semester ganjil, 2016Line
kak Rakha❤️
| dek, kamu pulang duluan aja
| aku masih ada urusan
| maaf gabisa pulang barengMelihat pesan dari Rakha, April mendengus kesal. Tidak ingin membalas dan memilih untuk sekedar membaca chat singkat dari pacarnya itu. Dia kembali fokus pada alat tulisnya yang masih berserak di atas meja, lalu memasukkan barang-barang tersebut ke dalam tas sekolahnya.
Bel pulang sudah berbunyi sekitar setengah jam yang lalu, di ruang kelas 11 MIPA 1 itu hanya tersisa April seorang diri. Teman-teman kelasnya sudah pulang karena sudah tidak ada lagi keperluan. Berbeda dengan April yang masih harus menyelesaikan tugas sekolahnya (yang sebenarnya harus dikerjakan di rumah). April memilih untuk mengerjakan PR nya itu di sekolah. Alasannya cuma satu, April malas belajar jika sudah di rumah. Jadi, saat jam istirahat kedua, dia pergi ke perpustakaan dan meminjam buku paket matematika untuk mengerjakan tugas.
April keluar kelas tidak lupa mengunci pintu kelasnya setelah selesai memasukkan alat tulisnya ke dalam tas.
Hari ini seperti yang sudah kita tau, April akan pulang sendirian. Rakha, entah apa urusan pemuda jangkung itu sampai tidak bisa mengantarnya pulang ke rumah. Hubungan keduanya juga sedang tidak baik-baik saja, tapi itu bukan jadi alasan Rakha untuk tidak pulang bersamanya. Sebab, walau cowoknya itu kesal, tetap saja dia akan mengajak April berangkat dan pulang sekolah bareng. Bahkan Rakha pasti sudah bertengger manis di depan pintu kelasnya lima menit setelah bel pulang berbunyi.
Rakha juga tidak kasih tau alasannya kenapa, dan apa urusan yang mau di kerjakan? April jadi penasaran.
Koridor lantai 2 sudah sepi pertanda teman-teman seangkatannya sudah pulang meninggalkan sekolah, April berjalan santai dengan buku paket matematika di genggamannya. Sebelum pulang, dia harus mengembalikan buku itu agar besok April tidak perlu repot lagi ke perpustakaan.
Perpustakaan sekolah berada di lantai satu. April menuruni tangga. Tapi, saat itu dia berpapasan dengan seseorang yang hendak ke lantai dua.
“Alena?”
Siswi bernama Alena itu sontak menghentikan langkahnya, terkejut dengan sapaan April yang tiba-tiba. “Kak April? hai kak.” Alena balas menyapa, berusaha tersenyum ramah.
“Kamu mau kemana? buru-buru banget.” tanya April heran setelah menyadari wajah panik Alena yang sengaja dia samarkan.
“Ini...aku mau ke kelas 11 IPS 1.”
“Ngapain ke sana?”
“Kak April kepo amat sih.” Alena tertawa kecil, walau raut wajahnya masih terlihat seperti berusaha menyembunyikan rasa panik.
“Nanya doang. Nggak dijawab juga nggak apa-apa kok.”
Alena terkekeh, menggeleng singkat. “Becanda, kak. Ada yang mau aku ambil di sana.”
Melihat April yang ingin kembali bertanya, Alena dengan cepat melanjutkan, “Aku buru-buru. Duluan ya, kak.”
“Oh iya.”
April mengerjap beberapa kali sesaat sebelum kembali melanjutkan langkahnya. Tidak lagi ambil pusing dengan Alena dan gelagat aneh milik adik kelasnya itu. Walau sejujurnya, April masih penasaran. Apa yang mau gadis itu ambil? di kelas IPS 1 lagi.
Oh tunggu, kelas itu kan..
April menggeleng beberapa kali, berusaha menyingkirkan dugaan buruknya. Dalam hati berharap, semoga Alena bisa pulang ke rumah dengan selamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
extracurrikiller
Mistério / Suspensee x t r a c u r r i k i l l e r Kata orang, masa yang paling indah itu adalah masa remaja. Masa yang ada untuk bersenang-senang. Menikmati masa muda dengan berfoya-foya dan menjalankan hidup seolah sedang berada dalam novel telenovela. Namun, keny...