Sejak pukul enam pagi, Renjana sudah berada di depan rumah Gemintang. Ia sengaja datang pagi karena ingin mengajak Gemintang berangkat bareng. Renjana menunggu selama sepuluh menit. Akhirnya Gemintang keluar dari rumahnya.
"Selamat pagi calon pacar," ucapnya.
Gemintang menatap Renjana bingung. Walaupun kebingungan, Gemintang malas bersuara dihadapan gadis ini.
"Ayo berangkat bareng sama gue. Tuh, gue bawa mobil."
Gemintang terus menatap Renjana dengan mengisyaratkan agar Renjana pergi dari sini. Tapi semua itu sia-sia. Renjana masih tetap berada dihadapannya.
"Gue nggak mau."
"Kenapa? Karena mobil gue kurang bagus? Oke, besok gue bakal ganti mobil baru asalkan lo mau berangkat sama gue."
Gemintang memakai helm lalu menyalakan mesin sepeda motornya. Deru sepeda motor Gemintang menggema. Sedetik kemudian, Gemintang menancapkan gas dan berjalan pergi.
"Ih! Tunggu!" ucap Renjana.
Renjana terus mengikuti Gemintang yang sudah pergi jauh dari dirinya. Baru kali ini Renjana mendapati cowok yang menolak cintanya. Padahal biasanya semua cowok selalu tunduk pada dirinya. Tapi tidak apa, ini tidak akan menyurutkan semangat Renjana untuk mendapatkan cinta Gemintang. Semangat!
SMA Kencana Putra sangat sepi. Gemintang berjalan menuju lapangan yang masih kosong. Ia mengambil bola basket dan memainkannya. Sementara Renjana, ia terus mencoba mendekat ke arah Gemintang.
"Halo Gemiiii! Gue bawa air mineral buat lo," ucap Renjana nyaring.
Bola basket yang ada di tangan Gemintang berhenti seketika.
"Jangan panggil gue dengan sebutan itu. Gue nggak suka."
Renjana tersenyum. "Itu kan panggilan sayang gue ke lo. Gemiiii, lucu kannnn?"
Gemintang tidak mau menanggapi terlalu dalam. Ia memasukkan bola basket ke dalam gor lalu mengambil tasnya dan berjalan menjauh dari Renjana. Gemintang tidak mau berurusan dengan cewek gila itu.
***
Hari ini Renjana merasa sangat bahagia. Walaupun masih mendapat penolakan dari Gemintang, tapi ada keberkahan dibaliknya. Sepulang sekolah nanti, Renjana berniat untuk membeli makanan dan main ke rumah Gemintang. Agak gila memang, tapi harus dicoba.
"Lo kok senyum-senyum sendirian? Gila lu ya?" tanya Febi dengan menatap Renjana aneh.
Renjana tidak menjawab. Ia masih setia dengan senyum manisnya.
"Sumpah, sahabat gue gini banget deh. Jangan-jangan lo kerasukan setan yang ada di kelas ini, ya? Serem ih!" ucap Febi dengan heboh.
"Gue nggak kerasukan setan, tapi kerasukan panah asmara," jawab Renjana.
Febi menatap Renjana cukup lama. Berbagai pertanyaan bermunculan di kepalanya. Sejak kapan Renjana jatuh cinta sampai segininya dengan cowok? Biasanya Renjana hanya bermain-main saja.
"Lo beneran nggak kerasukan, kan?"
Renjana menggeleng. "Emangnya kenapa?"
"Ya, aneh aja sih. Biasanya lo nggak pernah sampai kayak gini sama cowok. Jangan-jangan lo dipelet sama Gemintang, IYA?"
Suara Febi merusak gendang telinga Renjana. Ia menutup telinga dengan tangannya dan mengisyaratkan agar Febi diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gemintang Renjana [Completed] ✔
Novela JuvenilRenjana Aranka Arundati, gadis pembuat onar yang terkenal dengan wajah cantiknya. Dia memiliki banyak mantan. Bagi Renjana, sekolah adalah tempat untuk bersenang-senang dan melupakan semua kejadian yang selama ini dibenci dirinya. Gemintang Bahran B...