Tante Melan dan Renjana sedang menuju sebuah restoran untuk makan malam. Mereka diundang oleh rekan kerja Melan. Rekan kerjanya juga membawa seorang anaknya.
Renjana memakai dress berwarna biru muda dan juga make up natural. Sementara Melan, ia berpakaian cukup formal tapi tetap santai. Entah mengapa Renjan merasa gugup. Mereka berjalan menuju meja yang sudah disediakan. Disana, sudah ada tiga orang yang duduk.
"Halo, maaf saya telat," ucap Melan dengan ramah.
Sepasang lelaki dan perempuan menatap ke arah Melan. Renjana menganga seketika, itu adalah kedua orang tua Gemintang. Yang lebih mengejutkan lagi, disini juga ada Gemintang.
"Renjana?" ucap Mariska.
Renjana menyalami Mama dan Papa Gemintang kemudian duduk di sebelah Melan.
"Sebentar, sebentar. Kalian sudah saling kenal?" tanya Melan bingung.
Mariska tertawa kecil. "Ini Renjana, pacar anakku, Mel."
"Kok bisa kebetulan banget, ya?"
Mariska, Melan, dan Rudy tertawa. Sedangkan Gemintang, ia masih terus menatap Renjana.
"Ma, Pa, aku izin bawa Renjana sebentar, ya?" ucap Gemintang lalu disusul anggukan kepala oleh Mariska.
Gemintang memegang tangan Renjana dan membawanya ke rooftop restoran ini. Gemintang memakai jas berwarna hitam dan juga dasi kupu-kupu. Renjana menatap Gemintang tanpa berkedip. Cowok ini terlihat sangat gagah.
"Ganteng banget lo malam ini," ucap Renjana.
Gemintang tersenyum. Hatinya menghangat seketika.
"Makasih. Lo juga cantik banget malam ini."
Renjana tersenyum.
"Oh iya, gue nggak nyangka kalau rekan bisnis orang tua gue itu Tante lo. Kebetulan banget, ya? Apa mungkin kita berjodoh?"
Renjana menepuk lengan Gemintang pelan. "Sekolah aja belum bener udah ngomongin jodoh."
"Tapi kalau berjodoh sama gue mau, kan?"
"Ya mau sih."
Renjana dan Gemintang tertawa bersama. Mereka saling pandang satu sama lain selama beberapa menit. Tatapan mereka bertemu tanpa mengucapkan kata apapun. Renjana ingin menikmati penampilan Gemintang, begitu juga dengan Gemintang. Renjana meminta seorang pelayan untuk mengambil gambar dirinya dengan Gemintang. Di foto itu, mereka tersenyum bahagia.
"Besok Mama dan Papa rencana ada survey bisnis baru sama Tante Melan. Katanya, mereka pengin ke Bali untuk dua hari. Lo mau ikut?"
Renjana menatap Gemintang. "Maksudnya?"
"Kalau kita ikut, nanti gue yang bilang sama Mama dan Papa. Mau?"
"Terus gimana sekolahnya?"
"Duh, kan besok ada tanggal merah. Jadinya, kita cuma izin satu hari aja. Gimana, mau nggak?"
"Gue sih terserah," jawab Renjana.
"Oke, nanti gue bilang sama Mama Papa."
***
Jam menunjukkan pukul lima pagi. Renjana dan Melan sedang bersiap-siap menuju bandara. Jadwal penerbangan mereka dua jam lagi.
"Udah nggak ada yang ketinggalan, kan? Semuanya udah masuk koper?" tanya Melan.
Renjana mengangguk. "Makasih ya, Tan karena udah bolehin aku ikut."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gemintang Renjana [Completed] ✔
Teen FictionRenjana Aranka Arundati, gadis pembuat onar yang terkenal dengan wajah cantiknya. Dia memiliki banyak mantan. Bagi Renjana, sekolah adalah tempat untuk bersenang-senang dan melupakan semua kejadian yang selama ini dibenci dirinya. Gemintang Bahran B...