"Morning Taeng, kapan kau akan debut?" Yoona yang baru datang langsung menanyakan hal itu pada Taeyeon.
"Ya mana aku tau, tanya pada agensi. Lagian aku baru training enam bulan"
"Apa kau tidak dipersiapkan untuk sesuatu? Seperti mengisi ost untuk drama?"
"Anni, aku hanya latihan sejauh ini"
"Hmm aneh juga, saat agensi sudah tau akan mendebutkan aku menjadi aktris aku diberi tugas kecil seperti menjadi bintang iklan atau mengisi bagian depan produk"
"Mungkin agensi belum tau akan mendebutkanku seperti apa"
"Eih mana mungkin, kau lolos audisi karna suaramu itu kan, pasti akan debut menjadi penyanyi" Taeyeon hanya mengangkat bahunya, ia masih sibuk dengan tugas yang lupa dikerjakannya tadi malam.
"Tapi, Yoong, kau kan aktris, kenapa mengambil jurusan musik?" Tanya Taeyeon yang baru menyadari.
"Ah itu.. hehe aku sebenarnya masih bingung. Aku awalnya ikut audisi di agensi karna menemani temanku, karna tidak ada persiapan dan temanku memaksa aku ikut audisi maka aku menampilkan dance dan menyanyi. Ku pikir aku akan didebutkan menjadi penyanyi, ternyata bukan"
"Sejak kapan kau di agensi?"
"Sejak aku SD, kelas.. 6? Kalau tidak salah ingat, waktu itu sedang libur jadi aku bisa menemani temanku. Eh malah aku yang lolos audisi, temanku gugur di tahap kedua"
"Wahh hebat sekali, kau begitu sabar menunggu lama untuk debut"
"Ya mau bagaimana lagi, aku tidak tau akan jadi apa"
"Um.. Taeng" panggil Yoona setelahnya.
"Wae?"
"Kau dekat dengan Jessica kan"
"Ya.. tidak terlalu dekat, kenapa?"
"Mungkin um.. bukan maksudku ikut campur, hanya saja mungkin kau bisa move on dengannya. Karna kalau ku lihat, dia mungkin saja menyukaimu"
"Menyukaiku? Kau pasti berhalusinasi, kami hanya teman"
"Aku tidak berhalusinasi, kau pikir kenapa dia terus menolak perasaannya terhadap Yul?"
"Menolak perasaannya terhadap Yul? Apa maksudmu?"
"Tck! Kau ini tidak peka. Yul sudah berusaha mengambil hatinya selama ini, jika kau gadis normal- ah maksudnya jika kau gadis biasa pasti sudah luluh dengan semua perlakuan Yuri. Aku yakin Jessica punya sedikit rasa untuk Yuri, namun ia menahan itu karna ia menyukai orang lain. Coba kau pikir, kurang apa Yuri selama ini? Sikapnya gentle, ia juga berkarisma, meskipun cool begitu ia juga bisa bercanda. Yuri juga orang yang spontan memberi bantuan, apalagi Yuri sangat peka" Yoona menuturkan itu seakan sangat mengenal sosok Yuri.
"Yuri.. sangat peka ya" bisik Taeyeon lebih kepada dirinya sendiri.
~~~~~~~~~~~~~~~~
"Kau tidak akan berhasil"
"Setidaknya berpihaklah padaku"
"Aku tidak akan berpihak padamu jika itu menyangkut mantan kekasihmu itu"
"Dia masih kekasihku!"
"Kekasih macam apa yang menghilang dan asik dengan gadis lain"
Tiffany benar-benar kesal, namun ia tidak tau akan menjawab apa lagi. Michelle sangat menyebalkan semenjak ia memergoki Taeyeon jalan dengan gadis lain. Ia selalu saja menyuruh Tiffany untuk move on dan mencari gadis lain yang lebih segala-galanya dari Kim Taeyeon itu.
"Ini percobaan ketiga, jika kau gagal maka kau harus setuju untuk bertemu dengan anak dari rekan kerjaku. Deal?"
"Tidak deal" gusar Tiffany mengaduk-aduk saladnya.
"Kau sudah janji nona muda"
"Tapi kita tidak tau kan apa Taeyeon berkencan dengan gadis itu atau sekedar berteman"
"Jika hanya berteman lalu kenapa tidak mengabari kekasihnya?"
"Mungkin dia sibuk? Ah atau dia tidak punya pulsa untuk melakukan panggilan internasional"
"Stephanie, kau hidup di tahun berapa? Bahkan video call dari ujung bumi pun bisa dilakukan sekarang"
"Baiklah baiklah, tapi hanya jika kau serius membantuku untuk kembali ke Korea"
"Deal!"
###############
Stop disini dulu ya..
Mau liat yang masih pengen baca ada berapa banyak, kalau lebih dari 10 yang komen nanti dilanjutin yaa mau fokus ke yang lain dulu.Annyeong..!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fine Way
FanfictionManusia hidup dengan pilihan di sekeliling mereka, itu yang kulakukan. Memilih! -TH Pilihan tidak pernah datang padaku, maaf jika itu membuat dirimulah yang harus memilih. -KTY