7 부

1.4K 226 29
                                    

Enjoy your reading

"I'M NOT A GOBLIN"

PAGI HARINYA
Setelah sarapan Jeno dan Mark pergi ke Pasar untuk membantu taeyong berjual sayuran dan buah-buahan sedangkan Jaemin dkk tinggal di rumah.
"Kalian tunggu disini, aku ada urusan sebentar" ucap Jaemin sebelum menghilang dari samping Haechan.

Jaemin berteleportsi ke sebuah kamar.
"Kau tau Jeno kembali, tapi dia masih saja tidak ingin bersama ku, malah datang bersama pacarnya" ucap gadis yg sedang menelpon dikamar itu.
Jaemin bersedekap tangan sambil bersandar di tembok dan mendengarkan percakapan mereka sembari merekamnya.
"Apa aku harus melakukan hal yang lebih dari yang dlu?"

"Hamil misalnya?"

"Yaa tinggal aku bilang tadi malam aku bersamanya dan melakukan itu"

"Kau tenang saja mereka semua akan percaya pada ku, yasudh aku tutup yah"

Itu Ara, yang sedang berbicara dengan temannya.
"Wah wah rencana yang bagus " Ara langsung berbalik dan mendapati Jaemin dilamarnya.
"Sejak kapan kau disitu?" Ara langsung berdiri dan mendekati Jaemin.
"Sejak kau menyusun rencana untuk menjebak Jeno, dan kali ini aku tidak akan membiarkan rencana itu terjadi" ujar Jaemin sambil tersenyum.
"Ouh yah, apa yang bisa kau lakukan? Ingin menyamar menjadi tuan Na Jaemin lagi?" Ucap Ara menantang Jaemin.
"Kau masih belum percaya yah, tapi tidak apa apa setelah ini kau akan percaya dan menyesal telah mencari masalah dengan milik ku" ujar Jaemin.
"Kenapa kau terobsesi sekali dengan Jeno ku?" Lanjut Jaemin Sambil menatap jijik ke gadis didepannya itu.

"Jeno mu? Dia Jeno ku, kau bahkan tidak tau kalau aku dan Jeno sudah melakukan sesuatu" ucapnya dengan percaya diri.
"Hahahaha kau kira aku percaya dengan semua omongan mu? Tidak aku bukan orang bodoh" ucap Jaemin.
"Kali ini aku hanya memberikan peringatan, jika kau terus ingin merusak nama baik Jeno dan keluarganya, maka siap siap saja untuk mendapatkan balasan dari ku" ucap Jaemin sebelum melangkah keluar dari kamar Ara.

"Yak kau, kenapa seenaknya di rumah ku' Ara ikut keluar kamar untuk mengejar Jaemin tapi anak itu sudah hilang.
"Kemana dia, kenapa cepat sekali menghilangnya" ucap Ara.

Sedangkan Jaemin?
Dia salah memprediksikan tempat, seharusnya dia kembali ke rumah Jeno malah muncul ditengah keramaian yang sepertinya itu pasar.
"Kenapa malah nyasar kesini" ujar Jaemin sambil memperhatikan sekitarnya.

"Tapi gpp lah aku cari Jeno saja dia dimana" gumam Jaemin sambil tersenyum, dia langsung melangkahkan kakinya dan mencari keberadaan Jeno dan yang lainnya.

Tak butuh waktu lama Jaemin melihat kedai milik keluarga Jeno.
"JENO" teriak Jaemin kemudian berlari ke kedai itu.
"Na kamu disini? Smaa siapa?" Tanya Jeno saat Jaemin berada didekatnya.
"Iya aku sendirian tadi nyasar ehehehe" ujar Jaemin sambil cengengesan.
"Nana ayo sini duduk, kamu pasti capek jalan kaki" panggil taeyong yang tengah duduk didalam kedai.

Saat Jaemin ingin menghampiri taeyong langkahnya terhenti saat mendengar suara perempuan memanggil Jeno.
"Jeno~~" Jaemin berbalik dan melihat seorang gadis mendekati Jeno dan memeluknya, dan dia juga melihat Jeno membalas pelukan Gadis itu.
"Dia mantan kekasih Jeno" itu Mark yang baru saja datang.
Entah kenapa jaemin tidak suka melihat Jeno didekati orang lain.

Semenjak kejadian di pasar itu, jeno jadi mencueki Jaemin dan dia lebih sering keluar bersama gadis itu.
Seperti sekarang, ini hari ke 4 Jaemin.
Jaemin Tengah duduk di halaman depan dengan Haechan dan Renjun.
Sedari kemarin Jaemin murung terus, untung saja Jaemin ingat untuk tidak membuat cuaca.
"Na kamu kenapa?" Tanya Renjun.
"Gpp Jun, aku cuma lagi kepikiran proyek di Jepang" ucap Jaemin sambil tersenyum tipis.
"Na kita bukan kenal sebulan atau dua bulan loh, kita tau kamu lagi ada masalah kan bukan soal proyek itu" ujar Haechan.

