Renjana sudah ada janji dengan Gemintang untuk membawanya ke suatu tempat. Saat ini, Renjana sudah berada di depan rumah Gemintang. Seperti biasanya, rumah ini selalu tampak sepi tak berpenghuni.
"Udah lama?" ucap Gemintang.
Renjana menggelengkan kepalanya. "Nggak, kok. Ayo, keburu siang nanti."
"Mau kemana?"
"Ada deh. Gue mau memperkenalkan lo ke cinta pertama gue."
Dahi Gemintang mengerut.
"Cinta pertama?"
"Iya. Nanti lo juga bakal tau, kok. Lo duduk disini ya, gue yang nyetir supaya cepat sampai."
"Ih, nggak! Gue pantang disetirin sama cewek. Yakali, cowok apaan gue."
Renjana terkekeh. Saat Gemintang hendak berpindah posisi, ia langsung menancapkan gas yang membuat Gemintang terduduk kembali. Bukan karena apa, Renjana hanya ingin memperlakukan Gemintang seperti raja sebelum ia bertemu dengan Ayahnya.
Mobil Renjana memasuki kawasan tempat pemakaman umum. Gemintang menatap Renjana sekilas lalu mengalihkan pandangannya.
Renjana turun dari mobil dan berjalan menuju pusara ayahnya. Sementara Gemintang, ia berjalan mengikuti Renjana dan memikirkan jawaban atas pertanyaan yang timbul di kepalanya.
"Halo, ayah. Maaf Renjana baru bisa datang kesini. Ayah bahagia disana, kan? Oh iya, aku bawa seorang spesial. Namanya Gemintang, Yah. Dia cinta keduaku setelah ayah," ucap Renjana.
Gemintang membeku di tempat. Renjana yang dikenalnya berubah seketika. Gadis tidak punya malu, pembuat onar, dan berisik seakan semua itu hilang ditelan bumi. Renjana tampak sangat tulus ketika disini.
"Kenalin, ini ayah gue."
Gemintang mendekat ke batu nisan ayah Renjana. "Halo, om. Saya Gemintang, pacarnya Renjana. Om tenang aja, saya akan jadi pelindung Renjana disini. Om yang bahagia ya disana. Om tidak perlu khawatir, Renjana bahagia sama saya."
Renjana tersenyum. Ia bahagia ketika mendengar ucapan Gemintang. Mereka duduk dan memanjatkan doa kemudian berjalan kembali ke dalam mobil.
"Maaf gue ngajak lo kesini secara tiba-tiba."
"Nggak papa. Malah gue senang karena gue bisa kenal sama Ayah lo."
Renjana mengangguk.
"Gue janji bakal jadi orang kedua yang selalu melindungi lo di dunia ini. Gue juga janji akan jadi orang yang selalu peduli dan sayang sama lo."
Gemintang memegang tangan Renjana erat lalu menjalankan mobilnya. Mereka beranjak keluar dari area pemakaman.
***
Gemintang mengajak Renjana makan di sebuah kafe. Mereka memilih tempat duduk yang tidak terlalu terlihat oleh banyak orang. Renjana memesan makanan dan minuman yang sama dengan Gemintang.
"Nggak mau pesan lagi?" tawar Gemintang.
"Nggak, ah. Takut nggak kemakan, nanti mubazir."
Gemintang mengangguk lalu mengeluarkan ponselnya dan menekan ikon kamera.
"Coba lo hadap kesana."
Renjana menatap Gemintang. "Buat apa?"
"Gue mau foto lo dari belakang. Mumpung pemandangan dekorasinya bagus."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gemintang Renjana [Completed] ✔
Teen FictionRenjana Aranka Arundati, gadis pembuat onar yang terkenal dengan wajah cantiknya. Dia memiliki banyak mantan. Bagi Renjana, sekolah adalah tempat untuk bersenang-senang dan melupakan semua kejadian yang selama ini dibenci dirinya. Gemintang Bahran B...