"Jadi, apa rahasianya? Cepat ceritakan Michelle" sejak Michelle selesai mandi, Tiffany merengek meminta kakaknya itu bercerita.
"Iya iya sabar dulu dong, kau tidak mau menanyakan kabarku dulu atau apa gitu?"
"Kulihat kau baik-baik saja, dan tidak kurang apapun. Kenapa juga aku harus tanyakan, yang penting kau sudah sampai disini hidup-hidup. Sekarang ayo ceritaaa"
"Baiklah baiklah, sekarang duduk yang nyaman aku akan ceritakan padamu apa yang kutemukan di Seoul"
"Seoul?! K-kau ke Korea? Kenapa tidak bilang? Kau bertemu Taeyeon? Kenapa tidak menghubungiku?" Ia mencerca Michelle dengan pertanyaan tiada henti.
"Tenang dulu, makanya dengar, aku akan ceritakan padamu. Tapi kau harus janji, dengarkan sampai habis dan kumohon, dengarkan perkataanku"
"Baiklah, memang ada apa?" Perasaannya mulai tidak enak mendengar perkataan Michelle yang seperti itu.
"Taeyeon, dia sudah menemukan penggantimu"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Woww!! Chukhahae Taeng-ah"
Teman-temannya tak henti-hentinya memberi selamat padanya, Taeyeon lolos menjadi trainee di agensi yang sama dengan Yoona. Namun sayang, Hyoyeon tidak datang audisi selanjutnya karna sedang sakit perut.
"Wahh aku tak menyangka, kau lolos menjadi trainee di SM. Kau harus sangat cantik atau sangat berbakat untuk lolos audisi disana" celetuk Sooyoung.
"Apa kubilang, Taeyeon pasti lolos. Kalian sudah pernah dengar suaranya kan"
"Kau benar, karna itu dia mulai populer di sekolah ini. Tapi anak ini sangat pemalu, padahal dia berpotensi menjadi anak paling populer" Sooyoung menanggapi perkataan Yoona.
Teman-temannya sudah heboh dan ikut bergembira tentang Taeyeon yang lolos audisi menjadi trainee di agensi yang sama dengan Yoona. Itu artinya Taeyeon akan menjadi bintang tak lama lagi, dan gadis itu terbebas dari beasiswa yang diberikan oleh perusahaan yang menanggungnya.
"Kau kenapa Taeng?" Tanya Jessica yang memperhatikan Taeyeon sedari tadi.
"Hm? Anniya" jawabnya pelan.
"Kau teringat Tiffany?" Tanya Jessica lagi.
"Ini seharusnya menjadi mimpinya, dia sangat ingin menjadi penyanyi, menjadi selebriti terkenal" jawab Taeyeon lalu ia mendesah lesu.
"Dia pasti senang kau melanjutkan mimpinya, bukannya dia terpaksa harus melepas itu semua karna paksaan daddynya? Aku yakin Tiffany juga tidak akan kesusahan disana, kau ingat? Daddynya orang yang sangat kaya raya" kata Yoona ikut berkomentar.
"Mungkin kalian benar, ini sudah menjadi jalan kami masing-masing" gumam Taeyeon.
"Taeng" panggil Sooyoung.
"Kau masih ingat rencanaku kan? Kau akan menjadi selebriti terkenal dan terbebas dari beasiswa perusahaan itu. Kau akan memiliki banyak uang dengan penjualan album dan lagu-lagu mu. Saat itu, kau harus punya keberanian untuk menjemput kembali Tiffany. Keutchi?"
"Mollayo, aku bingung. Aku takut bagaimana kalau daddynya juga bisa mengancam agensi untuk menekanku? Kurasa daddynya adalah orang yang menentang perasaan semacam ini"
"Hah.. kau selalu patah semangat sebelum berjuang, itu makanya kau harus terus memperjuangkan cintamu. Mungkin ketika Tiffany dan daddynya melihat usaha kerasmu, pria itu akan luluh"
Taeyeon sungguh memikirkan saran teman-temannya, tapi sebagai orang yang akan mengambil tindakan, Taeyeon sangat takut. Banyak kemungkinan-kemungkinan buruk yang berlalu lalang di kepalanya.
Di sisi lain, Jessica hanya diam. Ia tau sekeras apapun Taeyeon berjuang, orang seperti daddynya Tiffany tidak akan bisa terkalahkan. Jalan satu-satunya bagi temannya ini hanyalah melunakkan hati pria gila harta yang menculik anaknya itu untuk pulang ke kampung halaman mereka.
###################
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fine Way
FanfictionManusia hidup dengan pilihan di sekeliling mereka, itu yang kulakukan. Memilih! -TH Pilihan tidak pernah datang padaku, maaf jika itu membuat dirimulah yang harus memilih. -KTY