25

1.7K 88 0
                                    

Disinilah keluarga alexsander, keluarga pemuda/kim, dan sahabat zella-zein.

"zein tenang lahh, jangan seperti ini" ucap rei.

Sedangkan zein, dia tidka menjawabnya dan tidak berhenti dia tetap mondar mandir karena cemas dengan keadaan zella.

Ceklek.

Semua pun langsung mengerubungi dokter itu.

"bagaimana?" tanya mommy ellen.

"keadaan nona semamin memburuk, untuk menjaga nona tetap baik... Nona seharusnya meminum obatnya paling tidak agar nona tidak kesakitan" ucap dokter itu.

"tapi saat ini ada yang menghawatirkan?" tanya mami elina (maminya zein).

"nona baik baik saja nyonya" ucap dokter itu.

"nona akan kami pindahkan ke ruang VVIP, semuanya bisa menjenguknya setelah di pindahkan" lanjut dokter itu lalu pamit pergi.

Mereka pun segera ke ruangan zella. Mereka menatap zella sendu. Jujur jika bisa mereka tidak mau zella merasakan ini. Apa lagi mengingat sudha ada javier dan alisha.

Saat ini alisha dan javier tau jika zella sakit. Tetapi mereka tidak tau jika sang mommy akan meninggalkan mereka tepat 1 tahun 2 bulan.

Bahkan mereka pun hanya bisa berbaring di sebelah zella sambil memeluk zella. Semua pun meneteskan air matanya melihat pemandangan ini.

Mommy ellen pun merasa sedih, dia merasa gagal menjadi seorang orang tua. Bagaimana tidak, umur zella masih muda tetapi harus menghadapi masalah yang begitu besar. Tidak hanya itu.

Mommy ellen pun tau rasanya tanpa ada seorang ibu. Mommmy ellen hanya bisa berharap setidaknya ada keturunan dari zella agar mereka bisa melihat sisa jejak sang anak dan seorang zella.

"engh" lirih zella.

Semua pun menatap zella khawatir lalu mengajukan banyak pertanyaan seperti :

"Ada yang sakit?"

"Butuh sesuatu?"

"Mau di panggilkan dokter?"

"Zella kenal kami?"

"Zella bisa melihat kami?"

Hey! Bahkan zella bukan buta dan amnesia!

"tenang lah" ucap zella.

Sadar karena ada javier dan alisha di sampingnya dia pun mengelus kepala mereka.

"aku mau pulang" ucap zella.

"tidak boleh" tekan zein.

Zella pun menatap zein.

"mau aku di rawat dimana pun tidak akan mengubah keadaan ku" datar zella.

"kau menyerah?" lirih zein.

Zella pun menatap semua orang lalu menatap zein dalam.

"bukan menyerah, hanya menerima takdir" ucap zella.

"kasin javier dan alisha, mereka tidak mau pulang jika aku tidak ada" lanjut mereka.

Yup semenjak mendengar zella sakit, alisha dan javier sama sekali tidak mau lepas dari zella. Jika mereka berpisah kedua anak itu akan menangis hingga sakit.

Karena itu zella memutuskan akan selalu dekat dengan javier dan alisha.

"baiklah" ucap zein.

Mereka pun berberesan lalu pulang ke mansion masing masing. Karena kejadian ini zein pun mempercepat pernikahan mereka menjadi 3 hari lagi.

Bukan karena ngebet nikah tetapi mereka kahawatir dengan keadaan zella. Jika mereka menunda terus menerus dan melangsungkan pernikahan dengan waktu saat zella sudah memarah. Itu akan lebih mengkhawatirkan.




Mansion zella.

"kamu mau tidur?" tanya mommy ellen.

"hm aku akan tidur dengen javier dan alisha" jawab zella.

Mereka pun mengangguk lalu zella pun pergi bersama kedua anak itu ke kamar zella. Mereka pun bersih bersih lalu tidur bersama.

Sedangkan zein dia lebih memilih untuk mengerjakan berkas agar tidak kepikirian pada zella. Entah mengapa firasatnya buruk akan zella.

Tetapi dia berusaha untuk tetap fokus. Tetapi ternyata tidak hanya zein. Risa dkk dan rei dkk pun mengalami hal yang sama.



Tengah malam

Seorang cowo sedang berada di koridor mansion. Dia pun masuk ke kamar zella lalu menatap ketiga manusia itu yang sedang berpelukan.

"aku menyangimu!" ucap orang itu.


































Jangan lupa vote yaaaa!!!!

Grizella's Secret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang