Hari ini hari natal, Taeyeon sudah berada di kampung halamannya sejak 2 hari lalu. Tiffany menolak untuk ikut karna tidak ingin merepotkan, Tiffany masih canggung dengan keluarga Taeyeon.
"Hahh ini semakin dingin karna disini aku sendirian" Tiffany dan Taeyeon tinggal bersama di rumah atap yang mereka sewa bersama, itu karna Tiffany yang tidak direstui daddynya untuk ke Korea dan tidak diberi ung sesen pun.
Tiffany kabur dan uangnya habis untuk membeli tiket pesawat serta hidup beberapa hari di jalanan. Untung ia bertemu dengan Ahjumma baik yang mau menumpanginya di rumah atapnya. Ahjumma itu bahkan mengizinkan Tiffany bekerja di kedai barbeque nya. Setelah beberapa lama Tiffany bekerja dan tinggal di rumah atap itu ahjumma si pemilik rumah menawarkan Tiffany untuk sekolah, setelah percakapan yang panjang akhirnya Tiffany setuju dengan syarat suatu hari akan membalas budi.
Di sekolah itu ia bertemu dengan Taeyeon, gadis pendiam yang duduk di sebelahnya. Rupanya rumah atap yang ditinggali Tiffany adalah milik teman eomma nya Taeyeon, karna sewa asrama yang mahal akhirnya Taeyeon meminta agar tinggal bersama Tiffany di rumah atap si Kang ahjumma. Mereka tetap harus bayar sewa walaupun setengah harga, Tiffany mulai membayar sewa setelah ia menerima gaji pertamanya di tempat barbeque Kang ahjumma.
Tiffany sebenarnya terus dikirimi uang oleh kakak perempuannya untuk biaya hidupnya, namun tidak selalu bisa tiap bulan karna waswas diketahui oleh daddy mereka. Jumlah yang dikirim juga tidak terlalu besar, tapi setidaknya cukup untuk menambah uang keperluan sehari-hari.
"Tippanie.. tippanie.." panggil Kang ahjumma dari depan pintu.
"Ye ahjumma?" Sahut Tiffany setelah membuka pintu.
"Bergabunglah dengan kami di bawah, disana ada penghangat. Aigoo ini malam natal dan kau sendirian, mana boleh kami membiarkanmu kedinginan dan bersedih. Kaja, aku akan ambilkan soup untukmu juga" Kang ahjumma sungguh baik, di hari besar ia akan membiarkan Tiffany bergabung bersama mereka di bawah sementara Taeyeon akan pulang ke rumah orangtuanya.
"Kenapa Taeyeon unnie tidak pernah membawamu pulang?" Tanya Seulgi, anak perempuan Kang ahjumma, setelah Tiffany bergabung di meja makan.
"Dia pernah menawariku, tapi aku takut merepotkan, jadi aku menolaknya" jawab Tiffany sungkan karna sebenarnya ia juga sungkan duduk di tengah keluarga yang sangat baik ini.
"Hmm begitu, sudah 2 tahun kau disini dan sebentar lagi akan melanjutkan pendidikan SMA, apa kau tidak berencana untuk menghubungi keluargamu?" Tanya Kang ahjussi, suami Kang ahjumma. Ya, mereka tau cerita Tiffany yang terdampat seorang diri di negeri kelahiran daddynya ini.
"Umm mollayo ahjussi, daddy dan kakak laki-laki ku pasti akan memaksaku untuk tinggal di LA lagi. Tak apa selama kakak perempuanku masih menghubungiku sesekali, aku akan betah disini"
"Aigoo anak malang, baguslah kalau kau betah disini" sahut Kang ahjumma.
"Bagaimana latihan unnie? Apa unnie lolos audisi?" Tanya Seulgi. Ia tau Tiffany sangat ingin menjadi penyanyi.
"Ajig annieyo, mungkin aku belum cukup baik. Tapi aku akan tetap berusaha"
"Geure, aku akan menjadi fansmu yang pertama saat kau debut nanti" ujar anak itu, itu membuat Tiffany tersenyum hangat, keluarga ini begitu baik padanya.
"Ah ya sudah ini soup mu, cepat dimakan sebelum dingin, setelah ini kita ke gereja ya, kami juga punya hadiah untukmu" kata Kang ahjumma.
"Jeongmalyo? Ah ahjumma.. tak perlu repot-repot begini, aku jadi tidak enak"
"Aih kau ini sungkan sekali, anggap saja kami ini seperti keluargamu. Kau kan sendirian di Korea, jadi kami lah keluargamu di sini, ne" lebih terdengar seperti paksaan yang ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fine Way
FanfictionManusia hidup dengan pilihan di sekeliling mereka, itu yang kulakukan. Memilih! -TH Pilihan tidak pernah datang padaku, maaf jika itu membuat dirimulah yang harus memilih. -KTY