3 부

1.7K 259 3
                                    

Enjoy your reading

Seperti rencana mereka Minggu lalu, mereka Jaemin Jeno Haechan renjun Mark sudah bersiap-siap untuk berangkat ke jeonju.

"Nana hati-hati disana yah, kalian juga" ujar Winwin saat mengantar Jaemin keluar.
"Iya Bun, tenang aja" ujar Jaemin sambil tersenyum.
"Jaehyun Hyung aku titip anak anak yah" ujar Winwin dengan ramah.

"Baik nyonya, kalau begitu kami berangkat dulu yah" ujar Jaehyun.

Setelah berpamitan dengan Winwin, mereka langsung berangkat dengan Jaehyun yang menyetir mobil. Sepanjang perjalanan mereka bercanda-canda dan juga menyanyi bersama agar perjalanan tidak sepi dan membosankan.

Butuh beberapa jam untuk sampai di kampung halaman Jeno dan Mark.
"Wah indah sekali" ujar Jaemin sambil melihat keluar.
"Paman apa kita akan tinggal dalam rumah seperti itu?" Tanya Jaemin.
"Iya tuan" jawab Jaehyun sambil melihat ke depan.

"Benarkah" Jaemin terlihat antusias saat mengetahui akan tinggal selama seminggu didalam rumah tradisional Korea.

Tak lama mereka berhenti di depan rumah yang tidak terlalu besar tidak terlalu kecil juga.
"Maaf rumah kami hanya begini" ujar Jeno sebelum mereka turun dari mobil.
"Tidak apa apa, ini saja sudah cukup" ucap Jaemin.
"Benar, ini saja sudah terlihat sangat nyaman benar tidak njun?" Haechan memerhatikan sekeliling rumah sambil tersenyum.
"Yang dikatakan Haechan benar" ujar Renjun yang setuju dengan perkataan Haechan.

"Baguslah kalau kalian suka, ayo silahkan masuk nanti barang-barang kalian diturunin sama mereka berdua" ajak Jaehyun.

Jaehyun membuka gerbang kecil rumahnya dan mempersilahkan ketiga atasannya itu untuk masuk.
"Kami pulang" ujar Jaehyun saat melihat istrinya membuka pintu.

Laki-laki yang tak kalah manis itu langsung menghampiri suaminya dan memeluknya.
"Astaga jae Kenapa tidak mengabari" ujarnya sebelum melepaskan pelukan.
"Biar jadi kejutan, ouh iya kenalin ini atasan aku Tuan na Jaemin, tuan seo Haechan dan tuan wong Renjun, tuan ini istri saya Lee taeyong" ujar Jaehyun memperkenalkan istrinya ke 3 atasannya.
"Astaga, annyeonghaseo tuan jae kamu harus nya memberitahukan ku, agar aku bisa menyiapkan kamar dan makan buat mereka" ujar taeyong sambil tersenyum.

"Tidak perlu repot-repot bibi" ujar Haechan dengan sopan.
"Aigo kalian manis sekali" puji Taeyong.
"Terimakasih bibi, bibi juga manis" puji Renjun sambil tersenyum manis.

"Ouh yah Jeno dan Mark tidak bisa ikut?" Tanya taeyong saat tidak melihat kehadiran 2 batang hidung anaknya.
"Siapa bilang mereka tidak datang, mereka berdua lagi menurunkan barang barang bawaan mereka, Yongie aja mereka bertiga masuk aku anak membantu Mark dan Jeno" ucap Jaehyun.
"Iya iya, ayo masuk aduh maaf yah rumah bibi gk bagus" ujar taeyong.
"Ini bagus bi, terlihat nyaman" ujar Jaemin.

Mereka ber4 akhirnya masuk dalam rumah, sedangkan Jaehyun,Mark dan jeno menurunkan barang-barang yang bisa dibilang tidak sedikit.
"Loh papa, Mark Hyung Jeno Hyung" pekik seseorang dari belakang.
Ketiganya berbalik dan melihat dua anak remaja laki-laki yang tak lain anak kembar Jaehyun dan taeyong, Sungchan dan beomgyu.

Kedua anak itu langsung berlari dan memeluk papanya.
"Papa uchan kangen" ujar Sungchan.
"Gyu juga, akhirnya papa pulang juga" ujar Beomgyu.
"Cuma kangen sama papa, sama Hyung gk kangen?" Ucap Mark yang telah selesai dengan barang-barangnya.

Kedua anak kembar itu melepaskan pelukannya pada Jaehyun dan beralih memeluk kedua Hyungnya.
"Ouh yah pa kok bawa barang-barang banyak dan terlihat sangat mahal?" Tanya beomgyu saat menyadari barang-barang Jaemin Renjun dan Haechan.

