jessica yang berjalan mendekat lalu membungkuk memberi salam pada perempuan yang duduk di depan Tiffany.
"Hi, aku baik. Bagaimana kabarmu?"
"Aku juga"
"Ah iya, ini kakakku, Michelle. Michelle, ini temanku, dia dulu tinggal di dekat rumahku dan Taeyeon" Tiffany memperkenalkan Jessica dengan kakaknya.
"Michelle"
"I'm Jessica" mereka lalu berjabat tangan.
"Kalau begitu aku kesana ya, aku dengan adikku" pamit Jessica.
"Um bagaimana kalau kita duduk bersama?"
"Benarkah? Apa tidak apa-apa?"
"Geurom, tak apa kan kalau Jessica dan adiknya bergabung dengan kita?" Tanya Tiffany pada Michelle.
"Ya sure, why not"
############
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fine Way
FanfictionManusia hidup dengan pilihan di sekeliling mereka, itu yang kulakukan. Memilih! -TH Pilihan tidak pernah datang padaku, maaf jika itu membuat dirimulah yang harus memilih. -KTY