Miss Sonya memijat pelipisnya beberapa kali. Tiba-tiba merasa penat sekaligus pusing. Dia menatap ke empat murid yang berada didalam ruangan bercat abu-abu itu dengan tatapan dingin, menambah kesan tidak bersahabat yang sedari tadi terpancar dari mata mereka masing-masing.
"Mau sampai kapan kalian kayak gini?"
Pertanyaan dari Miss Sonya lantas tidak kunjung mendapat jawaban. Ke empat orang itu masing-masing diam, larut dalam suasana penuh permusuhan. Mengabaikan Miss Sonya serta dua orang murid ber-almamater merah jambu yang baru saja memasuki ruangan.
"Kalian bertiga baru kemarin loh, ketemu sama saya di ruangan ini. Sekarang mau ketemu lagi? sesuka itu ya kalian sama saya?" Miss Sonya melirik tiga murid yang dimaksud dengan tatapan jenuh. Namun, lagi-lagi ucapannya itu tidak kunjung mendapat tanggapan dari mereka bertiga.
Miss Sonya menarik napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya dengan berat. Ada sedikit rasa frustasi yang dia rasakan namun berusaha dia sembunyikan.
Menjadi guru sekaligus pembina organisasi penegak disiplin sekolah dan bertugas juga sebagai guru BK bukanlah hal yang mudah untuk ukuran guru berumur 32 tahun itu. Sudah lima tahun menjabat sebagai guru disekolah ini, selama itu Sonya merasa beban hidup yang dipikulnya kian bertambah berat.
Bukan sekali dua kali dia berurusan dengan para murid bermasalah di SMA ini, tapi hampir setiap hari ruangannya didatangi oleh para murid-murid yang sudah melakukan berbagai tindakan pelanggaran. Entah pertikaian ataupun masalah sepele lainnya seperti telat masuk kelas. Sonya mengurusi semua permasalahan itu seorang diri, memberikan ganjaran atau hukuman sebagaimana mestinya. Atau sesuai dengan pelanggaran yang murid itu lakukan.
Murid yang datang ke ruangannya juga bukanlah murid yang berbeda-beda setiap harinya. Mereka sama, setiap hari bercengkrama di ruangan bercat abu-abu ini dengan topik permasalahan yang berbeda. Entahlah, Sonya juga tidak mengerti. Anak muda jaman sekarang, hobi banget berlaku seenaknya. Tidak peduli tindakan mereka itu berbahaya atau berdampak buruk pada masa depan mereka nanti.
Salah satu contohnya adalah murid dari kelas 11 IPS 1 ini. Bukan rahasia lagi jika murid dari kelas itu merupakan langganan guru BK. Tiap hari bikin masalah. Bahkan kalau mereka tidak mau bikin masalah, kadang masalah sendiri yang datang ke mereka.
"Mau saya kasih hukuman juga kayaknya kalian nggak bakal kapok deh." Miss Sonya mendengus samar. "Kalian diskorsing."
Seperti mendapat uang kaget dari Mister Money. Ke empat murid yang sedari tadi menunduk itu sontak mengangkat kepala dengan mata terbelalak. Menatap Miss Sonya yang kini diam-diam bersorak dalam hati karena sudah berhasil memancing keadaan.
"Kecuali kamu." Miss Sonya menunjuk Sisil sekilas. Sementara gadis berambut panjang itu, mengerjapkan mata perlahan seakan tidak percaya namun dalam hati justru bersorak kegirangan. Syukurlah, nggak di skors. Begitulah kira-kira yang disuarakan oleh Sisil.
"Dan kalian bertiga, saya skors selama tiga hari. Karena lusa sudah hari libur, maka skors kalian sampai hari selasa minggu depan."
Ketiga murid yang dimaksud menatapi Sonya dengan sorot mata tidak percaya. Apalagi satu diantaranya merasa kalau dia tidak punya salah.
"Miss boleh skors saya, tapi jangan skors teman saya juga, Miss. Dia nggak ada hubungannya dengan masalah tadi." Cakra buka suara, mencoba menjelaskan. Namun, gelengan tidak setuju dari Miss Sonya sukses membuatnya kembali ke dalam rasa bersalah.
"Justru karena Reano teman kamu, makanya dia juga perlu di skors." Miss Sonya menyeringai tipis begitu melihat sorot mata Cakra yang mulai menyenduh.
"Lagian kenapa sih kalian kayak kesal gitu saya skors? bukannya ini yang kalian mau ya? di skors biar libur karena nggak lagi ke sekolah?"
Empat murid itu kembali menunduk, seakan ucapan Miss Sonya tepat sasaran. Alias memang benar alias fakta pake banget. Wah, bahkan si Aji sampai senyam-senyum nggak jelas saking tepatnya ucapan Miss Sonya.
KAMU SEDANG MEMBACA
extracurrikiller
Mystery / Thrillere x t r a c u r r i k i l l e r Kata orang, masa yang paling indah itu adalah masa remaja. Masa yang ada untuk bersenang-senang. Menikmati masa muda dengan berfoya-foya dan menjalankan hidup seolah sedang berada dalam novel telenovela. Namun, keny...