Jaemin Kembali terdiam, membuat renjun dan Haechan menghela nafas.
Saat itu juga seorang gadis menghampiri mereka, yang Jaemin tau itu adalah mantan kekasih Jeno.
"Hai Jeno nya ada?" Tanyanya sambil tersenyum.
"Jeno lagi ke kebun" ujar Haechan.

"Ouh iya kalau boleh tau kalian siapanya Jeno yah?" Tanya gadis itu.
"Kami teman sekolahnya Jeno" jawab Renjun, Jaemin memilih diam dan meminum kopinya.

"Loh Siyeon kamu disini" Jeno yang baru kembali melihat keberadaan Siyeon.
"Eh jen udh balik" ucap Siyeon Dengan Senang.

Jeno memperhatikan Jaemin yang tengah diam sambil meminum kopinya yang Jeno tau itu kopi yang sangat pahit. Dengan cepat dia menghampiri Jaemin dan mengambil gelas kopi itu.
"Kenapa diambil, balikin"  ucap Jaemin sambil menatap Jeno.
"Na minum kopi sebanyak ini gak baik" ujar jeno.
"Apa peduli mu, tidak usah sok peduli dengan ku" ujar Jaemin sambil merebut gelas kopi itu.

"Jen hari ini orang tua ku mengundangmu untuk makan siang di rumah" ujar Siyeon.
Jeno berbalik dan tersenyum ke Siyeon.
"Oke aku ganti baju dulu yah" ujar Jeno.
"Kak lupa sama janji kakak buat nemenin Jaemin makan siang hari ini?" Tanya Haechan.
Jeno yang ingin melangkah masuk tiba-tiba berhenti.
"Udh gpp Jun, dia pasti gak ingat karna dia cuma peduli dengan mantan pacarnya" ujar Jaemin sambil terus meminum kopinya.

Jeno memilih tak peduli dan Kembali melangkah masuk kedalam rumahnya.

Siyeon merasa tidak suka dengan Jaemin, jadi dia menyusun rencana agar Jeno membenci Jaemin.

Saat Siyeon Melihat jeno sudah ingin keluar rumah memulai aksinya.

Brukkk

Siyeon menjatuhkan dirinya sendiri saat Jaemin berjalan disampingnya, melihat itu Jeno langsung bergegas menghampiri Siyeon.
"Kau tidak apa apa?" Tanya jeno dan membantu Siyeon berdiri.
"Hikss aku gpp, Kamu kenapa mendorongku" ujarnya pada Jaemin.
"Sejak kapan aku mendorong mu, aku hanya lewat tadi dan kau jatuh sendiri" ucap Jaemin.
"No aku gk sebodoh itu buat jatuhin diri aku sendiri" ujar Siyeon.

"Na kamu ada masalah apa sama Siyeon?apa karna aku tidak bisa menemani mu makan siang hari ini? Na kamu bukan prioritas aku kita cuma teman dan wajar kalau aku prioritasin Siyeon dia pacar aku" ujar Jeno.

Haechan dan renjun yang mendengar itu langsung berdiri dan mendekat.
"Trus maksud mu apa kemarin? Perhatian seakan kau menyukai Jaemin? Apa kau mempermainkan nya?" Tanya Haechan.
"Aku melakukan itu karena dia teman ku dan atasan ayahku, bukan ada maksud lain" ujar Jeno.

Mendengar itu membuat Jaemin semakin menahan emosinya.
"kau brengsek Jung Jeno" ujar Renjun.
"Dan kau, tidak perlu memfitnah Jaemin untuk membuat jeno membenci Jaemin, kau kira aku tidak bisa membaca isi pikiran mu?" Ujar Renjun sambil menatap tak suka ke Siyeon.

"Apa maksudmu, aku tidak punya niatan seperti itu" ujarnya sok sedih.
"Bit*ch tidak usah berpura-pura dan kak Jeno percaya dengan dia?" Ujar Haechan.

"CUKUP!?kalian tidak perlu berbicara seperti itu kepada Siyeon, kalian tau? Aku risih diikuti oleh dia, dia hsnya temanku tapi tingkahnya sangat berlebihan" ujar Jeno sedikit membentak kedua sahabat Jaemin.
"JUNG JENO, PUNYA HAK APA KAU UNTUK MEMBENTAK MEREKA" bentak Jaemin yang sedari tadi diam.

Suara gemuruh petir tiba-tiba terdengar bersamaan dengan bentakan Jaemin.
"Kau bilang kau risih kan? Baiklah ini kali terakhir kita berbicara" ujar Jaemin sebelum berlari meninggalkan halaman depan rumah Jeno.

Jangan lupa untuk vote dan like yah

Tbc

I'm Not a goblin(Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang