p r e m i e r

323 42 21
                                    

Sebuah ekskul dilarang ada disekolah itu. Namun, seorang guru muda yang baru setahun mengajar disekolah justru memilih untuk mendirikan ekskul tersebut hanya untuk mencari tau kebenaran atas kasus yang sengaja disembunyikan.

SMA Budaya 127, sebuah sekolah negeri yang berada di pusat kota. Sekolah elit dengan sistim belajar yang berbeda seperti sekolah negeri pada umumnya. Menyimpan segudang rahasia, dibalik segudang prestasi yang sekolah itu torehkan.

Selang setahun, ekskul berkedok detektif itu berdiri tanpa ada yang tau. Namun, semua berubah begitu salah satu anggotanya ditawarkan untuk mengikuti sebuah perlombaan sains. Dimana olimpiade itu memiliki persyaratan yang ketat, dan dia harus mengikutinya.

Itu adalah sebuah ancaman.

Karena setelah itu, kekacauan perlahan-lahan mulai bermunculan.

.
.
.
.
.
.

"they are the main characters."

Pria muda itu mengeluarkan sebuah map berwarna merah lalu meletakkan map itu ke atas meja, tepat di hadapan ke sepuluh muridnya. "Saya telah mendapatkan ini."

Mereka terbelalak, berbeda dengan satu murid yang justru memasang wajah datar seolah dia sudah tau tentang hal itu sebelumnya.

"Bapak dapat ini dari mana?" tanya salah satu cowok ber-almamater merah jambu.

"Ini adalah data diri dari para murid tahun 2016." Guru itu menyunggingkan senyum. "Saya sudah lama mencari ini, pihak sekolah sengaja menjaga dan menyembunyikan ini biar tidak ada orang yang tau. Tapi, pada akhirnya, saya bisa mendapatkan data ini dengan bantuan seseorang."

"Seseorang?"

"Apa ada yang mau mencari tau kejadian lima tahun lalu selain kita, Pak?"

"Atau orang itu ada di antara kita?"

Mereka menyambar dengan berbagai pertanyaan. Namun, guru muda itu masih tersenyum dengan raut wajah tenang.

"Saya tidak berniat menyembunyikan sesuatu dari kalian. Tapi, orang itu tidak mau kalau identitas nya terbongkar." Guru muda itu berkacak pinggang, melirik kecil seseorang yang berada di depannya. "Kalian tidak perlu khawatir. Dia akan mengaku kalau sudah tepat waktunya."

Mereka mengangguk mengerti, membiarkan guru itu untuk kembali melanjutkan ucapannya.

"Sudah cukup delapan bulan lamanya kita menunda untuk menyelidiki kasus itu dikarenakan masih minim informasi dan data ini disembunyikan oleh pihak sekolah. Tapi sekarang, kalian semua sudah kelas dua dan data ini sudah ada di tangan saya."

Mereka menyimak dengan serius. Walau beberapa orang sudah tau, namun guru muda itu tetap menjelaskan.

“Mau tidak mau, kita akan mulai selidiki kasus lima tahun lalu." Mereka menoleh. "Dan mungkin kasus-kasus menyimpang lainnya yang terjadi sekarang."

Salah satu murid mengangkat tangan, raut wajahnya menunjukkan kalau dia belum sepenuhnya setuju dengan apa yang disampaikan oleh guru itu tadi. "Kenapa harus dengan kasus lain, Pak? kita harus fokus dulu dengan tujuan utama kita."

Guru itu menoleh. "Itu sudah termasuk tujuan utama kita," dia tersenyum tipis. "Karena saya yakin, yang terjadi sekarang pasti ada hubungannya dengan kasus lima tahun silam."

"Dan kita harus menyelidikinya."

"Karena biar bagaimanapun itu merupakan tugas utama kita sebagai anggota ekskul detektif di sekolah ini."

.
.

Tentang sepuluh murid yang berbeda namun bersatu untuk satu tujuan yang sama.

Tentang dia, gadis pintar yang terjebak dalam rasa dendam dan penasaran.

Tentang dia, lelaki nakal yang terlihat tangguh dari luar namun menyimpan banyak luka didalam.

Tentang dia, sosok pria dewasa yang berdiri tak tentu arah hanya untuk sebuah peristiwa di masa lalunya yang kelam.

Tentang mereka, mereka yang berdiri kokoh. Mereka yang tersenyum hanya untuk melihat sebuah tombak yang bisa menusuk punggung mereka kapan saja.

Tentang mereka,

dan sebuah luka.

.
.

"they say, they are detective extracurricular but, they lied. "

shut, open the trailer.



"they say, we exist because of a case. however, they were right."

••••

boleh dibaca?

+cerita ini mengandung adegan bullying, kenakalan remaja, pembunuhan, pelecehan, kekerasaan serta tindakan tercela lainnya yang sama sekali tidak dianjurkan untuk ditiru manusia+

+murni dari pemikiran saya, jika ada kesamaan tempat, peristiwa dan nama tokoh mohon dimaafkan+

+hanya berfokus pada kisah masalah persahabatan, psikis, serta masalah remaja lainnya tanpa ada unsur percintaan telenovela alias perjalanan manis cinta anak muda+

+bergenre misteri yang tidak terlalu misteri+

+beberapa kejadian terinspirasi dari kisah nyata, dilingkungan sekolah negara kita seperti kasus bullying, kenakalan remaja dan lain-lain+

+cerita ini bertujuan untuk meminimalisir tindakan atau pemikiran bodoh yang sering kali terbesit dalam pikiran anak muda, tindakan yang sama sekali akan berpengaruh buruk pada masa depan nanti+

+jika ada yang tersinggung, alhamdulilah semoga cepat sadar ya+

+sekian terima kasih+

start 2021
•sheriesun

extracurrikiller Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang