Taeyeon duduk sendiri di ruang latihan, Tiffany sudah 2 hari jatuh sakit, ia memang tidak bersahabat dengan cuaca panas di Seoul, kini gadis California itu terbaring dengan flu dan demam musim panas menyerangnya.
"Kau kenapa? Kekasihmu itu tidak sekolah lagi?" Tanya Sunny menghampiri Taeyeon.
"Tiffany masih sakit" jawabnya lesu.
"Padahal ini sudah mendekati hari wisuda, apa dia tidak apa-apa?"
"Dia memang selalu saja sakit jika cuaca panas"
"Pulang sekolah aku akan menjenguknya, nanti kita belikan bubur dan buah untuknya, sekarang ayo kita latihan lagi" Sunny menarik tangan Taeyeon berdiri.
Sunny dan Taeyeon cukup akrab sejak tahun pertama sekolah, di tingkat 2 Taeyeon mulai akrab dengan Tiffany karena mereka teman sebangku. Sunny berbeda kelas dengan Taeyeon dan Tiffany, namun Taeyeon dan Sunny masih saling menjaga komunikasi hingga sekarang sudah tingkat akhir.
"Kau akan lanjutkan sekolah dimana taeng?" Tanya Sunny saat break time.
"Pengumuman beasiswa ku belum keluar, tapi aku mengajukan ke beberapa sekolah yang mengutamakan seni seperti Inha dan SOPA. Tiffany ingin menjadi selebriti katanya, jadi aku akan menemaninya, suaraku juga tidak terlalu buruk"
"Kau bercanda? Suara mu itu amazing Taengu" sahut Sunny saat Taeyeon merendah.
Taeyeon tidak hobi bernyanyi, namun jika ia menyanyi maka orang-orang akan tercengang dibuatnya. Suaranya sangat halus dan jernih, siapapun yang mendengarnya akan candu. Namun Kim Taeyeon itu terlalu rendah diri dan pemalu.
"Kau sendiri bagaimana?" Taeyeon berbalik menanyai.
"Aku akan melanjutkan di Kent, setelah itu aku akan kembali ke San Francisco" wajah Sunny agak murung saat menceritakannya.
"Wae?" Tanya Taeyeon.
"Aku suka disini, aku tidak ingin tinggal disitu dengan appa ku"
Orangtua Sunny sudah lama bercerai dan tinggal dari ujung ke ujung bumi lain. Ia dan kedua kakaknya tinggal dengan sang eomma. Karna Sunny adalah kesayangan appanya, maka pada perjanjiannya Sunny akan tinggal dengan sang appa, tapi karna Sunny masih kecil saat itu maka untuk sementara ia tinggal dengan sang eomma.
"Kau bisa tinggal sendiri sepertiku dan Tiffany, tidak harus tinggal dengan orangtua mu, bukannya kau sudah besar" usul Taeyeon.
"Kau brilian Taengu, aku akan katakan itu pada orangtua ku" kata Sunny kembali bersemangat.
Pulang sekolah mereka langsung menuju rumah Taeyeon dan Tiffany untuk menjenguk si gadis yang sedang sakit.
"Na waso.." ujar Taeyeon saat membuka pintu rumah.
"Mungkin dia tidur" bisik Sunny.
Di cahaya yang remang mereka melihat seorang gadis meringkuk di kasur matras dengan gusar, Taeyeon mendekatinya lalu menempelkan tangannya di kening Tiffany.
"Masih belum turun, apa kita ke dokter saja?" Tanya Taeyeon.
"Kau memberinya obat?" Taeyeon menggeleng.
"Pabo, ya jelas masih demam" Sunny menggetok kepala Taeyeon.
"Habis kami tidak punya uang yang cukup untuk membeli obat, aku belum dikirimi lagi bulan ini. Begitupun Tiffany"
"Ooh begitu, kalau gitu biar aku yang belikan, tunggu sebentar ya, jangan protes" Sunny berdiri dan menghilang di balik pintu.
"Taetae.." lirih Tiffany.
"Fany-ah bagaimana? Masih pusing?"
"Masih" jawabnya lemah.
"Sebentar lagi Sunny datang membawa obat, kau sabar ya"
"Obat? Uang dari mana-"
"Ssst sudah kau diam saja, yang penting kau minum obat" Taeyeon mengelus kepala Tiffanyy dengan sayang.
Tak lama, Sunny kembali dengan plastik berisi obat-obatan yang Tiffany perlukan.
"Gomawo Sunny-ah"
"Aish jangan sungkan Fany-ah, kita kan teman" jawab Sunny akrab.
Setelah Tiffany makan sedikit bubur yang dibelikan oleh Sunny dan minum obat, Sunny pamit pulang agar Tiffany bisa beristirahat.
"Biar ku antar keluar"
"Tidak usah, kau temani saja Tiffany. Aku bisa sendiri kok" tolak Sunny yang sedang memakai sepatu.
"Anni, hanya keluar kok. Lagipula Tiffany sudah kembali tidur"
"Baiklah"
Mereka berjalan keluar ke teras rumah atap itu bersama. Biasanya Taeyeon atau Tiffany akan mengantar temannya yang berkunjung ke lantai bawah, namun Sunny menolaknya karna Tiffany sedang sakit. Sunny tau bagaimana dekatnya kedua gadis itu, mereka sudah seperti sepasang kekasih, saling perhatian. Meskipun Sunny lebih dulu mengenal Taeyeon, ia tidak merasa cemburu sama sekali karna kini Taeyeon lebih dekat dengan Tiffany, ia tidak sekanakan itu.
"Bye Taeng, aku pulang ya. Jaga Tiffany agar cepat sembuh dan besok bisa ke sekolah lagi" ujar Sunny sebelum menuruni tangga.
"Ara.." sahut Taeyeon melambai kecil.
Seperginya Sunny, Taeyeon hendak berbalik kembali kedalam rumah, namun sesuatu menarik perhatiannya. Ia mendekati sisi pagar balkon yang melihatkan jalan gang di samping rumah mereka.
"Apa dia tinggal di sekitar sini?" Guman Taeyeon memperhatikan seorang gadis berambut panjang yang berjalan memasuki gang di sebelah rumah itu.
##################
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fine Way
FanfictionManusia hidup dengan pilihan di sekeliling mereka, itu yang kulakukan. Memilih! -TH Pilihan tidak pernah datang padaku, maaf jika itu membuat dirimulah yang harus memilih. -KTY