"Ini barang-barang atasan papa, mereka yang ingin liburan kesini makanya kita bisa pulang" jawab Jaehyun.
"Jinja?" Kaget keduanya.
"Jadi sekarang mereka ada didalam rumah?" Tanya Sungchan.
"Iya, sudah-sudah ayo bantu papa sama Hyung kalian bawa ini masuk" ujar Jaehyun.

Setelah berada didalam rumah, Sungchan dan beomgyu Melihat taeyong mengobrol bersma 3 orang.
"Ekhm serius sekali" ujar Jaehyun membuat ke4nya langsung menoleh.
"Eh uchan Gyu udh pulang, sini nak kenalan sama atasan papa kalian" ujar taeyong.
Keduanya mendekat dan duduk disamping taeyong.

Mereka kira atasan papanya itu om om atau Tante Tante.
"Nah ini anak bibi, mereka kembar tapi beda wajah yang lahir duluan namanya Jung beomgyu dan yang bontot Jung Sungchan" ujar taeyong.
"Annyeonghaseo" sapa keduanya dengan sopan.
"Nee, perkenalkan aku Seo Haechan, ini sahabat ku wong Renjun dan dia Na Jaemin sahabat ku juga" ujar Haechan.

"Gyu ngobrol dulu yah sama mereka, mama mau nyiapin kamar dan kamu Chan bantu papa sama Hyung mu yah" ujar taeyong.
"Siap ma" Sungchan langsung berdiri dan membantu Jaehyun dan kedua Hyungnya.
"Nak bibi tinggal dlu yah" ujar taeyong.
"Nee" ketiganya tersenyum.

Kini tersisa ke4nya.
"Eum kakak kakak ini masih sekolah?" Tanya beomgyu untuk membuka percakapan.
"Iya kami baru kelas X, kami satu sekolah dengan Hyung mu" ujar Jaemin.
"Benarkah? Berarti umur kita tidak jauh beda" ujar Beomgyu dengan antusias.
"Begitu kira-kira, kamu kelas berapa?" Tanya Renjun.
"Aku sama Sungchan baru kelas 9 kak, wajah kalian mulus sekali" puji beomgyu saat memperhatikan wajah mereka.
"Aku jadi iri" ujar nya.

"Bagaimana kalau nanti malam kamu ke kamar kami, kita maskeran bareng gimana?" Tanya Jaemin.
"Apa tidak apa apa?" Tanya beomgyu.
"Gpp dong, sekarang kita jadi teman oke?" Ujar Haechan sambil tersenyum.
"Oke kak, Gyu senang banget akhirnya punya teman yang manis kayak kalian".

Mereka menghabiskan sore itu sambil mengobrol dan bercanda bersama, mereka langsung akrab dengan cepat.

Dari tadi Jeno memperhatikan mereka lebih tepatnya memperhatikan Jaemin yang tertawa lepas bersmaa adiknya.
"Kamu liat apa Jen?" Tanya Jaehyun yang datang dari belakang Jeno.
"Tdak pa, aku cuma senang ngelihat mereka, mereka gak sama kayak anak orang kaya yang ada disekolah Jeno" ujar Jeno.
"Mereka memang ramah Jen, cuma mereka agak tertutup dan gak gampang akrab sama orang baru, tapi kalau menurut tuan Na orang itu baik mereka akan mengakrabkan diri dengan cepat selama kerja dengan mereka pun papa belum pernah sekalipun dapat hukuman kalau telat atau ngelakuin kesalahan" jelas Jaehyun semakin membuat Jeno meyakinkan diri kalau orang kaya tidak selamanya sombong dan sesuka hati.

Setelah selesai mengobrol, beomgyu mengantarkan mereka ke kamar yang udh disediain.
"Semoga kakak nyaman sama Betah disini yah" ujar Beomgyu.
"Pasti Gyu"

"Aku tinggal dulu yah, kalau mau mandi ada kamar mandi disudut sana" ujar Beomgyu.
"Oke terimakasih yah" Haechan tersenyum kearah beomgyu.

Beomgyu meninggalkan ketiga nya dan menyusul taeyong yang sedang memasak di dapur.
"Ma Gyu bantu yah" ujar Beomgyu.
"Iya, gimana udh ngobrol sama mereka?"tanya taeyong.
"Sudah ma, mereka baik ramah lucu Juga, tadi Gyu dia aja buat maskeran bareng nanti malam supaya kulit Gyu juga bagus" ujar Beomgyu dengan antusias.
"Ouh yah, pasti masker mereka mahal mahal, papa beruntung dapat atasan sebaik tuan Na dan sahabatnya" ujar taeyong, dia bersyukur suaminya berkerja ditempat yang tepat.

Mark yang berniat mengambil air tidak jdi dan memilih mendengarkan percakapan mamanya dan adiknya. Dia tersenyum saat mendengar bagaimana bahagia keluarganya saat bertemu dengan atasan papanya.

Semoga suka
Maaf kalau kurang bagus

Jangan lupa untuk vote dan komen yah.

TBC

I'm Not a goblin(Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang